Chapter 10 - Kenangan

10.9K 696 3
                                    

= Venice, I'm in Love = 

Rinai hujan jatuh ke bumi. Nafas teratur dari seorang gadis yang tertidur pulas di ranjang king size menandakan sebuah kenyamanan.

"Prilly Latuconsina.. mau kah kau menjadi bagian hidupku. Mau kah kau menemani setiap detik hari-hariku. Mau kah kau menjadi cinta pertama dan terakhirku" ucap seorang pria tampan yang berlutut di depan gadis bernama prilly itu.

Gadis berparas cantik itu hanya menatap nanar pria di depan nya itu. Tangannya membungkam mulutnya sendiri. Tubuhnya kebas. Lidah nya kelu. Hanya nafas yang memburu yang terdengar.

"Would you be mine?" tanya pria itu sekali lagi. Gadis bernama prilly itu hanya diam membeku dan selang beberapa menit sebuah anggukan datang dari gadis itu.

"Kau menerima ku?" tanya pria itu memastikan.

"Aku mau jadi cinta pertama dan terakhirmu,Chandra Rawendra" ucap gadis itu dengan nada tegas.

Pria itu mendekap erat gadis mungil itu. Dia mengunci tatapan prilly.

"Kau serius?" tanya pria itu sekali lagi.

"Dua rius" jawab gadis itu sambil terkekeh.

Puluhan gadis pemuja chandra harus menelan ludah susah payah.Pria yang mereka damba kan telah memilih satu wanita untuk menghiasi hari-harinya.

"Aku Akan merebut prilly kembali"

"Arrghhh" teriak gadis yang sedari tadi tertidur di ranjang. Ia mengacak rambutnya frustasi.

"mimpi sialan" desis nya dengan tatapan membunuh. Nafas nya memburu seolah mimpi itu sangat mengganggu. Tatapannya terkunci pada sebuah pigura besar yang tergantung di kamar nya. Sebuah pose mesra sepasang kekasih yang diambil di pulau maladewa. Dengan background Laut dan senja khas pulau maladewa. *aih author jadi inget sungmin. hiks potek hati ane:'(* 

Tampak gadis itu memakai dress panjang tanpa lengan dan topi pantai. serta pria itu memakai kaos putih,celana selutut dan snapback. di foto itu terdapat tulisan "Selamat tanggal 8 yang ke 24 bulan. Chandra Rawendra & Prilly Latuconsina" .

Perempuan bernama prilly itu berjalan mendekati pigura besar itu. Ekspresi nya berubah sendu. Ia melepas pigura yang tergantung di dinding . Tatapan nya nanar ketika melihat tulisan di sudut pigura "you complete me ,prilly my future wifey". Buliran krystal luruh di pipi mulus nya.

"ini cuma masalalu" desisnya mencoba menenangkan hati nya. Dengan cepat ia menaruh pigura itu di belakang almari. Ia pun kembali menghempas tubuhnya di ranjang. Dering ponselnya berbunyi dengan cepat ia mengambil telfon nya tanpa melihat ID penelfon.

"Selamat pagi ali sayang" ucapnya dengan nada penuh sayang.

"Secepat itu kah kau melupakanku" kata penelpon yang sukses membuat prilly membeku.

"Chan-dra" ucap prilly dengan nada  terbata-bata. Buliran krystal menumpuk di pelupuk mata nya.

"Iya . ini aku sayang. kau masih mengingat ku?" tanya chandra.

"Bagaimana mungkin aku tak mengenali suara mu. kau-"

"Aku lupa kita sudah 2 tahun lebih berpacaran jadi kau sangat hafal dengan suara ku" sela chandra

"Aku minta maaf" ucap prilly

"Minta maaf untuk apa sayang?" tanya chandra dengan nada lembut.

"maaf karena aku telah mencampakkan mu dan maaf aku telah memilih ali 'laki-laki pilihanku" ucap prilly dengan mantap.

"ini belum berakhir sayang. aku akan mendapatkanmu kembali. Semoga hari mu menyenangkan. Sampai jumpa di fashion show besok. Kau harus tampil cantik. Jika kau butuh sesuatu lekas hubungi aku. i love you from the deepest. " ucap chandra dan langsung mematikan ponselnya.

Prilly membungkam mulutnya agar tak bersuara. Buliran krystal meluncur sangat deras dari pelupuk matanya. Sesekali ia menggigit bibir bawahnya. Ia merasa dirinya sangat kejam.

Tok.. Tok..Tok

Terdengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Dengan segera ia membuka pintu. Sosok pria tampan dengan polo t-shirt yang di lapisi jaket,celana panjang, serta rambut yang tersisir rapi sedang berdiri di ambang pintu . Tanpa aba-aba prilly langsung menubruk dada bidang pria itu. Pria itu membalas pelukan erat prilly.

"Hey.. kau kenapa sayang?" tanya pria tampan itu.

"Aku mimpi buruk sweetheart" ucap prilly. Dia tak berdusta. Karena menurut nya ingatan tentang chandra adalah mimpi buruk untuk prilly. Ingatan itu seakan-akan menghakimi prilly.

"Tenang lah. itu hanya mimpi sayang" ucap pria itu mencoba menenangkan gadisnya.

Prilly hanya mengangguk.

"Ada perlu apa kamu datang sepagi ini dan tak memberitahuku dulu" ucap prilly. Pria itu hanya tersenyum.

"Ali.. jawab aku" desak prilly.

"Aku mau ajak kamu jalan-jalan. buruan mandi aku tunggu di bawah" ucap pria itu dan mencium kening prilly. Pria itu menuruni tangga. Sementara prilly berlari menyambar handuk dan tenggelam di ambang pintu kamar mandi.

20 menit berlalu. prilly telah berpatut diri di depan cermin. celana abu-abu panjang dengan aksen sobek ,tanktop putih yang di balut cardigan panjang senada dengan celananya, rambut yang di cepol ke atas ala-ala gadis belia korea dan polesan tipis di wajah nya menambah ke ayu an gadis ini. Ia pun duduk di ranjang sambil  menali wedges hitam kesayangannya. Dia berputar melihat pantulan dirinya di cermin.

"Perfect" gumam nya sambil menyambar tas kecil berwarna abu-abu.

Pria yang sedari tadi bersenda gurau dengan wanita dan pria paruh baya hanya bisa diam terperangah. Tatapan nya terkunci pada gadis cantik yang berjalan menuruni tangga.

"Hay sayang" ucap wanita paruhbaya.

"Hay ma pa" ucap prilly.

"Maaf tante om.. saya mau minta izin ngajak prilly jalan-jalan." pinta ali dengan sopan.

"iya om dan tante ijinin. hati-hati dijalan"

"Terimakasih om tante. kami permisi dulu" ucap ali sambil mencium punggung tangan kedua orangtua prilly.

Mobil sport merah dengan merk BMW telah bertengger manis di halaman rumah prilly. Mobil yang berbeda dari kemarin. Prilly hanya mengernyitkan dahi nya sekejap dan masuk di dalam. Mobil ali mulai melaju menembus padatnya jalanan ibukota. Lagu Long way home dari grup band pop punk rock australia 5 Seconds Of Summer memenuhi mobil mewah ali. *band kesukaan author.. personil nya ganteng semua wkwkw* . Sesekali ali ikut bersenandung kecil dan tersenyum lebar. Lirik lagu yang sangat pas untuk orang-orang yang sedang di mabuk cinta. Prilly tampak menikmati alunan lagu itu dan sesekali tersenyum kecil.

Mobil Ali berhenti di salah satu bangunan luas. Ali membukakan pintu untuk kekasihnya. Prilly keluar dengan anggunnya. Ia tampak mengernyitkan dahi saat melihat papan besar di bangunan itu. "Panti Asuhan Aisyah" . Dia pikir ali akan mengajak nya ke mall atau ke sebuah tempat romantis. Prilly menormalkan kembali ekspresi nya. Tak terlalu buruk tempat ini. Prilly sangat suka dengan anak kecil. Ali mengamit tangan prilly dengan erat. Mereka di sambut dengan penghuni panti itu. Dengan mudah prilly berbaur dengan anak-anak itu. mereka bermain petak umpet di halaman. Ali tampak terkekeh menyaksikan tingkah lincah gadis nya. Ia pun tersenyum kecil dan bergumam ”She's Mine” .

^_^***^_^

Akhirnya apdet juga..
Huaaa lagi males banget sumpah. masalah datang bertubi-tubi di dunia perwattpad an. bikin mood ringsek parah..

Btw makasih buat @novianggrainii untuk koment² nya di cerita-cerita gue. huaa author padamu #plakk

Buat admin cantik kesayangan author EkaPricillia .bener nggak dek tulisannya wkwkw. nih udah gue apdet venice nya.. jangan mewek lagi gara-gara promise. makasih koment nya yg puanjang banget di bbm.

Makasih buat kaka @leeryz . support kaka buat aku luar biasa.. love u muachh.

Dan terimakasih untuk readers semuaa. Love u gaesss :*

Kecups atu-atu..  :* :* :*

Venice, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang