×××

Malam itu rumah sakit terasa mencekam, terlebih lagi dengan perasaan khawatir yang menghiasi ketiga member BLACKPINK.

Bianca sudah berpesan agar ketiganya menunggu kabar saja di dorm, namun satupun dari mereka tidak ada yang menurut. Alhasil Bianca tak ada pilihan selain mengajak ketiganya untuk ikut juga ke rumah sakit.

Jisoo menggenggam tangan Jennie yang terasa dingin. Wajahnya agak pucat, dan dia terlihat lebih kurus dari biasanya.

"Kau sudah makan?" Tanya Jisoo pada Jennie. Yang ditanya menggeleng.

"Jennie-ya, kau harus makan."

"Selera makanku hilang sejak skandal itu muncul." Sahut Jennie. "Padahal Manager-nim sudah membelikan ku vitamin penambah nafsu makan, tapi tetap tidak berhasil."

Selang beberapa menit akhirnya Dokter yang menangani Lisa keluar. Namanya Dokter Yira, kebetulan dia temannya Bianca saat kuliah di USA.

"Bagaimana kondisinya Lisa?" Tanya Bianca. Air muka Dokter Yira terlihat agak muram.

"Bisa ikut ke ruanganku sebentar?" Pintanya. Bianca mengangguk setuju.

Ketiga member BLACKPINK masih menunggu di depan ruangan Lisa sampai Bianca kembali.

Tersirat rasa khawatir ketika Bianca kembali dengan raut wajah sama muramnya dengan Dokter Yira.

Rose langsung menyambutnya dengan banyak pertanyaan. "Bagaimana keadaan Lisa? Apa kata dokter? Kenapa kau terlihat sedih begini?"

Bukannya menjawab, Bianca malah menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan. Menangis.

"Manager-nim! Beritahu kami!"

Bianca masih belum bicara walau Rose sudah mengundang tubuhnya tidak sabaran. Setelah hampir satu menit, akhirnya Bianca memberitahukan apa yang Dokter Yira katakan.

"Lisa mengidap kanker darah stadium akhir."

Jika Rose dan Jennie diserang syok ketika Bianca mengatakan demikian. Jisoo malah mengerutkan alisnya bingung. Tidak! Jisoo hanya merasa ada yang janggal.

"Lisa terlihat baik-baik saja sebelumnya," kata Jisoo.

Bianca mengangguk. "Dia menyembunyikannya dari kita."

"Bukan, maksudku, Lisa punya penyakit yang cukup parah dan ia terlihat biasa saja. Tidak ada hal spesifik yang menandakan kalau dia sedang sakit."

"Kau lupa Eonnie, Lisa memang sangat ahli menyembunyikan sesuatu." Kata Rose.

"Tapi--" Jisoo tidak melanjutkannya kala Jennie memeluknya sangat erat.

Sungguh, ini benar-benar terasa sangat aneh. Lisa tidak pernah mengeluh apapun saat mereka perform, bahkan ia selalu ceria. Sama sekali tidak ada pergerakan Lisa yang membuat mereka khawatir sedikitpun.

"Pantesan Lisa mengeluh soal rambutnya yang rontok, apa mungkin karena penyakitnya itu?" Ujar Rose.

Benar, tadi Lisa mengeluh kalau rambutnya tiba-tiba rontok. Pasien kanker selalu identik dengan rambut mereka yang rontok secara perlahan. Tapi setahu Jisoo itu karena efek kemoterapi.

Makin aneh. Kalau memang rambut rontok adalah efek dari kemoterapi, Lisa pasti sudah mengetahuinya, dan dari pada ia mengeluh soal rambutnya yang rontok, Lisa pasti lebih memilih untuk menyembunyikannya karena takut ketahuan.

Jisoo jadi pusing sendiri.

Ia memilih untuk menyingkirkan perasaannya, mungkin saja Lisa memang beneran sakit.

Rambut Lisa rontok...

Entah kenapa Jisoo merasa Dejavu ketika mendekat kata rambut dan Lisa secara bersamaan.

Rambut...

Tapi apa??

tiba-tiba tubuh Jisoo langsung tegang setelah mengingat sesuatu.

Rambut panjang adalah mahkota bagi setiap perempuan. Makin panjang rambutmu, makin cantik rupamu.

×××

ADA YANG MAU DOBEL UPDATE ???

JANGAN LUPA KOMEN YANG BANYAK

The Girl of Evil | ft. BLACKPINKWhere stories live. Discover now