Chapter 3. Kimura Jin

616 78 4
                                    

Happy Reading

Warning! Prostitution! Typo (s)!

note: paragraf tata letak tengah -> flashback

.

.

.

.

.

Satu tahun setelah mendapatkan gelar Shiki no Wakashu, Jin rela melepas nama Kakihara yang telah membesarkannya demi bekerja sebagai seorang pelatih Calon Wakashu. Kembali menjadi Kimura Jin, identitasnya sejak lahir sampai direkrut oleh Rumah Bordil Kakihara, rumah pelacuran paling terkenal sepenjuru Jepang. Keputusannya tersebut tentu membuat dunia Wakashu bahkan pelacuran wanita heboh dan penuh tanda tanya. Wakashu yang telah memiliki gelar apalagi Shiki no Wakashu - Wakashu Empat Musim, gelar seratus tahun sekali, akan memiliki masa depan yang cerah. Akan memiliki bayaran elit super mahal. Akan memiliki kebebasan dalam memilah-milah pelanggan. Akan bergaul dengan orang-orang elit golongan atas. Akan jauh lebih enak hidupnya dibanding penghibur yang hanya bisa pasrah diperlakukan semena-mena oleh pelanggan kelas menengah bahkan kelas bawah. Jelaslah banyak yang bergosip Kakihara Jin sudah membuat keputusan bodoh dan serampangan.

Tapi nyatanya Jin telah memikirkan segala sesuatunya secara matang, dia merasa sangat senang bisa menjadi pendidik remaja belia. Hari-harinya jauh lebih menyenangkan dikelilingi oleh para sosok naif dibanding harus menemani orang-orang berharta yang tidak begitu dia kenal, yang tak akan bisa menjadi teman dekatnya.

Sebagai Wakashu, Jin memang hanya memiliki dua pilihan yaitu menjadi penghibur di rumah pelacuran atau menjadi pendidik di rumah 'calon' pelacur. Menurut Jin pilihan kedua adalah yang terbaik, bayaran kecil tidak masalah karena yang menjadi masalah adalah popularitas di dunia belakang yang mengundang bahaya mematikan.

Maka semula Kimura Jin ingin menghabiskan sisa hidupnya hanya sebagai pelatih calon Wakashu saja. Namun pikirannya berubah sejak mengenal Tae.

Tae.

Hanya Tae.

Tae tanpa nama keluarga.

Tae yang tidak memiliki siapa-siapa.

Tae yang seperti kebanyakan remaja calon wakashu lainnya namun memiliki banyak hal berbeda penuh tanda tanya. Perbedaan yang sulit Jin jabarkan.

Yang menggelitik nurani dan logika.




***** *****

Minu ga Hana

by GantoKim

Chapter 3. Kimura Jin

.

.

.

.

.

Di dunia seperti ini, banyak yang menginginkan sosok rupawan namun tak ada yang mau memakai boneka yang sama lebih dari dua bahkan satu malam.

***** *****



Tae.


Banyak yang tidak memiliki nama keluarga.

Banyak yang hidup sebatang kara.

Tetapi tak ada yang memiliki tatapan dingin penuh kehampaan namun masih terlihat indah dan begitu memikat. Tak ada yang berteriak lantang atas penderitaan nasib melalui aksi bungkam dan sikap kelewat tenang. Tak ada yang seperti Tae, yang membuat Jin ingin membantunya untuk keluar dari jeratan kegelapan.

"Aku benar-benar ingin membantumu Sayang."

Malam itu gerimis dan suara lembut Jin seolah-olah berpadu sempurna dengan suara alam untuk meninabobokan Tae yang sedang lelah habis melayani seorang pria korea.

"Apakah aku memang bisa dibantu?"

Tae bergumam pelan, kian berat menahan rasa kantuk sebab usapan tangan Jin yang memangku kepalanya begitu nyaman begitu menenangkan.

"Tentu saja Tae."

"Kenapa Aniki mau repot-repot begini. Aku tidak pernah meminta apapun."

"Kau tak perlu meminta segala untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kau pantas untuk keluar dari semua ini."

"Aku- kita tak akan bisa keluar dari kehidupan ini."

"Aku memang tak akan bisa tapi seseorang sepertimu masih memiliki pilihan lain yang bisa diperjuangkan."

"Aku sudah puas seperti ini saja. Aku sudah puas asalkan tetap bersama Aniki."

"Aku yang belum puas Tae. Aku yang tidak akan pernah puas selama kebahagiaan orang-orang yang aku sayang masih bisa diperjuangkan."

"Anikipun tahu aku sudah mati rasa jadi-

"Minamoto Suga."

Tae memilih diam memandangi jendela, menunggu Jin segera memberi penjelasan.

"Dia ingin membelimu. Bukan sekadar menyewa untuk semalam ataupun dua malam tetapi untuk selama-lamanya. Begitu menawarkan harga yang sangat fantastis aku langsung menyelidiki latar belakangnya. Di dunia seperti ini, banyak yang menginginkan sosok rupawan namun tak ada yang mau memakai boneka yang sama lebih dari dua bahkan satu malam. Banyak yang rela membayar mahal untuk sekadar bisa meminjam bunga barang sebentar namun hanya segelintir orang yang rela menghabiskan separuh harta mereka demi memiliki apalagi merawat bunga tersebut seutuhnya. Dan seorang Minamoto Suga katanya jarang bermain dengan kupu-kupu malam. Maka aku yakin dia memiliki sebuah rencana."

"Dia ingin membeliku?"

"Benar Tae."

"Dia bisa membeliku?"

"Bisa Sayang. Bukannya kau tahu sepuluh pimpinan mafia terkaya di Asia hm."

"Aku tahu. Maksudku sejak kapan Aniki mau menjual saudara sendiri."

"Jika dengan begitu saudaraku akan memiliki kehidupan yang lebih baik kenapa tidak."

"Kenapa dengan bersamanya aku bisa memiliki kehidupan yang lebih baik?"

"Pertama, setidaknya kau tidak akan berpindah-pindah tangan lagi. Kau cukup melayani satu orang saja. Kedua, kau akan aman. Yamaguchi-gumi termasuk kelompok yang paling ditakuti di seluruh negri. Ketiga, Minamoto Suga adalah pria yang tidak akan sembarang membuang mainannya apalagi jika mainan tersebut masih bisa dipakai dan dimanfaatkan. Apalagi mainan tersebut sudah susah payah dia dapatkan dengan bayaran yang amat fantastis."

"Apa yang bisa dia manfaatkan dariku?"

"Semua informasi yang ada di dalam kepalamu Tae. Dia tipikal pimpinan yang suka bermain dengan informasi."

"Bukan kutukanku kan?"

"Aku rasa bukan Sayang. Bahkan sepertinya dia tidak tahu siapa kau sebenarnya."

"Ada yang Ke-empat?"

"Ke-empat, kau adalah anak baik yang manis dan penurut jadi aku yakin dia bisa membantumu untuk menemukan apa yang selama ini kau cari Sayang."

Malam itu gerimis dan suara lembut Jin seolah-olah berpadu dengan suara alam untuk memberikan Tae sebuah harapan.






"Apa kau mau menjadi 'boneka penghibur' Minamoto Suga, Tae?"







Tae mengangguk kecil sebelum akhirnya terlelap ke alam mimpi.






-TBC-

#deepbow arigatou gozaimasu

see u next time ^^

.

.

.

.

.

GantoKim, 27052021


Minu ga Hana by GantoKimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang