"Mari mari masuk, saya akan memanggil anak anak untuk berkumpul di aula " Ujarnya seraya mempersilahkan jaemin dan jeno masuk ke dalam aula

Tak lama kemudian anak anak berkumpul usai ibu panti mengumumkan untuk berkumpul di aula, lewat spiker.

" Halo anak anak, kita kedatangan tamu dari kakak kakak ini, ayo sapa kakak kakaknya "

" Haloo kak, selamat datang " Ujar mereka bersamaan

" Halo juga, nama kakak na jaemin "

" Halo kak nana " Ujar mereka membuat jaemin tersenyum karena mendengar mereka memanggilnya nana, panggilan yang ia suka.

" Halo, mana kakak lee jeno "

" Halo kak jeno "

" Kakak ada bawa makanan loh buat kalian, nanti ibu panti bagikan ya... " Ujar jaemin dan diangguki oleh ibu panti

" Ada yang mau tunjukin sesuatu buat kakak kakak ini? "

" Hm.. Maaf bu apa boleh saya yang menunjukan sesuatu pada mereka? " Tanya jaemin saat melihat alat musik yang ada di aula

" Tentu saja boleh "

" Ada yang mau mendengarkan kakak nana main piano? " Tanya jaemin yang kini mulai duduk di kursi piano yang memang ada di aula itu

" Mauuuu " Sahut anak anak antusias

Mendengar itu jaemin lantas memulai memainkan pianonya dengan nada yang sesuai dengan musik yang ia akan mainkan.

Ketika jaemin mulai menyentuh not not yang ada di piano semuanya mulai hening tidak ada yang berisik dan fokus mendengarkan permainan piano jaemin

Jeno juga mulai terdiam mendengarkan jaemin yang tengah memainkan piano, jeno tahu lagu apa yang tengah jaemin mainkan

'river flows in you'

Lagu itu, benar benar membuat semua terharu sekaligus terkesima dengan permainan piano jaemin

Jeno tertegun, itu benar benar membuat hatinya luluh, itu juga mengingatkannya pada sosok sang ibu yang sering sekali memainkan piano dengan lagu yang kini tengah jaemin mainkan.

***

" Haish jeno mana, tumben sekali agak telat dari biasanya " Ujar haechan yang memang sudah lebih dulu berada di apartemen, bisanya jeno sudah ada di sini sebelum ia tapi sekarang semuanya sudah kumpul dan jeno belum datang.

" Biarlah mungkin sedang menghabiskan waktu bersama jaemin " Ucap mark

" Kurasa tidak, tadi aku lihat jaemin di apotik membeli obat ini " Ucap renjun seraya menyodorkan obat yang tadi jaemin beli

Iya, renjun tak di beri tahu oleh si pekerja apotik tadi, bahkan tadi renjun sempat adu mulut dengan penjaga apotik, dan akhirnya rejun membeli obat yang tadi jaemin beli dan nanti ia akan bertanya pada mamanya.

" Obat apa itu? " Tanya chenle

" Aku tidak tahu tapi nanti aku akan tanyakan ini pada mama ku " Ucap renjun dan diangguki mereka, kemampuan mama renjun untuk mengenali sebuah obat tidak bisa diragukan karena mama renjun merupakan seorang apoteker

" Aku juga sempat bertemu jaemin di rumah sakit, tepat di ruangan ayah ku " Saut mark yang membuat mereka heran

" Jaemin sakit? " Tanya jisung tak percaya

" Tapi, Sakit apa? " Tanya jisung lagi dan langsung mendapatkan toyoran dari chenle

" Mark hyung... Ini tidak mungkinkan? " Tanya haechan seraya menatap mark dengan wajah tidak percayanya

" Aku juga tidak yakin haechan-ah " Cicit mark

Renjun yang sempat tidak mengerti dengan perbincangan haechan dan mark pun hanya bisa terdiam mencoba mencerna semuanya.

" Ah.. BENARKAH? OMAIGAD! " teriak chenle terkejut saat mengerti dengan aksi saling lempar tatapan antara haechan dan mark.

" Aku kira kamu sudah tahu saat aku bilang jaemin sakit apa! " Seru jisung tidak terima karena tadi chenle sempat menoyor kepalanya

" Hah.. Jinjja? Jadi ini-i " Saut renjun yang baru saja mengerti, ia menatap obat itu sendu

" Aku rasa kita harus memastikannya dulu " Ucap mark

" Aku harus menanyakan jaemin pada papa ku, end you also ask your mom " Ujar mark lagi dan diangguki oleh renjun

" Sedang membicarakan apa, sepertinya sangat serius " Saut jeno yang entah sejak kapan sudah berada di ambang pintu, yang membuat mereka panik, dengan cepat renjun memasukan obatnya kedalam saku hoodienya, yang tadi sempat ia geletakan di meja.

" Bukan apa apa, there's just something you don't need to know in the meantime " Cicit mark

" Apaa ? "

" Kamu mengertikan maksudku? nanti juga kamu akan tahu tapi tidak sekarang, because we're not sure either "

" Terserah, jika memang bukan sesuatu yang menyangkut tentang diriku atau keluargaku, aku tidak peduli " Ucap jeno acuh seraya duduk di samping jisung dan sama sekali tidak menanyai lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut.

•

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.


Haiiiiii

Menurut kalian cerita ini gimana?

Oh iya, jangan sungkan loh buat komen, atau tanya tanya ke aku, santay aja.

Jangan lupa vote sama komen ya, biar aku semangat lanjut ceritanya!
Makasih!

See you

introvert •jeno & jaemin Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon