Padahal ayahnya hanya memintanya untuk menyimpannya tidak memaksanya untuk menulis diary setiap hari.

Jaemin pun mulai membuka lembaran buku tersebut yang masih kosong tidak ada tulisan sama sekali bahkan bukunya terlihat seperti buku baru

Jaemin mengambil pulpen lalu mulai menulis di buku siary itu yang bercover biru dan putih, juga terdapat tulisan  'day you can change your life' di depan covernya.

Jaemin mulai menuliskan judul di lembar pertama buku tersebut, dibuku itu jaemin menulis 'things to do in twelve days'


***

sedangkan jeno kini tengah menatap dua benda yang sama di tangannya, benar benar sama persis

Dua hari sudah jeno selalu menatapi kedua benda tersebut yang menjadi sebuah tanda tanya besar

Benci, iya jeno benci pada seseorang yang ada dalam bingkai foto itu

Benda itu adalah sebuah bingkai foto yang sudah sangat lama jeno simpan baik baik walaupun sebenarnya ia benci dan sangat kecewa

Namun tak disangka sangka jika bingkai itu juga di simpan baik baik olehnya, setidaknya ia tidak terlalu sia sia menyimpannya dan tidak berfikiran jika hanya dirinyalah yang menyimpan bingkai foto itu

Harus bagaimana jika sudah seperti ini? Haruskah ia percaya dengan semudah itu? Percaya jika dia adalah orang yang sama?

Jeno mengacak rambutnya frustasi, sudah dua hari ia belum juga mendapatkan sebuah jawaban, dari banyaknya pertanyaan dikepalanya tidak ada satupun yang terjawab

Akhirnya jeno pun kembali  menyimpan bingkai foto itu di laci lemarinya, lalu beranjak pergi keluar kamar untuk minum karena haus

Setelah telah sampai di dapur, jeno melihat jaemin tengah batuk batuk dengan satu tangannya yang memegang dada dan satunya lagi memegang segelas air minum

Sudah sering jeno mendengar jaemin batuk, pada awalnya memang jeno berfikir jika jaemin hanya tengah sakit batuk biasa namun kenapa batuknya itu tak sembuh sembuh dan malah berangsur semakin parah

Bahkan sekarang lebih parah dari tadi pagi, jeno terus memerhatikan jaemin yang kini menyimpan gelas minumnya dan tangannya digunakan untuk menutup mulutnya sendiri

Setelah itu ia melihat jaemin menelan beberapa butir obat, jeno tidak terkejut karena bukan kali ini jeno memergoki jaemin menelan obat obatan, toh sudah terlihatkan jika jaemin sakit mana mungkin tidak meminum obat

Jeno pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi lalu menghampiri jaemin, bukan bukan untuk memberinya perhatian ataupun apalah itu, sebab jeno ingin minum dan jaemin berdiri tepat di depan air minum

" Minggir aku mau minum "

Jaemin menoleh kearah jeno, dan tanpa berkata apa apa ia pun melongos pergi ke kamar mandi

Jeno pun mengambil gelas dan mengisinya dengan air minum

" Kamu yang ambil bingkai foto di meja belajar ku? " Tanya jaemin setelah kembali dari kamar mandi

" Pufftt "

Jeno menyemburkan air minum yang belum sempai ia telan hanya kerena terkejut kala mendengar pertanyaan jaemin

Wah dimana ia tahu jika dirinya yang mengambil benda itu?

" Uhuk uhuk... "

" Ah maaf " Ucap jaemin seraya menepuk nepuk pelan punggung jeno

" Kau tidak lihat aku sedang minum huh! " Dengus jeno

" Terkejut dengan pertanyaanku ya ? "

" Menurut mu? " Jawab jeno seraya kembali meneguk air minumnya yang belum sempat ia minum

" Aku pikir iya, mana mungkin kau menyemburkan minumnya jika bukan karena terkejut "

" Jadi benar ya bingkai itu ada di tangan mu? "

" Hm.. "

" Kembalikan barangku hyung! "

" Nanti... Besok, sekalian ada yang ingin aku bicarakan "

" Apa hubungannya? "

" Aku ingin berbicara soal bingkai foto milikmu "

" Kenapa harus besok? "

" Karna aku sudah mengantuk "

Usai mengatakan hal tersebut jeno pun pergi kembali menuju kamarnya, jaemin mengedikan kedua bahunya acuh, ia tidak terlalu peduli ia juga tidak terlalu ingin tahu dengan hal apa yang akan jeno bicarakan

Berbicara soal bingkai foto, haha rasanya jaemin ingin tertawa terbahak bahak

Apa yang harus di bicarakan soal bingkai foto miliknya? Apa jeno ingin menanyakan dimana ia membeli bingkai foto? Ah kurang kerjaan sekali, toko bingkai foto bahkan sangat banyak, jaemin tidak habis fikir dengan kakak tirinya itu, Ya sudahlah suka suka lee jeno.

Jaemin pun memilih untuk kembali ke kamarnya dari pada memikirkan keanehan lee jeno.

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Helooow

Jangan lupa vote sama komen yaw!
Ramein yokkk...

See you!

introvert •jeno & jaemin Where stories live. Discover now