11 - Kekecewaan

64 7 5
                                    

• HAPPY READING! •

| Now playing : Benci - Utopia |

***

"Keenan mana?" tanya Key saat dirinya baru saja sampai kerumah.

Ya, Danu memilih kabur kerumah Key daripada harus terus berdebat panjang bersama Keenan si kepala batu.

"Dirumahnya."

Key mengernyit heran, "lo kesini ngapain? Bang Rey mana?"

"Tidur."

Entah mengapa nada bicara Danu seperti perempuan PMS hari pertama. Key benar-benar bingung dengan sikap Danu.

Feeling gue nggak enak.

Begitulah kira-kira suara hati Key.

"Ya udah, gue ganti baju dulu," pamitnya yang dihadiahi anggukan kecil Danu.

Beberapa menit berselang...

"Lo kenapa? Ada masalah sama Keenan?" Key tak henti bertanya karena sikap Danu yang aneh.

Lelaki itu malah membuang nafas kecewa. Ya, Key merasakan itu! Sebenarnya ada apa?

"Key..."

Key melihat dua bola mata Danu lebih dalam seakan menantikan suatu hal yang mengganjal dalam hatinya.

"Gue yakin lo bakal sama kecewanya kaya gue," ucap Danu yang berhasil membuat Key tersenyum getir.

"Apa? Kenapa?!"

"Keenan balikan sama Sanaz."

Seketika badan Key melemas dan sesekali juga ia membuang nafas pasrah, seakan dirinya telah dikhianati oleh belahan jiwanya sendiri. Entah mengapa dadanya sesak saat kalimat yang Danu ucapkan melewati indera pendengarannya dengan sempurna.

Perjuangannya selama ini membantu seorang sahabat yang sudah ia anggap sebagai orang spesial dan orang yang ia sayang berakhir sia-sia. Jika saja ia tahu akan berakhir seperti ini, sepertinya ia akan memilih membiarkan Keenan dengan masalahnya sendiri walau lelaki itu adalah orang yang ia sayangi sebagai sahabat. Itu sangat membuang waktu!

"Gue capek Nu," lirih Key dengan nada yang benar-benar terlihat mempunyai arti kekecewaan yang mendalam.

Danu menepuk pundak Key kemudian tangan kekarnya mengarahkan kepala Key agar bersandar di bahunya, ia tahu Key sangat betul-betul kecewa dengan Keenan.

Danu mengelus rambut Key berharap perempuan itu tidak meneteskan air matanya. Namun usahanya gagal, air mata Key jatuh dengan derasnya dan membasahi baju yang Danu kenakan. Danu sengaja membiarkannya menangis akhirnya karena ia berfikir bahwa cara membuat hati wanita sedikit lega adalah mengeluarkan semua air mata kekecewaannya.

"Seandainya lo tau ada cewek yang sayangnya lebih dari rasa sayang lo ke cewek brengsek itu, mungkin lo bakal jadi orang yang paling beruntung Nan. Sayangnya lo nggak pernah sadar sama hal ini."

Danu membatin cukup panjang, membuat Keenan sadar adalah perihal rumit yang membutuhkan banyak tenaga dan kesabaran sangat tinggi. Dasar pria kepala batu! F

GAMON • ft Guanlin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang