BAB VIII : Ajakan dan Terlihat

65 20 7
                                    

"Untung aja hari ini libur , jadi gue bisa rebahan" ucap Mingi seraya melemparkan tubuh nya ke atas ranjang yang empuk.

Mingi men-scroll layar ponsel nya itu. Ia tengah membuka aplikasi go-food untuk memesan minuman. Mingi haus , ia ingin minum yang manis-manis yang memiliki sensasi segar.

Setelah sudah mendapatkan minuman yang Mingi inginkan , Mingi meletakkan ponsel nya di atas nakas. Lalu pandangan nya kini tertuju pada kaca besar yang katanya berhantu.

"Dimana letak berhantu nya sih?" gumam Mingi seraya memandang kaca besar tersebut. "Malah nih kaca amazing banget bisa bikin gue jadi makin cakep"

Mingi bangkit dari posisi rebahan nya di kasur dan ia pergi menghampiri kaca besar tersebut. Walau Mingi memiliki tinggi badan 180-an , tapi tetap saja kaca besar itu yang lebih tinggi dari nya.

"Hm.. gue penasaran juga sih sama berita soal kaca yang katanya berhantu ini. Tapi bisa aja that is just hoax , kan?"

Mingi mengulurkan tangan nya untuk mengusap ukiran bingkai berwarna hitam yang menghiasi pinggiran kaca.

"If you want to know , wanna hear that story from me?" Bisik seseorang yang entah itu siapa. Ralat , Bukan seseorang , tapi sesuatu yang tak terlihat namun hanya memunculkan suara.

Seolah tersihir dengan bisikan misterius itu , Mingi berjalan mundur untuk kembali duduk di tepi kasur. Menandakan bahwa diri nya setuju untuk mendengarkan cerita dari suara misterius yang ia dengar.

"Look at the mirror in front of you" perintah suara tersebut. Mingi menuruti nya. Ketika ia melihat ke arah kaca lagi setelah sebelum nya ia menunduk , Mingi terkejut bukan main.

Karena saat ini ia tengah melihat sosok perempuan cantik yang tengah berada di belakang nyaㅡtengah memeluknya. Hidung nya mancung sekali , kulit nya putih , rambut nya berwarna blonde , dan mata nya amat sangat cantik. Tapi Mingi tak tahu dari mana perempuan itu datang.

''Before i tell you about that story , i want to ask with you. Apakah kau tak akan keberatan jika aku meminta mu untuk membantu ku?" Tanya perempuan cantik , si pemilik suara misterius tersebut.

Mingi nampak ragu. Dapat ia lihat jika perempuan di belakang nya yang masih dalam posisi memeluk itu , tengah menggambar pola abstrak pada dada bidang milik Mingi.

"No respon?"

"Uh.. g-gue sih mau-mau aja bantu lo. Tapi gue gak tau masalah lo. Selain itu , gue gak kenal lo. Tiba-tiba lo udah di sini , masuk lewat mana coba?" Kira-kira begitulah jawaban Mingi. Menjawab sekaligus menghujani pertanyaan.

"Kamu tidak perlu tahu aku siapa dan datang dari mana. Just say yes or no"

"Gue bakal bilang iya kalo lo jelasin masalah lo. Dan gue bakal bilang enggak kalo lo gak mau jelasin ke gue" ujar Mingi dengan nada dingin nya.

Perempuan itu pun melepas pelukan nya dari Mingi. Ia merubah posisi nya menjadi duduk di sebelah Mingi. Dari pantulan kaca , Mingi dapat melihat jika perempuan ini seperti nya lebih tinggi dari nya. Coba saja sandingkan.

"My problem is.... aku terjebak di kegelapan. I'm cold , i can't feel my body and i'm afraid too"

"Everyday i always crying. I always try to found jalan keluar agar aku bisa bebas. But , is not happend"

"Maaf gue sela , tapi... what do you mean tentang kejebak di kegelapan? Lo kejebak dimana?" Tanya Mingi.

"You will know if your accept my wish. Help me... i don't want to feel that again... aku ingin bebas"

"Oke gue bakal terima permintaan lo. I will help you. Have you done?"

Perempuan cantik itu mengangguk. "Anyway , turn on the candle at 12 A.M. and Don't sleep until 3 A.M." pesan nya.

"Emang kenapa?"

"Cause i'm waiting for you. Aku menunggu kau membantu ku dalam masalah ini"

Tak di gubris lagi , Mingi pun keluar dari kamar nya. Per-setan dengan perempuan aneh yang tak ia kenal itu , lagi pula Mingi hanya bohongan saja untuk menerima permintaan nya itu. Mingi tidak akan benar-benar melakukan nya.




 [ ✓ ] ( 1 ) : BLACK MIRROR | SONG MINGI Where stories live. Discover now