CHAPTER 6

8.7K 1K 39
                                        

SEPASANG Ayah dan anak di kediaman Jung itu tengah melangsungkan sarapan paginya dengan khidmat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEPASANG Ayah dan anak di kediaman Jung itu tengah melangsungkan sarapan paginya dengan khidmat. Disertai para maid yang sibuk berlalu lalang menaruh lauk pauk di atas meja makan.

"Daddy, Jeno ingin mengunjungi Yongie Noona setelah pulang sekolah." pinta Jeno.

"Untuk apa? Berhenti berhubungan dengan orang itu Jeno." ujar sang Ayah dingin.

Jeno mengernyitkan alisnya, "kenapa Dad? Sudah Jeno bilang mereka orang baik." ujarnya.

Jaehyun menghentikan suapan ke empatnya, beralih menatap sang anak "Tapi Daddy tidak suka Jagoan, berhenti merengek untuk pergi ke tempat kumuh itu lagi."

"DADDY JAHAT! JIKA DADDY TIDAK INGIN MENGANTARKU KE SANA, LEBIH BAIK JENO MEMINTA UNCLE LUCAS SAJA." Jeno kesal, ia tidak dengan sikap Jaehyun yang selalu melarangnya. Tapi, Kali ini Jeno ingin melawan. Keinginan bertemu Taeyong lebih penting dari pada rasa takutnya pada sang Ayah.

Sungguh, flat Taeyong dan Mark tidak seburuk itu sehingga pria bermarga Jung itu berbicara mengejek mengenai flat kedua kakak beradik itu.

"Baiklah, baiklah. Daddy akan mengantarkanmu ke flat kum—"

Jeno menyela ucapan sang ayah, "Jeno nyaman berada di sana Dad! Rumah Yongie Noona dan Mark Hyung sangat rapih dan bersih, karena Yongie Noona menyukai kerbersihan." Lanjutnya.

"Hm, kau selalu menang melawan Daddy jagoan." ujar Jaehyun sambil mengusak surai Jeno.

"Jadi, Daddy juga akan menjemput Jeno kan nanti?" tanya Jeno antusias.

Jaehyun mengangguk, "tentu saja. Kali ini Daddy tidak ingin membuat jagoannya murung dan tidak bersemangat." Jaehyun tersenyum teduh saat mengatakan kalimat itu.

Jeno yang mendengar penuturan sang Ayah pun langsung memekik girang, hingga mata segarisnya benar-benar menghilang.

Tak lama kemudian benda lembut nan basah menempel pada permukan wajahnya, lebih tepatnya di bagian pipi si lelaki jangkung tersebut.

Ya, Jeno baru saja menciumnya. Anak itu bersusah payah berjinjit, menyamakan tinggi sang Ayah yang sedang duduk dan masih menyantap makanannya. Jeno mengecup apple adam di pipi Jaehyun.

"Terima kasih Dad, Jeno menyayangi Daddy."

"Daddy juga menyayangimu, jagoan."

▒▒▒▒▒

"Kau ini kenapa Taeyong? Sejak tadi ku perhatikan wajahmu selalu di tekuk. Ada apa?" Tanya si lelaki Thailand sang sahabat.

Berhenti hanyut dalam pikirannya, Taeyong tersadar "bisa kau ulangi lagi perkataanmu tadi Tennie?" Di lelaki manis itu balik bertanya.

"Yak! Apa yang sedang kau pikirkan Taeyong? Kau melamunkan apa?" Ten yang di buat geram oleh Taeyong langsung melayangkan sedikit protes.

"Jeno. Ya, Jeno Ten. Aku sedang memikirkan anak itu, astaga aku bisa gila jika terus-terusan seperti ini." pikiran Taeyong.

Let's Live Together • Jaeyong  [✓]Where stories live. Discover now