BAB I : Tringual Europe

216 29 4
                                    

Laki-laki bertubuh jangkung dengan pakaian nya yang sangat casual ini tengah beristirahat sejenak di sebuah warung makan. Sambil meminum teh hangat , sambil tangan nya pula mengipas-ngipas wajah nya.

Sesekali ia menyeka keringat yang menetes dari dahi nya menggunakan punggung tangan. Hari ini matahari sangat terik , sampai sekarang pun , laki-laki ini belum sama sekali mendapatkan tempat tinggal.

Ia di usir dari kosan nya karena si pemilik salah sangka. Di pikir nya , lelaki berambut jingga ini mengajak perempuan masuk ke dalam kos. Karena peraturan di kos memang laki-laki di larang membawa masuk perempuan ke dalam kos dengan sembarangan.

Sama hal nya dengan kosan yang khusus perempuan , tidak boleh membawa laki-laki ke dalam kos sembarangan. Tapi beda dengan yang ini , teman nya laki-laki dan dia memang memiliki rambut panjang sebahu.

"Hah , apes banget dah gue!" Rutuk nya. Yang sebelum nya minuman yang ia minum itu tersisa setengah , kini menjadi tak tersisa sedikit pun.

"Mas.." panggil seorang perempuan yang kalau di lihat-lihat masih anak SMAㅡdia adalah pemilik warung makan iniㅡyang kemudian di balas dengan dehaman lelaki berambut jingga.

"Mas nya gak mau masuk aja? Soal nya panas banget. Di dalem mungkin bisa lebih nyaman" kata perempuan itu.

"Gak usah. Gue di sini aja" tolak nya sambil tersenyum. Perempuan itu mengangguk dan kemudian ia kembali masuk ke dalam warung makan untuk melayani pelanggan yang lain.

Setelah minuman nya sudah habis , lelaki ini bangkit dan berjalan lagi untuk mencari kosan. Kalau tidak ada kosan , mungkin rumah gubuk atau apapun itu , dia terima.

Hingga ketika diri nya akan berbelok ke arah kanan , ada mobil yang melaju dengan kencang dan hampir saja menabrak nya.

"A-astaga!" Pekik si jingga.

"Eh? Yaampun gue gak liat. Duh maaf ya bikin lo mau celaka" ucap orang itu. Lelaki berambut silver yang baru saja turun dari dalam mobil.

"I-iya.. gak apa-apa. Gue juga gak ketabrak ini , gak ada yang lecet juga" ucap nya seraya menunjukkan tubuh nya itu.

"Oh iya , nama lo siapa? Kenalin , gue Park Seonghwa" tanya lelaki berambut silver itu seraya mengulurkan tangan nya.

Lelaki jingga ini tersenyum hingga memperlihatkan kedua mata sipit nya yang berubah menjadi bulan sabit. "Song Mingi" balas nya dengan berjabat tangan.

"Anyway , where do you go? Panas-panas gini malah jalan keluar rumah. Emang gak takut gosong?" Kata Seonghwa yang melindungi wajah nya dengan kedua tangan dari sinar matahari.

"Justru itu. Gue baru aja di tendang dari kos gara-gara ada masalah salah paham aja. Akhirnya gue sekarang harus nyari kosan baru" jawab Mingi. Sakit sih memang kalau harus mendapatkan kenyataan pahit seperti ini.

Seonghwa merasa prihatin mendengar jawaban Mingi itu. Ia mengulurkan tangan nya dan menepuk bahu si jingga. "Jangan sedih lah njir. Mending ikut gue? Kita ke Tringual Europe" ajak nya.

Mingi mengernyit , "Kita mau ke... eropa?? Serius?"

"Bukan anjing. Itu nama kosan gitu di deket sini. Kosan nya megah dan bagus. Gue bisa bawa lo ke sana" kata Seonghwa.

"Kata lo kan kosan nya megah. Berarti bayaran per-bulan nya mahal dong?" Tebak Mingi.

"Sekitar 650 ribu per-bulan. Emang kenapa?" Tanya Seonghwa.

"Pekerjaan gue part-time , Hwa. Gak mampu anying bayar kosan segitu" kata Mingi.

Seonghwa menepuk bahu Mingi perlahan. "Itu urusan belakangan. Yang terpenting sekarang mah lo dapet tempat tinggal dulu" kata nya yang membuat Mingi tersenyum sumringah.





































𝐧𝐞𝐰 𝐜𝐚𝐬𝐭𝐢𝐧𝐠


















𝐏𝐀𝐑𝐊 𝐒𝐄𝐎𝐍𝐆𝐇𝐖𝐀

"𝘓𝘢𝘨𝘪𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘢𝘱𝘢𝘪𝘯 𝘭𝘰 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘯𝘺𝘪𝘮𝘱𝘦𝘯 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶? 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘨𝘢𝘬 𝘥𝘪 𝘳𝘰𝘯𝘨𝘴𝘰𝘬 𝘢𝘫𝘢 𝘴𝘪𝘩 𝘯𝘫𝘪𝘳? 𝘒𝘢𝘭𝘰 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘳 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪𝘢𝘯"























𝐰𝐞𝐥𝐜𝐨𝐦𝐞!

 [ ✓ ] ( 1 ) : BLACK MIRROR | SONG MINGI Where stories live. Discover now