7. Pelampiasan?

21 5 2
                                    

Sebelum baca, kuy klik bintangnya dulu ya

* * *

HAPPY READING❤

"Keberuntungan itu tidak selalu berpihak, ada kalanya keberuntungan itu akan hilang dengan sendirinya."

* * *

Hari ini Rachel pergi sekolah bersama dengan Samudra. Karena, Gavino masih dirawat di rumah sakit.

Rachel menunggu di depan pagar rumahnya sambil melamun. Memori kecilnya bersama dengan Samudra dan Calza terus terpikirkan olehnya.

Rachel mengingat bagaimana dulu Gavino begitu peduli padanya, memperlakukan Rachel layaknya ratu. Namun, sekarang sudah berbeda. Gavino sudah berubah, dia bukan Gavino yang akan selalu sabar menghadapi sikap manja Rachel namun Gavino sekarang sudah jadi sosok yang mudah marah kepada Rachel. Semua dapat berubah bukan?

Motor Samudra berhenti di depan Rachel. Samudra melihat Rachel yang sedang melamun. Samudra pun turun dari motor dan menghampiri Rachel.

"Chel" panggil samudra. Namun tidak mendapat respon dari Rachel.

"Chel" ucap Samudra dan menepuk pelan bahu Rachel. Hal itu membuat Rachel terkejut dan spontan mengucapkan "Eh."

"Lo gapapa?" tanya Samudra dibalas gelengan kepala oleh Rachel. Rachel tidak ingin menyusahkan kedua sahabatnya lagi.

"Ada masalah?" tanya samudra dan respon Rachel tetap sama yaitu menggelengkan kepala.

"Kalo ada masalah cerita aja sama Sam, jangan dipendam sendiri Chel" ucap Samudra, seperti inilah Samudra yang akan selalu menjadi tempat Rachel kembali, ketika Rachel membutuhkannya, ketika Rachel rapuh, Samudra akan selalu ada buat Rachel.

"Iya thanks ya, ayo pergi ke sekolah nanti kita telat" balas Rachel dan dibalas anggukan oleh Samudra.
Mereka berdua pun pergi ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Rachel langsung menuju ke kelasnya dan Samudra langsung menuju ke lapangan basket, karena ada urusan. Saat di perjalanan menuju ke kelasnya, Rachel bertemu dengan Tiza beserta satu dayangnya.

"Ohhh ini pacar Gavino yang sok cantik itu" ledek Tiza dan mendorong bahu Rachel. Untung saja Rachel masih bisa menyeimbangkan tubuhnya, sehingga Rachel tidak terjatuh.

"Maaf kak, aku harus ke kelas" ucap Rachel dengan sopan. Rachel sedang tidak ingin ribut di pagi hari ini. Dia sedang sangat badmood.

"Etsss sombong ya" balas Amel, temannya Tiza sambil mendorong Rachel hingga tersungkur di lantai. Sakit, itulah yang Rachel rasakan sambil mengelus dengkulnya. Untung saja cuma memerah dan tidak sampai luka.

"Aww"

"Ingat jauhin Gavino, lo itu cuma pelampiasan dia aja karena dia ditinggal first love nya. Kalo suatu saat nanti first love nya kembali, gue yakin lo bakal di tinggal. Asal lo tahu, Gavino mau pacaran sama lo karena lo mirip sama cinta pertamanya. Gue kenal sama Gavino dari gue kecil. Gue cuma ngingetin cewe polos kek lo dan seharusnya lo terima kasih sama gue" ucap Tiza panjang lebar, yang membuat Rachel menganga tak percaya. Mirip first love Gavino? Namun, Rachel bukan tipikal orang yang akan dengan mudah nya percaya.

Apalagi percaya pada Tiza, yang jelas-jelas selama ini ingin mendekati Gavino.

"Kak Tiza pikir aku bakal percaya dengan semua yang Kak Tiza bilang? Tentu saja enggak kak. Kak Tiza mau rebut Kak Gavino dari aku kan? Makanya bilan gitu" balas Rachel tidak percaya. Mana mungkin Gavino menjadikannya pelampiasan, pikirnya.

Rachel || The Crybaby GirlWhere stories live. Discover now