Chapter 8

9.9K 745 3
                                    

= Venice , I'm in Love =

"Besok aku balik ke jakarta"

Ucapan itu membuat prilly tersedak. Dengan cepat ia mengambil segelas minum. Ali mengelus lembut punggung prilly.

"Apa yang kamu bilang tadi?" tanya prilly

"Aku akan balik ke jakarta besok" jawab ali

"Aku ikut" ucap prilly

"Chandra?"

"Aku akan minta pada dia untuk mengatur keberangkatan besok" 

Ali tampak tersenyum getir mendengar jawaban prilly.

"Oh iya .aku lupa chandra kan anak konglomerat kelas satu ibukota" ucap ali sinis

"Hey.. meski dia anak seorang raja sekalipun ,aku udah nggak peduli. cuma kamu yang ada di dalam hati ku"

Ali menatap lekat prilly. Mata nya seolah berbicara 'dia tak ingin kehilangan gadis mungilnya ini'. Bagi nya prilly adalah seseorang yang selalu membuatnya bahagia dan bersemangat.

"Ya. selesaikan makan mu" kata ali

"sweetheart.. Aku janji akan putusin chandra. "

"Aku pegang janji kamu"

"Udah nggak marah lagi kan sweetheart?"

Ali mengusap lembut puncak kepala prilly. Dan menggeleng pelan.

"Aku akan temuin kamu di soetta" kata ali

"Nggak. kita keluar pesawat bareng,jelasin ke mereka bareng, dan terima resiko bareng." ucap prilly

"oke"

**

Malam ini adalah malam terindah untukku. Ini pertama kali nya aku dan ali makan malam bersama dengan status 'sepasang kekasih'. Ku tatap lekat wajahnya ,semua penuh dengan kebahagiaan. Aku suka mata ali, manik mata hitam itu sangat teduh.

"Hey.." ucapnya

Astaga. dari tadi aku banyak melamun. Aku hanya mencoba mengumpulkan ribuan keberanian. Besok kami akan membuka rahasia tentang hubungan ini. Sebenarnya aku tak perlu khawatir karena ali sudah berjanji akan terus disampingku dan setia menggenggam tanganku.

"iya.."

"kenapa kamu?"

"nggak pa-pa" dustaku

Aku tak ingin ali meragukan aku lagi. Karena sejujurnya hatiku sudah terikat dengan nya tapi di lain sisi aku juga tak enak hati dengan chandra. Dia telah mengisi relung hatiku bertahun-tahun dan selalu ada untukku. Aku tak boleh egois, aku tak ingin menyakiti keduanya. Jadi aku harus memutuskan salah satu.

"Beneran?" tanya nya padaku.

"Iya sweetheart.. aku nggak pa-pa kok. cuma lagi pusing dikit"

"Yaudah. aku anter kamu ke kamar"

Ali menggenggam erat tangan ku sampai di depan kamar . Aku tak ingin melepas genggaman ini. tautan jemari yang membuat ku merasa nyaman.

"Good nite sayang" ucap nya sambil mencium keningku

"Good nite sweetheart"

Ku tatap ali yang berlalu meninggalkan ku. Setelah ia hilang diambang pintu ,aku memutuskan untuk masuk ke kamar dan merebahkan tubuhku.

Ku ambil ponselku yang tergeletak di nakas. Ku cari nomer chandra, hanya nada tut tut tut yang ku dengar. Apa chandra sedang tertidur pulas. Kuberanikan diri untuk mencoba satu kali lagi.

Venice, I'm in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang