Part02

12.8K 666 20
                                    

Happy Reading ...

Sesampainya Melvin dan Syifa di apartemen milik Melvin. Mereka berdua berjalan memasukinya lebih tepat nya Melvin berjalan deluan tanpa menghiraukan gadis itu.

'Menyusahkan.' batin Melvin tak perduli.

Syifa gadis itu lagi-lagi dadanya terasa sesak atas perlakuan Melvin kepadanya. Ia kira cerita pernikahannya seperti yang ada di novel-novel. Namun, ternyata salah.

Setelah Syifa sampai di dalam apartemen ia tidak mendapatkan Melvin di ruang tamu. 'Mungkin di kamar.' Pikir nya.

Ia menaruh kopernya yang lumaya berat." Oh astaga, tangan gue rasanya mau patah. Melvin gak punya hati banget sih," monolog nya dengan memijit tangannya yang pegal.

"Beresin semuanya! Jangan manja." Syifa tersentak kaget saat mendengar suara berat milik Melvin di belakangnya. Gadis itu ingin bertanya. Namun, di urungkan nya karena handphone milik Melvin berbunyi. Melvin yang mendapatkan telvon tersebut langsung mengangkatnya.

"Halo yang kenapa?"

Syifa yang mendengar benar suara Melvin yang sangat lembut tertegun sejenak. Dan apa ini. 'Yang' berarti Melvin punya pacar?

'Ya Allah dadaku kenapa sesak begini,'

Tanpa mau mendengarkan lebih lanjut Syifa bergegas membawa kopernya dan memasuki kamar milik nya dan Melvin. Melvin yang menyadari itu tersenyum smirk.

"Ini belum seberapa Syifa Arradhya," monolog nya kemudian langsung pergi menyusul Syifa di kamar nya.

* * *

Jam sudah menunjukkan pukul 22:30 WIB. Sudah hampir larut. Namun, kedua sejoli itu masih terjaga dengan kegiatannya masing-masing. Syifa sesekali menguap karena sudah terlanjur mengantuk, tetapi dia bingung mau tidur di mana. Tidak mungkin Melvin mengizinkan-nya untuk tidur di kasur miliknya.

Dengan penuh keberanian Syifa pergi menghampiri Melvin. Sekarang rasa takut nya ia hilangkan." Melvin, gue mau pinjam bantal boleh? Nanti gue tidurnya di sofa." Mohon Syifa tanpa di respon oleh Melvin.

"Melvin, satu aja gak banyak,"

"Gue moh--,"

"Jangan, 'kan satu. Lo nyentuhnya pun gue gak sudi!" potong Melvin sambil menatap tajam Syifa.

Tes

Syifa tidak bisa membendung air matanya lagi." Kok gitu?" tanyanya dengan suara parau.

"Cengeng baget sih lo. Manja!"

"Gue gak manja!"

Plak!

"Berani lo teriak! Sana lo tidur di lantai jangan di sofa! Ngerti?!"

Syifa memegang pipih nya yang terasa perih. Lebih baik ia mengalah dari pada di siksa terus-menerus. Dengan pelan ia melangkah menjauh dari Melvin dan merebahkan tubuhnya di lantai. Tanpa bantal, tanpa selimut. Lengkap sudah penderitaan Syifa.

"Ma, Syifa mau pulang," cicit Syifa takut dengan mengeluarkan isakan.

Melvin memutar kedua bola matanya malas mendengar tangisan dari gadis itu. Katakanlah ia tidak punya hati. Dengan cepat ia merubah posisi tidurnya menghadap ke samping dan menutup kedua telinganya dengan earphone agar tidak mendengar isakan gadis itu.

TBC.

Married By Accident (MBA_COMPLETED)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن