Wujud Jaehyun berubah menjadi sosok Incubus dengan kekuatan emosi yang meluap-luap.

"Apa istimewanya memiliki mate seorang manusia?" Tanya Mingyu

"Bukan urusanmu! Jika kau menyakiti Taeyong dan anakku. Istanamu akan aku jadikan hancur seperti debu!"

Mingyu mundur. Bayangannya hilang ditelan gelapnya malam.

"Taeyong... Kau baik-baik saja?" Tanya Jaehyun dengan masih wujud incubusnya

Taeyong ketakutan. Dan saat ia membuka matanya ia sudah berada di kamarnya.

Ujung bibirnya sobek dan celananya sudah tanggal. Ia teringat makhluk tadi.

"Apa yang menyetubuhiku setiap malam adalah makhluk menyeramkan itu? Menjijikan sekali" isak Taeyong

"Ibu... Aku takut, hiks

Taeyong menangis sendirian di kamarnya. Jaehyun yang berada di sampingnya hanya bisa menatap Taeyong tanpa bisa melakukan apapun.

"Maafkan aku yang merusak masa depanmu, Taeyong"

🌸🌸🌸

Jiho kembali menemui Mingyu di hutan. Mingyu nampak kacau.

"Ada apa denganmu?" Tanya Jiho

"Jaehyun menghajarku saat aku ketahuan ingin membunuh anaknya"

"Kau payah! Bagaimana Jaehyun bisa tahu!"

Mingyu hanya menggelengkan kepalanya tanpa merespon.

"Bisa-bisa Jaehyun curiga kalau kita ada hubungan!" Omel Jiho

"Aku sudah melakukannya dengan diam-diam! Entah kenapa Jaehyun tiba-tiba muncul dan langsung menghajarku"

Jiho mengepalkan telapak tangannya.

"Bayi di kandungan jalang itu pasti penyebabnya. Ia mewarisi darah Jaehyun dan sudah pasti kekuatan Jaehyun. Bayi itu bisa melakukan kontak dengan Jaehyun!" Ujar Jiho

Mingyu mengelus pundak Jiho dan melumat bibirnya.

"Tenang saja, jika kita tidak bisa membunuh bayinya. Kita bisa membunuh Taeyong"

"Terimakasih Mingyu, aku mencintaimu"

🌸🌸🌸

Taeyong sedang berjemur di teras rumahnya bersama sang ibu. Tiba-tiba ada seseorang yang membawa keranjang berisi kue dan juga makanan.

"Selamat siang bibi... Aku tetangga baru diujung sana. Aku mau memberikan bingkisan" ujarnya

"Wah... Terimakasih, nona"

Orang itu tersenyum ramah kepaa Taeyong dan ibunya.

"Kau sedang hamil? Wah sama" ucapnya

Taeyong hanya tersenyum canggung.

"Oh ya... Siapa namamu nona?" Tanya Boa

"Namaku Jia, aku pamit dulu bibi dan-"

"Namaku Taeyong" lanjut Taeyong

Setelah Jia pulang. Boa mengambil teh dan mereka menikmati sore bersama di teras sambil makan kue.

"Ibu kemarin bertemu Doyoung, dia bertanya kapan kau pulang" ujar Boa

"Aku ingin sekolah lagi bu..."

"Sabar ya. Setelah adik bayi lahir kau akan degera sekolah kembali" ucap Boa

Taeyong tiba-tiba terbatuk dan memukul-mukul dadanya. Boa panik saat darah keluar dari mulut Taeyong.

"Astaga Taeyong!"

"S... sakit bu...a..aku"

Boa langsung membawa Taeyong ke rumah sakit. Kesadaran Taeyong sudah hilang. Ia segera dibawa ke UGD.

Dokter menangani Taeyong serius, ia meneliti kandungan apa yang menyebabkan pasien ini mengalami keracunan akut.

"Aku baru pertama kali menemukan senyawa ini. Bahkan kandungannya tidak ada di internet maupun medis" ucap sang dokter

Jaehyun yang baru tiba langsung menggigit leher Taeyong sebelum dokter itu kembali. Ia menyesap semua racun yang ada di tubuh Taeyong.

Tanpa Jaehyun sadari di tengah-tengah ia membuang racun itu, Taeyong sudah membuka matanya.

"K... Kau?" Ucap Taeyong lirih

Dokter datang dan wujud Jaehyun hilang ditelan dinginnya ruangan ini. Taeyong bahkan belum menatap wajah orang yang menyebabkan luka di lehernya.

"Astaga... Kenapa dengan lehermu?"

Dokter itu langsung menutup luka Taeyong dengan kasa.

"Beruntung kau sudah sadar, kami sedang meneliti racun yang ada di tubuhmu. Racun itu baru pertama kali ditemukan di dunia medis" ucap dokter

"Apa bayi di kandunganku mati?" Tanya Taeyong

Dokter itu tersenyum dan menggeleng.

"Anakmu baik-baik saja. Jangan khawatir"

"Harusnya dokter membiarkan aku mati saja. Hidupku sudah tidak ada artinya"

Dokter itu hanya tersenyum lalu menepuk pundak Taeyong.

"Jangan seperti itu, Tuhan benci umatnya yang putus asa"

Taeyong terisak pelan. Kenapa hidupnya serumit ini. Siapa sosok tadi dan siapa dua sosok beberapa malam lalu? Apa mereka saling terhubung?

Mahkluk apa mereka sebenarnya? Dan kenapa tetangga barunya memberinya kue beracun?

"Aku pergi dulu ya, kau istirahatlah" ucap dokter Yoona

Taeyong melihat gunting di meja, tangannya terulur untuk meraihnya.

Ia menutup matanya dan mengarahkan gunting itu ke nadinya.

CLAANGG

Gunting itu terjatuh. Taeyong membulatkan matanya, rasanya seperti ada sesuatu yang menghempas tangannya.

"Aku akan menjagamu dan anak kita. Tunggu aku datang sebagai seseorang yang bisa melindungi dirimu, Taeyong"

"SIAPA KAU?" teriak Taeyong

Suara itu bergema di ruangan ini tanpa ads wujudnya. Dan itu membuat Taeyong semakin ketakutan.

"Aku mencintaimu dan anak kita Taeyong... Aku akan selalu menjagamu"

Boa masuk ke kamar dan kaget melihat Taeyong terisak di ranjangnya.

"Ibu... Aku takut"

"Tidak apa-apa Taeyong, kita pasti bisa"

Jaehyun hanya diam di sudut ruangan. Melihat Taeyong menangis adalah luka terbesar dalam hidupnya.



Next?


MAN FROM THE DARK (jaeyong mpreg)Where stories live. Discover now