02|Rencana Keluarga

3.4K 596 223
                                    

Glup.

Entah sudah berapa kali Jisoo berusaha mengatur detak jantung dan juga desau napasnya yang mulai tidak terkontrol. Pemuda Kim itu langsung mempertemukan Jisoo dengan keluarganya hari ini.

Jisoo tahu ia hanya bersandiwara, tapi kesan gugup ketika seorang wanita diajak calon suaminya menemui keluarga, benar-benar bisa ia rasakan sensasinya secara nyata. Agak terlonjak, saat si dingin dan arogan itu melingkarkan tangan di pinggulnya.

Membalas perlakuan itu dengan berusaha sebaik mungkin, atau bisa saja Taehyung membunuhnya jika melakukan kesalahan——karena dari sorot mata saat laki-laki itu tersenyum palsu padanya sudah sangat menyeramkan.

Menerima pandangan dari seluruh pasang mata, membuat kegugupan itu makin menggebu-gebu. Jika bisa, Jisoo ingin berbalik ke belakang, namun rasanya mustahil karena belitan tangan Taehyung seolah menjadi rantai yang kuat dan tak membiarkannya bergerak selain maju. Ya Tuhan, Jisoo bukan orang yang baik, ia jarang datang untuk berdoa akibat merasa tak punya waktu karena hidupnya dihabiskan untuk mencari uang. Tapi ia benar-benar meminta kekuatan kali ini, agar berhasil melewati hari ini dengan baik.

Memaksakan sedikit senyuman lagi, Jisoo mendudukkan diri di kursi setelah Taehyung repot-repot menarik benda itu untuknya.

"Jangan gugup,"

Bahkan pria itu menyentuh punggung tangannya dan mengelus dengan sangat lembut sebelum ikut menyusul duduk di kursinya sendiri.

Pria yang sudah berumur lanjut nan duduk di kursi paling ujung, seolah pemimpin di meja ini, berdeham. Tahu akan isyarat yang diberikan kakeknya, Taehyung melempar senyuman kepada semua orang. Melirik gadis di sebelahnya dengan tatapan yang tampak begitu tulus.

"Kakek, Ayah, dan Ibu. Perkenalkan dia Kim Jisoo calon istriku."

Meremas bagian dress di atas lututnya, Jisoo melirik lebih dahulu kepada Taehyung, lalu memutuskan untuk berdiri dan membungkuk. "Salam kenal semuanya." entah sapaan sopan atau tidak, tapi Jisoo benar-benar gugup diperhatikan, apalagi tatapan yang sangat tidak bersahabat yang dilayangkan oleh wanita bergaun merah terang dengan perhiasan yang melekat banyak di tubuhnya.

"Kim Jisoo?" pria yang tadi berdeham mengulangi ucapan gadis itu. "nama yang indah."

Sedikitnya Jisoo dapat bernapas lega. Bersusah payah baginya mengenali kedudukan satu persatu orang-orang yang ada di sini. Tapi sepertinya pria paruh baya itu adalah sasaran yang tadi Taehyung panggil dengan sebutan Kakek. "Terima kasih, Kakek."

Adanya anggukan pelan dari Taehyung saat ia selesai bicara, membuat Jisoo berpresepsi jika ia tak melakukan kesalahan.

"Sudah berapa lama berhubungan dengan putraku?"

Ternyata wanita bergaun merah itu adalah Ibu dari Kim Taehyung. Pantas saja sedikit banyaknya, baik visual fisik maupun tingkah lakunya terasa akrab bila disandingkan dengan sang anak. Jisoo bisa merasakan aura intimidasi yang hampir sama besarnya dari wanita yang barusan bertanya tersebut dengan Kim Taehyung.

"Kami mengenal sudah cukup lama, karena pernah mendapat tawaran iklan berdua. Tapi memulai hubungan baru-baru ini. Apakah sekitar empat bulan yang lalu, Sayang?" Taehyung mewakili, karena sebelum datang kemari ia sudah memerintahkan Jisoo untuk diam dan ikut saja ke dalam rencananya.

"Eumm... ya. Tanggal empat belas bulan ini adalah yang ke empat."

Nyonya Kim menaikkan alisnya. "Jadi kau seorang model?" tentu saja Choi Sooyoung tak akan puas dengan dangkal tentang pilihan anak semata wayangnya tersebut. Jika masih ada yang perlu diketahui tentang latar belakang gadis itu, maka harus ia sibak semuanya.

Cat and Dog (√)Where stories live. Discover now