" What is that? "

" Sebuah figura foto yang ada di kamarku... "

Semua yang ada disana mulai mendengarkan jeno dengan serius, chenle bahkan cepat cepat menghabiskan susu kotaknya, jisung yang sedang bermain ps dengan haechan melepaskan stik psnya,  haechan juga ikut melepaskan stik ps nya, sedangkan renjun yang sedari tadi memang mendengarkan tapi sambil memejamkan matanya kini telah membuka matanya lebar lebar menahan kantuk.

" Jaemin juga memilikinya "

" What? Itu artinya... "

" Ya... Ku pikir juga begitu " Saut renjun karna sudah tahu artinya itu apa

Semuanya sudah tahu tentang apa yang kini tengah di bicarakan, ya sedekat itu pertemanan mereka yang sudah tahu tentang cerita cerita masalalu satu sama lain.

" Tapi aku tidak percaya, sungguh " Tukas jeno

" Jika memang sudah begitu, apa salahnya kau mempercayainya? " Saut haechan

" Tidak ada salahnya hyung, itu hanya masalalu, hyungkan sudah dari lama menunggunya kan? " Saut chenle

" Dia berubah, itu yang membuatku tidak percaya jika dia bukanlah orang yang selama ini aku cari "

" Ah... Itu, aku pikir hyung benci karena masalalu itu "

" Masalalu? Aku pikir aku sudah mencoba melupakan itu, walaupun memang rasa kecewa itu tak pernah hilang "

" Coba kau pikir, dulu ya dulu dan sekarang adalah sekarang, seseorang akan berubah seiring dengan berjalannya waktu atau mungkin ada faktor lain yang membuat dia berubah " Ucap renjun

" Seperti mu " Sambung renjun

" Jen, Mirror please " Saut haechan

" HAHAHAHA mirror... Haha " Mark tertawa terbahak bahak kala mandengar itu, tapi memang tidak salah juga karena memang jeno juga berubah 

" Jika kamu menyadari perubahan kepribadiannya, seharunya kamu ada rasa ingin merubah kembali seperti semula " Ucap renjun

"Termasuk kepribadian introvert nya? "

" Iya, karena memang itu yang merubahnya " Ucap mark setelah puas tertawa

" Tapi, bukankah seharusnya hyung juga merubah kepribadian hyung dulu? " Ucap jisung

" Aku rasa diriku tidak banyak berubah  "

" Perubahan seseorang mungkin hanya akan di sadari oleh orang orang terdekatnya " Ucap renjun

" Tapi bukankah kamu sendiri yang merubah kepribadian mu sendiri, seharusnya kamu tahu akan perubahan dirimu sendiri sebab kamulah yang membuat perubahan itu " Saut haechan

Jeno terdiam mendengarkan masukan masukan dari para teman temannya, ya memang kelihatannya teman temannya itu seringkali meledek ataupun mengata ngatai satu sama lain namun ia tahu itu hanya gurauan semata, tapi jika sedang serius seperti ini mereka tak akan melekukan hal tersebut jika tidak ada bahan candaan, mereka tahu kapan waktunya bercanda dan kapan waktunya serius.

Mark menepuk bahu jeno pelan hingga jeno sadar akan lamunannya

" Perlu bantuan kami? "

" Kita akan membantu mu merubah kepribadian jaemin, so don't worry "

Jeno tersenyum hingga matanya berbentuk bulan sabit, beruntung sekali ia mempunyai teman seperti mereka yang selalu ada ketika seseorang diantara mereka tengah sedih ataupun senang, jika ada yang sedih maka mereka akan menghibur, jika ada masalah maka mereka akan membantu mencarikan solusi, itulah gunanya teman yang sesungguhnya, bukan hanya datang disaat ada butuh saja.

" Bagaimana caranya ? Apa itu akan sulit? " Tanya jeno

" Semuanya tidak akan menjadi sulit jika di selesaikan secara bersama sama " Ucap renjun

" Jadi kalian mau membantuku? "

" Of course " Ucap mereka bersamaan

" Cobalah ajak dia bergabung bersama kita, jangan takut jika semua orang akan mengetahui fakta bahwa kamu adalah kakak tiri jaemin " Ucap mark

"  mungkin sudah terpikir kan jika mereka pasti akan membicarakan tentang kita dan jaemin? Maka jangan dengarkan kata kata mereka dengan begitu kamu akan dengan mudah menyelesaikannya tanpa harus memikirkan kata kata mereka " Ucap renjun

" Besok kamu harus mengajaknya bergabung dengan kita, ajak makan bersama ketika jam istirahat, ajak bermain basket, ajak ketika kita akan berkumpul disini " Ucap mark

" Bagaimana jika dia tidak nyaman hyung? " Ucap jisung yang sedari tadi hanya menyimak saja

" Jangan membuatnya tidak nyaman, jangan membuat keributan atau jangan berisik " Ucap mark

" Ah sangat tidak memungkinkan " Saut haechan

Bagaimana bisa mereka sehari saja tidak ribut? Mereka cukup tahu diri jika memang mereka tidak bisa melakukan hal tersebut.

" Dia pasti akan mengerti dengan situasi seperti itu jika sudah terbiasa, lagi pula kita bukan orang yang jahat yang akan membuatnya enggan tuk berteman dengan kita, kita juga tidak terlalu nakal "

" Tapi kita juga harus memaklumi jika nantinya dia lebih banyak diam ataupun tidak ikut menimbrung ketika kita tengah berbicara, dan jangan sekalipun ajak dia ketempat arena balapan itu bukan tempatnya "

Dengan kompak mereka mengangguk setuju, jika sudah membuat kesepakatan seperti ini tidak ada yang bisa menolak, tidak ada salahnya juga kan menambah teman dan menerima teman baru?

 
  •

Hai Aku lagi boseeeeen jadi up deh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hai
Aku lagi boseeeeen jadi up deh...
Ayok dong ramein!

Eh btw, ada yg mau aku bikin GC wa ga, buat para pembaca cerita aku ?
Kalau banyak yg mau aku bakal bikin, nanti aku share di profilku atau ga kalau ada yg mau masuk ntar DM aku aja ya!
Makasih, ditunggu jawabannya ya!

Jangan lupa vote sama komen!
See you...

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now