BAB VII : Really handsome

71 23 8
                                    

Mingi yang baru saja memasuki kamar nya dan akan segera pergi untuk mandi , kembali memundurkan langkah kaki nya. Dan kini , lelaki jangkung berambut jingga itu sudah berdiri dan berhadapan dengan kaca besar di hadapan nya.

"Let me guess it... pasti kaca ini ngasih efek sparkling lagi ke gue biar gue makin cakep mau itu pas di kaca apa enggak" ucap Mingi yang bermonolog di depan kaca.

Ya. Sangat terlihat sekali jika semakin lama wajah Mingi semakin menawan. Kulit nya yang mulus malah bertambah mulus. Tak ada kata touch-up bagi Mingi , karena kaca besar itu memberikan nya keindahan secara langsung tanpa ada sentuhan.

''Handsome guy...."

Bukan nya tersentak atau bereaksi seperti orang yang kaget pada biasa nya saat mendengar bisikan misterius , Mingi malah semakin bangga bermain di depan kaca itu. Mingi semakin tak bisa lepas dari ocehan nya yang memuji diri sendiri.

Hingga suara ketukan pintu membuat Mingi tersadar dan berpaling ke arah pintu kamar nya.

"Oh elo , Hwa. Gue kira siapa" kata Mingi seraya menyilangkan kaki kanan nya di depan kaki kiri.

"Gue cuma mau kasih ini sih" Seonghwa memberikan sebuah kotak kayu kecil pada Mingi. "Pake , Gi" suruh nya.

Mingi mengangguk. Saat ia tengah membuka tutup kotak kayu itu , Seonghwa yang dapat melihat bagian dalam kamar Mingi yang tidak sepenuh nya tertutup rapat itu , seperti ada siluet hitam yang keluar dari suatu benda.

Awal nya siluet itu nampak diam setelah ia keluar dari suatu benda yang sudah Seonghwa duga , benda apa yang menjadi tempat hunian nya.

Namun , ketika Mingi akan mengenakan kalung yang berada di dalam kotak kecil yang Seonghwa berikan , siluet hitam tadi seperti hendak menghantam Mingi dengan menabrakkan dirinya pada Mingi secara astral.

Melihat itu , Seonghwa dengan sigap langsung merampas kalung yang sudah sedikit lagi Mingi lingkarkan pada leher nya.

"Lah napa di ambil anjir? Katanya buat gue?" Kata Mingi yang keheranan melihat tingkah Seonghwa.

Seonghwa memberanikan diri untuk melirik ke siluet hitam itu. Dan rupa nya ia seperti berjalan mundur dan kembali memasuki tempat asal nya.

"Di ruang tamu aja apa yok. Gue pengen nge-es doger" kata Seonghwa. Tak mendapat balasan dari Mingi , Seonghwa pun menarik tangan lelaki Song tersebut agar mengikuti nya turun ke lantai dasar.

Setiba nya di bawah , Mingi kembali bertemu dengan beberapa teman kos nya. Seperti Hongjoong , San dan Yunho yang tengah duduk di sofa sambil menatap layar televisi yang menyala.

"Lo boleh pake kalung itu sekarang" himbau Seonghwa yang kemudian ia pergi menuju dapur.

Mingi manut , ia mengenakan kalung pemberian Seonghwa , lalu ia pun mengambil posisi duduk di sebelah San. Tak lama pula Seonghwa kembali dari dapur sambil membawa 2 gelas berisikan es doger.

"Nih sekalian gue ambilin" kata Seonghwa seraya menyodorkan es doger itu pada Mingi.

Mingi mengangguk. "Btw , lo kenapa tiba-tiba ngasih ini?" Tanya Mingi seraya membuka tutup gelas es doger nya.

"Itu tuh jimat , Gi" jawab Hongjoong.

Mingi mengernyit bingung. "Hah? Jimat!?" Mingi melihat sekilas ke arah kalung yang ia kenakan. "Kenapa gue di kasih jimat? Emang ada yang pengen guna-guna cogan?" Sambung nya.

"Bukan guna-guna. Lebih tepat nya sih mau di tempelin" ucap Yunho membenarkan.

"Hah? Eh anying gue gak ngerti dah"

"Kamar lo tuh berhantu anjir" sentak San.

"Berhantu? Mana ada.. kalo iya , kenapa Yeosang nyisain slot tuh kamar? Seharus nya di tutup dong" ujar Mingi.

"Justru itu , Gi. Kamar lo berhantu itu , asal nya dari benda besar yang ada di kamar lo. Kenapa Yeosang gak nutup kamar nya? Karena dia gak tau kalo benda itu balik lagi" jelas Yunho. "Lo udah nemu kan?"

"Maksud nya kaca yang bikin gue jadi ganteng banget itu? Berhantu dari mana sih? Orang tuh kaca ngasih efek bagus ke gue" kata Mingi yang keukeuh.

"Itu pengaruh dari hantu di dalem kaca itu. Gini , Yeosang sempet jual tuh kaca ke tukang loak karena ada berita soal kaca berhantu itu yang di sebar sama salah satu penghuni kos di sini yang pengen balik kampung. Nah sekian lama nya , kita pikir ya udah baik-baik aja setelah kaca itu di jual. Eh ternyata tuh kaca entah gimana udah balik lagi ke semula" San bercerita panjang lebar dengan tampang nya yang serius.

"Intinya jimat ini gak boleh lo lepas. Moga aja sih jimat ini bisa lindungin lo" kata Seonghwa.

"Dan mending lo tutup balik deh pake kain. Aura penghuni kaca itu gak bagus. Takut nya dia macem-macem sama lo" lanjut Hongjoong.

"Iya nanti gue tutup balik pake kain krem ituㅡ"























'ㅡTapi boong!! Ya kali gue mau nutup kaca pembawa berkah itu'














 [ ✓ ] ( 1 ) : BLACK MIRROR | SONG MINGI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang