11.

3.7K 389 1
                                    

Suara sendok dan garpu yang memenuhi ruang makan keluarga Choi tersebut.

"Dimana lisa?" Jiyoung tidak melihat lisa dimana pun.

"Dia pergi bersama temannya" jisoo menjawab pertanyaan jiyoung tapi masih fokus melakukan aktivitas nya.

...

"Per-pergi?" Lisa terkejut saat Taeyong tiba tiba bilang ingin pergi.

"Iya,aku akan pergi ke as besok"

"Tiba tiba?" Lisa trrheran karena tidak biasanya sahabatnya itu pergi memdadak seperti itu.

"Ayahku sakit dan aku harus mengurus perusahaan disana" Taeyong adalah putra tunggal dan sudah kewajibannya melakukan perkerjaan ayahnya disaat ayahnya tidak ada.

"Kapan kau akan kembali?" Lisa menunduk karena ia akan ditinggalkan oleh sahabatnya.

"Mungkin 1 bulan aku akan disana"

...

Lisa berjalan lesu menuju halte bis yang tidak begitu darinya,ia duduk diam sambil menunggu bis datang.

"Tolong!!"

Lisa mendengar suara itu, ia bangkit dari tempat duduknya dan mencari asal suara itu, tak lama kemudian lisa melihat seorang gadis diikat dan mulutnya ditutupi oleh kain,lisa seperti familihar akan gadis itu tapi hari sangat gelap dan wajah gadis tersebut tidak terlalu terlihat.

"Yakk!! Apa yang kalian lakukan?!" Lisa menjerit membuat 2 pria berbadan besar itu menoleh dan gadis blonde.

"Siapa itu?"

"Entah lah mungkin dia ingin mati"

Gadis blonde itu melihat seseorang yang berteriak karena suara itu terdengar familiar,tapi wajah orang itu tidak terlalu jelas.

"Lepaskan gadis itu!" Lisa melangkah kedepan dan di bawah sinar lampu jalan dan terlihat wajahnya.

"L-lisa..?"

...

Keluarga choi tengah khawatir karena rose belum kembali dari tadi, gadis blonde itu keluar dengan alasan ingin bertemu seseorang.

"Aiss kenapa ia tidak mengangkat telfonnya" jennie kesal karena dari tadi ia tidak mendapatkan jawaban dari adiknya itu.

"Appa akan mencarinya ke luar kalian tetaplah disini"

"Andde,aku juga ikut mencari nya," ucap Jennie dengan tengas.

"Baiklah jisoo kau tunggu disini dan kabari jika rose atau lisa kembali" ucap jiyoung yang diangguki oleh jiso.

...

"Hei gadis cantik sebaiknya kau pulang kerumah,jangan ikut campur kalau tidak.." Suara pria itu terpotong karena lisa berlari dan menandangnya.

"Kau ingin mati!!" Ucap pria itu yang tengah mengeluarkan pisau dan menusuk perut lisa, rose melihat itu membulatkan mata nya.

"Lisa!!!" Lisa menoleh ke arah suara itu dan terkejut melihat rose.

"Rosesi, kenapa kau ada disini?" Belum sempat lisa mendengarkan jawaban rose, pandangan nya terahli saat salah satu pria itu mengeluar kan pistol, lisa dengan cepat berlari dan mengambil pistol tersebut dan menarik tangan rose.

...

Jennie gelisa sedari dari ia takut akan terjadi sesuatu kepada adiknya itu.

"Appa kau sudah menemukan rose?" Jennie berbicara dengan Jiyoung ditelfon

"Appa belum menemukannya,dan Appa juga belum menemukan lisa"

"Appa! Kenapa juga harus mencari anak itu fokuslah mencari rose, rose yang terpenting" jennie kesal karena Appa itu tidak fokus mencari rose.

"Jennie dia adikmu juga!!" Jiyoung berteriak kepada Jennie yang berbicara seperti itu.

"Dia bukan adikku, adikku hanya rose!" Jennie mematikan telfon nya itu,dan melempar asal hp mahalnya itu.

...

"Aku lelah" lisa berhenti berlari dan melihat rose yang sangat pucat itu.

"Naiklah" lisa berjongkok agar rose naik ke punggung nya.

"Apa tidak apa, bagaimana dengan luka diperutmu?" Rose khawatir karena lisa tertusuk tadi.

"Jangan khawatirkan aku, naik saja sebelum mereka menemukan kita, rose menurut dan naik ke punggung lisa.

Lisa kemudian berlari dengan sekuat tenaganya ia mencari taksi tapi tidak satupun taksi disana, lisa terus mencari taksi karena rose sangat pucat pasi dan pingsan,lalu ia melihat halte bis dan menduduk kan rose disana sambil menunggu bis.

Tak lama kemudian mobil merah yang mewah itu tiba tiba terhenti dihadapan mereka ,lisa terkejut melihat jennie keluar dari mobil itu dengan wajah murka.

"Apa yang kau lakukan pada adikku!" Jennie berteriak melihat tubuh rose penuh darah, tapi itu bukan darah rose tetapi darah lisa yang menempel dekat badan rose.

"Kami tadi..." Ucap lisa terpotong karena jennie langsung mendorongnya dan memapah rose ke mobil nya.

"Jika terjadi sesuatu kepada adikku,akan ku bunuh kau!" Jennie meninggalkan lisa yang juga berlumuran darah.

...

"Appa aku menemukan rose pergilah kerumah sakit xxx" telfon itu terputus.

Jiyoung semakin cemas dan menuju kerumah sakit,kemudian menelfon jisoo.

...

"Jennie apa yang terjadi?" Ucap jiyoung yang baru sampai disana dengan berantakan.

"Ini semua karena anak yang kau bawa itu Appa"

"Lisa ada apa dengannya" jiyoung tak paham ucap anak keduanya itu.

"Ia melukai rose, rose sekarang berlumuran darah saat aku datang disana" ucap jennie yang membuat jiyoung dan jisoo terkejut mereka tidak menyangka kalau lisa berbuat seperti itu.

...

"Appa bagaimana keadaan rose?" Lisa baru saja sampai disana dengan pakai yang penuh darah.

Plakk

satu tamparan keras melesat dipipi lisa yang membuat bibir lisa berdarah, yang membuat jiyoung dan jisoo terkejut.

"Kau berani datang kesini setelah melukai adikku!?"

"Bukan aku yang melakukan.." perkataan lisa terpotong oleh Jennie.

"Kalau bukan kau siapa lagi?"

Lisa melihat jiyoung yang hanya menunduk dan jisoo yang hanya menatapnya.

"Jisoo unnie bukan aku yang melakukannya" lisa menatap jisoo dengan air mata yang mengalir.

"Pergi."

Love me , please (lisa)
Sungai penuh, 20 mei 2021

Love Me, Please (lisa)Where stories live. Discover now