Chapter 2

183 27 0
                                    

Judul: A Little Secret of Octavinelle

Fandom: Twisted Wonderland

Pairing : Floyd x Fem!Yuu

Rating : T

Summary :

Floyd tidak kelihatan selama 3 hari. Tapi Yuu melihat kulit anak-anak Pomefiore semakin glowing dan Azul secara diam-diam menyebarkan produk kecantikan dari Laut Utara. Hm ... ada sesuatu yang amis di sini.

-

Disclaimer: Disney Twisted Wonderland belongs to Disney. The art and original story belongs to Yana Toboso

-

WARNING: FloydxFem!Yuu, OOC, Twisted Plot.

-

Selepas makan siang yang tidak tenang itu, langkah dan pikiran Yuu terasa ringan—dalam artian yang tidak menyenangkan. Pikirannya tertuju pada kotak semua bahan-bahan yang ia sembunyikan di dapur Ramshackle Dorm, berharap para hantu tidak mengacak-acaknya selama ia ada di sekolah. Di kala perjalannnya menuju Ramshackle, ia melirik ke gerbang belakang sekolah, melihat deretan pepohonan tempat dirinya seharusnya berada, menantang seorang pemuda liar tidak tertebak bermain parkour dan pamer kalau dia sudah mulai pandai melintasi haling rintang.

Aroma tanah lantas menyengat hidungnya. Dari balik pintu ruang kelas yang sedikit terbuka, Yuu mencium aroma tanah dan beberapa aroma jamur yang khas, disertai aroma lumut dan aroma khas hutan. Mengintip, ia melihat seorang pemuda dalam balutan jas lab yang putih bersih sedang berdiri membelakanginya.

Di tangan pemuda itu, ada setoples kaca berisi tanaman beraneka rupa. Di kanan kirinya, ada beberapa batang kayu yang sudah lapuk, ditumbuhi jamur-jamur beraneka warna. Suhu di dalam ruangan hangat dan terasa lembab. Bukan suhu favoritnya, tapi Yuu membayangkan suhu seperti ini juga bukan favorit sang pemuda. Ia hanya menggunakan suhu ini untuk hobinya.

Yuu membaca plang yang ditempelkan di atas ambang pintu.

"Ruang Klub Pecinta-Gunung"

Ah.

Yuu pernah mendengarnya.

Ini klub yang didirikan oleh Jade Leech, dengan hanya dirinya sebagai anggotanya. Karena aktivitas dan program kerja tahunan klub ini yang selalu ambigu, berdiri di antara klub olahraga dan seni.

"Oya, Kantokusei-san."

Yuu mengerjap kaget dan langsung menoleh ke depan. Jade Leech sudah memergokinya. Entah sejak kapan pemuda itu sudah berbalik dan menghadap dirinya, tepat di celah pintu yang terbuka. Padahal celah pintu itu tidak seberapa besar.

Ugj, Yuu tidak pernah terbiasa dengan betapa pekanya Jade Leech pada kehadiran seseorang.

"Mengintip seseorang itu tidak baik, lho." Jade Leech menyeringai. "Apalagi jika orang itu sadar kehadiranmu dan terganggu."

"A-ah, maaf, kalau Senpai terganggu. Saya tidak bermaksud buruk." Yuu keluar dari tempat mengintipnya. "Boleh saya masuk? Ada yang ingin saya tanyakan."

"Aku tidak melihat alasan untuk melarangmu," Jade berdiri menghadapnya. "Silakan masuk."

Melihat gestur itu, Yuu punya firasat kurang menyenangkan. Jadi Yuu segera memutar otak untuk pergi kabur dari ruang klub ini sebelum diajak oleh Jade untuk bergabung.

"A-ano ... sebelum saya bicara, Senpai harus tahu, ini tidak ada hubungannya dengan klub pecinta gunung...." Yuu buru-buru memberikan kata-kata pembuka, sebelum kesalah pahaman bergulir tak terkendali bak bola salju. "Jangan tersinggung, tolong. Saya ke mari hanya penasaran...."

A Little Secret of OctavinelleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang