01‹‹ penjαgα villα

160 70 68
                                    

a/n : semua yang ada dicerita ini murni hanya karangan saya dan tidak ada sangkutpautnya dengan real life mereka.

•••


Lelaki tampan yang nampak kebingungan itu menatap sekelilingnya, ia bingung, dimanakah dirinya berada? Yang ia ingat, bukankah baru tadi malam dia tidur dikamarnya? Kenapa sekarang ada disini? Tapi, kepalanya tiba - tiba pusing, telinganya yang 1 detik lalu memproses suara burung gagak tiba - tiba pula berdengung aneh. Sedetik kemudian, dirinya merasakan kegelapan menyergap, dan dengungan aneh tersebut juga menghilang.

Dirinya pingsan?

Tidak, lelaki itu sama sekali tidak pingsan.

Dia, berada ditengah - tengah kegelapan yang sangat hening tanpa adanya satupun suara. Jangkrik yang biasanya bersuara dikegelapan seperti inipun nampaknya sudah lelah bersuara atau kemungkinan lain-jangkrik memang tidak pernah dan tidak akan pernah ada dikegelapan aneh itu.

"HIHIHIHI!! Aku peringatkan anak tampan!!!"

Lelaki itu seketika ketakutan, dirinya mendengar suara tawa wanita yang sangat mengerikan. Entah apa peringatan itu, kalau dirinya tidak salah wanita itu juga menggumam kecil ... terlihat sedikit jelas, namun lelaki itu tidak tau maksudnya. Bunyinya;

"Tnod Og!!!"

•••

"Heh, Mark!! Bangun lo Jangan copslay kebo deh!!" Beberapa percikan air tiba - tiba turun membahasahi wajah tampannya membuat lelaki itu-Mark William-terbangun dengan napas yang tidak beraturan.

"Hh .. Itu semua cuma mimpi, ya?" monolognya pelan, namun sepertinya itu masih bisa didengar oleh saudara laki - lakinya yang tengah berkacak pinggang tersebut.

"Mimpi buruk, Mark?" tanya saudaranya.

"Kepo lo, Chan!" seru Mark menjulurkan lidahnya mengejek si lelaki itu, Haechan William.

Haechan mendengus tanpa membalas, mungkin si pemancing emosi itu sedang malas berdebat, atau mungkin sedang pundung karena sang ayah belum membelikan kuota XL - nya, Mark tidak tau yang pasti.

"Ini udah jam berapa?" tanya Mark kemudian.

"Jam 6 lewat, cepetan siap - siap. Jam 7 kita berangkat ke villa." jawab Haechan sambil menyuruh, ia terlihat menjeda. "Gue mau ke bawah duluan, yang lain dah ada disana, cepetan yaa, ntar ditinggal mewek lu! HAHAHHA!" jahilnya lalu berlalu meninggalkan Mark yang bersiap memprotes.

"HEH G- Hhh, dasar." gumam Mark kemudian, ia terdiam sejenak, "Maksud mimpi tadi apa, ya??"

•••

Mark turun dari tangga dengan sedikit tergesa - gesa, jam tangannya sudah menunjukkan pukul 06.30, pukul 7 tepat nanti dirinya beserta saudara - saudaranya akan pergi ke villa yang sangat cantik dan jauh dari kota, Villa Melati. Dengan cepat ia menarik satu kursi dan mendudukinya.

"Papa sama Bunda ke mana?" tanya Mark ketika melihat kursi yang disediakan untuk Papa - Bundanya yang bernama Siwon William dan Yoona William tersebut kosong.

"Ke kantor tadi, katanya ada meeting penting." jawab saudaranya yang menurut dirinya itu paling kalem, meskipun masih bobrok. Tetap saja Renjun William itu yang terkalem diantara yang lain.

The VillaWhere stories live. Discover now