Dimana tempat yang dapat membuatnya tenang selain bersama Lucas? Dia orang yang paling berbahaya, tetapi dia juga orang yang terkuat yang dapat melindunginya. Berada di kediaman ini membuat dirinya jauh dari kata tenang. Setiap hari dia harus memikirkan cara untuk meladeni kelicikan ayahnya sendiri. Tetapi selain dirumah ini, tempat yang menjadi rumahnya dulu hanya ada satu tempat, itu adalah kediaman duke arden Linux raphael. Hah, dirinya menghela nafas panjang. Kediaman itu bahkan lebih buruk lagi, tempat itu adalah neraka hidup. Tempat itulah yang mengubahnya menjadi iblis.

Kadang kala dia berpikir didalam dirinya sendiri. Jika dia mengenal Lucas dikehidupannya yang lalu, apakah akhirnya dari hidupnya akan berbeda?

Jika mengenalnya lebih cepat, mungkin yang berada didepan alat pancung itu bukanlah dirinya, melainkan arden dan wanita simpanannya. Hahaha memikirkannya saja  sudah sangat menyenangkan rasanya. Ah.... Sayang sekali aku baru bertemu dengan lelaki ini sekarang.

Lucas benar-benar bertingkah seperti kucing besar. Kepalanya bergoyang kecil mengikuti elusan tangan selina yang menyapu rambut plantinum emasnya. Telapak tangan besar Lucas kemudian menyentuh pipi selina dengan lembut. Selina yang merasakan hawa hangat dari tangan besar itu, perlahan juga memejamkan matanya. Sambil mengeluskan pipinya ditelapak tangan itu, senyum kecil menghiasi wajah cantiknya.

Lucas tersenyum kecil sambil berbicara kepada selina.

"Bermain denganmu sangatlah menyenangkan."  Melihat segala tindakan selina maupun orang-orang yang berada disekitarnya adalah pemandangan yang sangat menyenangkan. Sambil berkata seperti itu, selina menghentikan tangannya untuk menyambut tangan Lucas yang mengelus pipinya.

Sambil tersenyum cerah, selina mengangguk kecil karena setuju dengan perkataan yang dikatakan oleh Lucas.

"Aku juga merasa begitu. Bersama dengan anda sangatlah menyenangkan, dan lagi.... Aku merasa sentuhan seperti ini juga terasa sangat menyenangkan. Sering-seringlah mengelusku seperti ini, yang mulia." Kontennya buku yang dibaca olehnya dengan serius itu ternyata sangat berguna. Karena dirinya benar-benar merasa senang dengan sentuhan ringan seperti saat ini.

" Aku juga ingin dielus. " Lucas memiringkan kepalanya dari pangkuan selina, sehingga mengekspos pipi kanannya kearah atas. Selina segera mengulurkan tangannya untuk mengelus pipi putih lucas. Setelah tangan selina menyentuh pipinya, selina dapat merasakan kehangatan dari kulit halus lucas. Pipinya terasa enak untuk dipegang. Lucas juga terlihat senang dengan sentuhan yang diberikan olehnya.

"Lain kali aku juga ingin mencoba hal lain selain hal seperti ini." Selina mengatakan hal itu tanpa ragu.

"Hal lain? " Apalagi maksud dari selina, tentu saja Lucas tidak akan mengerti jika hal itu tidak dijelaskan oleh selina.

"Aku masih belum terpikir apapun, aku harus mencari bahan lain dari Buku-buku yang kubaca dulu. "

"Lakukanlah sesukamu selina. "

Setelah bersantai beberapa saat, selina terpikirkan sesuatu hal penting yang masih belum disampaikan olehnya kepada Lucas.

"Ah benar juga yang mulia, aku perlu bantuan anda. Mulai besok anda harus ke tempat ini dengan penyamaran anda yang mulia." Selina mengambil kertas alamat tempat yang sudah disiapkan olehnya, sambil menjelaskan semua rencananya dengan detail kepada Lucas.

Ketika selesai mendengar semua rencana selina, Wajah lemah lembut lucas sekarang terlihat seperti wajah iblis.

"Jadi aku hanya perlu disana sampai aku bertemu dengan nya?" Wajah Lucas terlihat antusias dengan peran yang ditugaskan selina kepadanya.

" Benar, selanjutnya serahkan semua itu padaku. Sebelum acara minum teh itu dilakukan , pastikan yang mulia berhasil melakukan tugas anda." Melihat Lucas mengangguk dengan patuh, selina tersenyum puas.

The villainess partner in crimeWhere stories live. Discover now