Entah sudah berapa lama rena menangis disini tiba-tiba ada suara terdenagar seketika rena menoleh ke sumber suara yang membuatnya dengan ceppat menghapus air matanya dan menengok ke kiri dan kekana ke segala sudut.

"lo cari siapa sih" kata Arven.

Ya orang itu adalah arven kakak kelasnya siketua team basket dan sahabat kekasihnya, arven yang tidak dapat jawaban pun dia bilang lagi

"gua sendirian kalo lo cari kakak lo dia ga ikut" seperti menjawab ke gunadan gadis itu

Rena pun bernafas lega dan dia beranikan untuk menatap arven dengan senyum tipis di bibir pink nya. Namun arven tidak bodoh dia bisa melihat jelas mata sembab tapi bagaimana pun di menahan diri untuk tidak tanya kegadis itu apa masalahnya sehingga gadis itu menangis karna ini udah ke dua kali melihat gadis itu menangis sendirian.

"lo ngapain sih disini sendirian,kemaen juga ditaman sendirian lo hobi banget sendiran emang jomblo sih" kata arven

"aelah kak kek lo ga jomblo aja hehehe" balas rena

Dan obrolan pun berlanjut tanpa kerasa bel pulang pun berbunyi, ya mereka memutuskan untuk bolos dijal setelah istirahat sampai pulang gila memang mereka tapi setidaknya rena bisa ketawa dengan lelucon kakak kelasnya itu ntahlah ada aja tingkah yang memuat rena senyum begitu sebaliknya ada saya tingkah rena yang membuat arven senyum.

"yaudah yuk balik gua pasti di cariin temen-temen nih" ajak arven pada gadis itu dan rena hanya mengangguk dan berdiri mereka pun berjalan menuju parkiran karna tadi saat memutuskan untuk bolos mereka sudah chat teman-temannya untuk membawa tas mereka.

Sementara di parkiran geng Orion pun berkumpul rencanannya mereka akan pergi ke basecamp membahas masalah balapan nati malam namun karna arven belum juga datang akhirnya mereka menunggu sebenarnya bisa saja mereka ke basecamp dulu tapi ntah lah rendi memilih untuk menunggu arvendan alhasil semuanyapun ikut menunggu arven.

Tak berselang lama ke empat teman rena pun mendatangi geng Orion. Sebagai anggota intipun bingun terlebih lagi rendi dan alan karna tidak ada rena bersama sahabat-sahabatnya dan juga mereka hanya membawa tas nya rena.

"haii kak raven yang ganteng selamat siang" sapa ella yang baru saja datang

"ehh dedek ella siang dek" balas raven tak takah centilnya

Memang mereka berdua sangat cocok sama sama gilanya dan teman-teman yang lain pun hanya memutar bola mata nya malas.

"ohh iya kak rendi rena mana? Ini loh tas nya" kata elma

"lohh emang dia kemana kok tas nya di elu?" tanya redni bingung

"lohh tadi kan dia ga ikut kelas dari jam istirahat dia cuman nyuruh kta bawain tas nya kita udah nunggu lama kita pikir rena dah diparkiran sama lu kak" jelas elma panjang lebar

"rena skip kelas tadi?" tanya rendi lagi yang masih ga percaya sama ucapan adiknya delvin itu

"iyaa kak ini loh tas nya,kalo dia gaada disini kita cari aja gua takut kenapa-kenapa tuh bocah dari tadi badmood mulu" ucap clara dan diangguk i oleh semua teman-temannya

Kening rendi pun berkerut tanda cowo itu sedang berpikir soalnya tidak biasanya adiknya itu skip kelas begitupu dengan alan dia juga bingung paallnya dari kemaren dia mengirim gadisnya pesan namun tidak dibalas samapi sekarang rasa khawatir pun menyerang hati alan namun tak berlangsung lama suara delvin memecah keheningan mereka semua yang sibuk dengan pikiran mereka masing-masing

"woyy itu arven sama adek lu ren" kata delvin

"wahh itu dia yang ditunggu" decak elma

"kalian dari mana?" suara dingin rendi dengan mata tajam tertuju pada arven

Arven yang ditatap seperti itu pun hanya menatap rendi dengan wajah yang datar tanpa takut ya karna arven tmerasa tidak membuat kesalahan Rena yang menyaadari pun akhirnya menjawab pertanyaan abang nya itu.

"ehh bang tadi ketemu kak arven di lorong,yaudah seklaian aja" jawab rena dengan cengirannya.

"lo kenapa skip pelajara?" tanya rendi kepada adiknya itu

"anuu...eehh...gua tadi lagi diruang nya daddy bang gua pusing banget tadi yaudah tidur sana aja" jawab rena berbohong.

Kenapa daddy nya punya ruanagn khusus karna keluaarga merekalah yang membangun sekolah ini jadi jika sewaktu-waktu keluarga pradana berkunjung sudah ada ruangan mereka sendiri.

"lo sakit?" tanya rendi sambil memegang dahi rena

"loh sakit adek ipar? Ihh lo kok ga bilang sih kan gua bisa rawat lo" kata elma dengan anda yang dibuat-buat

"apaan sih lo jijik banget gua" kata calista sambil memutar bolamatanya malas

"ihh lu malu-maluin tau ga" kali ini clara yang berbicara

"apaan sih lu ihh gua gapapa,yuk pulang"   kata rena

"wahh jangan jangan kalian bolos bareng nihh" kata delvan memancing teman-temananya dan ya pancingan delvan berhasil

"wahh iyaa nihh tapi arven juga skip kelas" tambah ganendra

"wah ren adek lu tuh diajarin gabener sama alan"ucap raven

"iyaa wah gila loh kalo gua mah langsung gaada ampun" konpor shaeel

"AYOO UDAH HAJAR" teriak raven lagi

"apaan si luanjing teriak-teriak" kata ganendra sambil memegang telinganya yang berdengung

"ihh apan sih kok ngatai beb raven anjing" sergah elma tidak terima

"iyaa ih beb emang ganendranjing" kata raven mendramatis

"lu kenapa skip?" tanya rendi denga suara yagtegas seketika semua temannya pun diam

"ehh..anu.. g..gua ke rooftop" jawab arven gugup karna dia berbohong

Lama mereka saling bertatapan akhirya rena pun memcah suasana

"yukk geng kita pulang lapernih" kata rena yang langsung diangguki ke empat sahabatnya dengan semangat sebelum rena pergi suara rendi terlebuh dahulu mengiterupsi kelima gadis itu

"langsung pulang rumah lo ren awas aja gua dirumah lu belumbalik" kata rendi dengan suara yang terdengar seperti perintah dan hanya dibalas anggukan oleh rena

"wah gila lo skip kelas ga ngajak-ngajak"

"iyaaloh ga setia kawan banget"

"enak sendirian, susah ngajak"

"emang kapan arven pernah susah anjirr"

Ya begitulah kira-kira percakapan mereka.sedangkan alan masih menatap arven dan rena bergantian, bagaimana gadinya yang terlihat gugup,bagaimana arven yang gugup saat menjawab pertanyaan simpel dari rendi dan bagaimana arven memperhatikan gadisnya yang sudah berjalan jauh, semua itu tak luput dari perhatian alan,

Ntahlah tapi alan merasa ada sesuatu yang tidak enak yang akan terjadi dan dia kuga bertekad untuk menemui gadisnya nanti malam dan menceritakan tentang kejadia di toko buku kemaren dan juga bertanya kenapa pesannya ga dibals oleh gadisny. Lamuna alan buyar saat suara rendi terdengar

"kalo lo apa-apain adek gua lo bakal berurusan sama gua" kata rendi penuh penekanan

"tenang aja gua janji ga bakal bikin adek lu kenapa-kenapa" jawab arven dengan mata yang menatap lurus ke rendi.

Wahh 1505 kata lumayan lah yaa setelah beberapa minggu ga ngetik karna sibuk tugas huhuhuhu

Maaf kalo banyak typo ya

Menurut kalian ceritanya terlalu ngebosenin ga sih?

Terimaksih yang nyempetin baca cerita yang absurd ini

Hehehheeeh

Salah cintaa apa salah kitaa?💙💙💙💙💙

See u next chapter

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 28, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Go Away!!Where stories live. Discover now