Capítulo Dos

73 9 3
                                    

" hannah~ apa kamu ikut? Juhyun sunbae mengajak kita untuk pergi bermain!" Aku melihat temanku yang berlari kearahku dengan canvas besar dilengannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" hannah~ apa kamu ikut? Juhyun sunbae mengajak kita untuk pergi bermain!" Aku melihat temanku yang berlari kearahku dengan canvas besar dilengannya.

" eum, no. Hari ini ada sesuatu yang harus aku hadiri " ucapku tersenyum menyesal.

" apa?? Yahh tidak akan menyenangkan jika tidak ada dirimu temanku! Ayolah tunda saja acaramu itu sebentarrr saja ya?"

Aku terkekeh melihat bagaimana dia bertingkah untuk membujukku.

Sayangnya itu tidak akan berhasil, aku melihat sebuah mobil familiar yang berhenti dihadapanku.

" maafkan aku ya, akan aku traktir kalian lain kali. Aku harus pergi sekarang dan sampaikan ucapan maafku terhadap juhyun sunbae " setelahnya aku berjalan masuk ke mobil itu.

" sudah menunggu lama?" Ucap seorang pria disampinku.

" tidak kok, ayo kemana kita sekarang?" Aku mentapnya

" mari pergi membeli pakianmu dan pakaianku untuk malam ini "

" tapi aku dan dirimu punya lusinan pakaian! Ayo pergi ketempat lain saja " ucapku membujukannya

Wah apakah ini yang dirasakan temanku tadi?

" baiklah, tapi setelah kita membeli pakaian. Tidak ada penawaran lain "
Ucapnya mutlak.

" huh, okee "

Hari itu aku dan mingyu pergi membeli pakian, berkeliling untuk melihat ini dan itu. Mengemudi hingga sore hari dan membeli es krim strawberry kesukaanku.

Lagu Billy Joel, Uptown Girl terputar, semua bawahan lelaki ini akan sangat terkejut jika tau bahwa dia rela melakukan semua yang aku inginkan. Ini bukan seperti kencan romantis yang biasa ada didalam drama tetapi rasanya bahkan melebihi kencan romansa itu.

Menjelang malam aku dan mingyu harus kembali ke rumah, kami hanya menetap sampai pukul 8 dan harus pergi lagi. Kali ini ke pesta besar dimana semua yang hadir adalah dia yang ditandai sebagai orang orang penting.

.
.
.

.
.
.

Ingat saat aku mengatakan bahwa pesta teman teman kuliah ku itu seperti perkumpulan yang membuang buang uang? Yup itu karena aku telah merasakan, melihat, dan menghadiri pesta yang sesungguhnya

Like this one.

Musik mengalun lembut. Music jazz classic yang pelan mengalun beberapa orang yang bercengkrama dengan champagne di tangan.

Yang menghadiri pesta ini bukanlah orang yang biasa saja, mereka semua adalah orang orang berpengaruh.

Yang disana, lelaki paruh baya dengan jas hitam dan dasi kupu kupunya merupakan pemilik agensi ternama

Yang satu itu, wanita dengan dress goldnya dan syal bulu hitamnya merupakan artis papan atas.

Dan itu, lelaki yang berada di usia 30-an nya dengan wanita di sekeliling dan segelas champagne ditangan merupakan pemilik bar paling mewah di negara ini.

FEIGN Where stories live. Discover now