penasaran

777 134 58
                                    

Bingo bagian 2

Penasaran


Bel terakhir telah berbunyi, tak ada hal yang begitu penting hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel terakhir telah berbunyi, tak ada hal yang begitu penting hari ini. Hanya bersih bersih sekolah kemudian murid dibiarkan begitu saja. Rapat seperti ini sangat biasa terjadi saat awal semester begini, biasanya rapat akan selesai dalam waktu tiga sampai seminggu kedepan. Harusnya semua orang masih bisa tenang, karena mereka masih punya sedikit waktu untuk bersantai.

Namun tidak untuk Taehyung. Perkataan Jeongguk terpatri dalam otaknya. Bagaimana dirinya dapat memiliii feromon sementara dirinya bahkan seorang beta?. Pertanyaan-pertanyaan konyol mulai muncul dari otaknya. Astaga, tak mungkin apa yang dibicarakan Jisoo dan Lisa benar adanya. Itu hanya legenda, tak mungkin ada di dunia nyata.

Drrrtttt....
Getar telfon dari saku celana Taehyung tak lagi bisa ia diamkan. Jemari lentiknya rogoh saku depan, teman-temannya sudah siap untuk pulang. Beberapanya malah sudah bolos dari jam satu siang.

'kak jinnie'
Nama cantik itu terpampang dalam layar, notifikasi beritau bahwa kakak pertamanya itu hendak telfon Taehyung. Pria bersurai karamel itu menghela nafas panjang, ia lirik Jimin yang telah siap untuk pulang, namun masih tunggui dirinya. Astaga, Jimin baiknya seperti malaikat saja.

"Jim, lo pulang aja gak papa. Gue mau nerima telfon dari kak Jin" Taehyung sodorkan ponselnya, buat Jimin terkejut kemudian longok ponsel layar sentuh itu.

Omega itu rapikan poninya sebentar "Gak papa deh, gue tunggu aja. Lo pulang sama gue aja nanti, biar gak usah pake bis"

"Pulang Jim, udah ih sono. Gue bisa jaga diri" pria itu dorong pelan bahu Jimin, buat sang empu gusar.

Ia menghela nafas panjang, getaran ponsel Taehyung sudah berhenti, namun dengan segera penggilan susulan ia dapatkan. Jimin mengerti, mungkin Taehyung butuh waktu sendiri.

Namun yang Jimin curigai adalah, bau Taehyung. Padahal pagi tadi wanginya tak setajam ini. Jimin juga faham bahwa Taehyung bukan pria yang suka berdandan atau sekedar menyemprotkan parfum siang siang. Tidak, astaga bahkan ia yakin kaus kakinya belum ia cuci dari semseter lalu.

"Yaudah gue balik duluan. Lo jaga diri baik baik ya. Kabarin kalo udah sampe rumah" pria itu berdiri, pakai tas ransel ungunya kemudian melenggang pergi bak tuan puteri. Didepan kelas sudah ada Mingyu yang pasti hendak ajak Jimin pulang bersama namun selalu Jimin tolak entah alasannya apa selain 'gue pengen dia berjuang, tae' atau 'gak mau pacaran ah, nanti hamil'. Iya, entah Jimin hidup di era apa, namun ia masih mempercayai bahwa saat dia berpegangan tangan dengan seorang alpha, dia bisa saja mengandung bayi. Aneh memang.

Tepat pada getaran notifikasi yang ketiga, Taehyung mengangkatnya. Ia sudah siap bahwa telinganya akan pengang saat namanya diucapkan dengan sekuat tenaga. "KIM TAEHYUNG!!!" Astaga apakah pita suara pria diseberang sebegitu kuatnya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 30, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

BINGO! Where stories live. Discover now