TRBF_1

5.7K 329 1
                                    

Lima tahun sudah berlalu namun Prem masih selalu membaca surat dari seseorang yang tidak pernah kembali. Gelang pemberian pria yang dulu sangat mencintainya itu selalu ia pakai kemanapun Prem pergi.

Malam yang gelap dengan hujan deras membuat dia semakin merindukan  Boun. Ya pria itu bernama Boun. Dia meneteskan air mata sambil melihat hujan yang turun dari langit.

Sama halnya dengan hatinya yang selalu merasa kehilangan sejak lima tahun yang lalu sampai sekarang.

Hubungannya dengan Jane ia akhiri setelah dia merasa bahwa sebenarnya dia mencintai Boun. Jane menangis saat Prem memutuskan hubungannya namun Jane mengerti dan bisa menerimanya walaupun berat.

Prem selalu berdoa semoga tuhan mempertemukannya lagi dengan Boun. Banyak yang perlu dia ceritakan kepada Boun setelah saat itu Boun meninggalkan dirinya.

Berkali-kali ia membaca surat itu tanpa bosan walaupun sudah lima tahun yang lalu namun hanya itu yang ia punya untuk membuka kenangan dulu bersama Boun.

"Woy!" Teriak Jack dari luar kamar Prem.

Jack merupakan teman serumahnya sejak dua tahun yang lalu. Mereka berencana untuk melamar kerja besok pagi. Jack merupakan seseorang yang merupakan biseksual dan dia juga tau mengenai Boun karena Prem sering menceritakannya pada Jack.

"Paan?" Tanya Prem dengan wajah malas setelah membuka pintunya yang menampilkan Jack dengan kaos oblong dan boxer untuk tidur.

"Gw heran sama lo, tiap malem kerjaannya baca surat ntar ujungnya nangis. Gak capek apa?" Tanya Jack yang sering menghampiri Prem ke kamarnya setiap malam untuk memastikan bahwa temannya itu sedang tidak menangis.

"Gw gak ada waktu bercanda sama lo" ujar Prem hendak menutup pintu.

"Eh eh, main tutup aja lo" ucap Jack menahan pintu agar tetap terbuka.

"Gw ngantuk" ucap Prem namun Jack tetap saja menahan pintunya.

"G-gw, tidur bareng lo ya" pinta Jack membuat Prem sedikit kaget.

"Tidur sendiri" jawab Prem kemudian berhasil menutup dan mengunci pintu kamarnya.

"Prem! Anjir bener-bener ni anak gw kan takut anjir" ujar Jack melihat ke kanan dan ke kirinya kemudian berlari terbirit birit ke dalam kamarnya. Begitulah Jack yang penakut dan lucu, dia juga tidak jarang membuat orang-orang yang berada di sekelilingnya tertawa akan tingkah lakunya yang konyol.

Besok pagi adalah hari pertama Prem dan Jack bekerja di sebuah perusahaan yang lumayan jauh dari rumah mereka. Prem yang masih memikirkan Boun sedangkan Jack yang menutupi dirinya dengan selimut karena ketakutan.

'Tok Tok Tok'

Suara ketukan pintu kamar Jack membuatnya semakin merekatkan selimut yang dia pegang.

Jack mengintip dibalik selimut namun ketukan pintu kamarnya semakin keras dan seseorang membuka pintu kamarnya. Dia refleks menutup mata kemudian berteriak sangat keras saat seseorang menarik selimut yang dipakainya.

"Lo kira gw setan?!" Tanya Prem ketika mendengar Jack yang berteriak ketakutan.

"Emang setan" jawab Jack kemudian menjulurkan lidahnya mengejek Prem.

"Bangsat!" Pekik Prem kemudian melempar baju yang kemarin ia pinjam dari Jack.

"Lu tidur sini ae Prem" pinta Jack sambil menepuk nepuk kasurnya.

"Lu sekali lagi maksa, gw bilangin ama Boun" ancam Prem membuat Jack tertawa begitu keras.

"Asal Lo tau nih ye Prem, Boun itu kagak bakalan balik apalagi sampe nemuin lo" ujar Jack yang membuat Prem marah karena kata-kata Jack terlalu menyakiti hatinya.

"Asal Lo tau Jack, gw yakin Boun pasti balik dan gw gak bakal sia-siain dia. Perasaan dia sama gw tetep sama kayak dulu dan itu gak akan berubah sampe kapanpun!" Jawab Prem dengan emosi yang membuat dia mengepalkan tangan.

Prem kemudian pergi ke kamarnya dan meninggalkan Jack. Dia sangat marah pada Jack karena bisa-bisanya Jack perkata seperti itu kepada dirinya.

"Weh Prem! Bukan gitu maksud gw! Ah anjir!" teriak Jack namun Prem tidak menghiraukannya dan menutup pintu kamarnya dengan keras.

•••

The Real Boyfriend | BounPrem [✓] Where stories live. Discover now