Mitsuba Si Leher Patah

Start from the beginning
                                    

"Sakura! Semuanya sudah siap!" kata Tsukasa kepada kamera itu.

"Dimengerti."

Radio yg dikeluarkan Tsukasa pun berbunyi.

"si leher patah di pintu masuk. Dialah penampakan dengan leher bengkok yang menghantui pintu masuk SMP. Hantu itu mudah kesepian, jadi dia akan mengajakmu untuk berbicara 'hei..kamu sudah melupakan ku?' jika kamu tak bisa menyebutkan namanya maka, dia akan mematahkan lehermu sama seperti dia."
Kata seseorang didalam radio.

Mitsuba yg mendengar itu langsung ketakutan.

Secara tiba tiba sebuah benda hitam dgn mata yg banyak mengelilingi tubuh Mitsuba.

"tidak mungkin.. Mitsuba!" kata Kou dengan suara seraknya.

Lalu dgn perlahan (Name) mengeluarkan pisaunya.

"Tsu-chan. kalau ini adalah perbuatan yang salah, aku akan melakukan sesuatu."

Dgn cepat Kou memegang pergelangan (Name) yg lagi memegang pisau.

"tolong..jangan membuat Mitsuba menghilang." kata Kou memohon.

(Name) yg melihat Kou itu kesihan dan hanya bisa pasrah.

"aku takkan membunuhnya, lagian dia sudah menjadi hantu.. Pisau ini hanya untuk jaga jaga."

Sementara ditempat lain.

"ada apa, haku-joudai?" tanya Amane melihat haku-joudainya bergetar.

Haku-joudai pun mendekati Amane, dan dia langsung terkejut.

Kembali ketempat (Name).

"nah, sekarang semua orang takkan melupakan mu, bagus kan Mitsuba?" tanya Tsukasa sambil mendekati Mitsuba dengan bentuk wujudnya yg aneh.

Sedangkan Kou dan (Name) yg melihat itu langsung kaget akan wujud Mitsuba.

"delapan misteri mengatakan bahwa mereka bahwa mereka menjaga hubungan manusia dan penampakan, tapi itu tak perlu. Manusia dan Penampakan seharusnya menjadi apa yang mereka inginkan."

"--jika itu merusak dunia... Biarkanlah rusak."

"permintaan Mitsuba itu sedikit samar! Dia hanya tidak tau mau melakukan apa didunia ini jika ia tinggali. Tapi dia tak ingin berakhir seperti ini. Dia ingin tetap ada didalam ingatan mereka. Dengsn permintaan samar, aku tak bisa membuatnya utuh sebagai penampakan."

"Tapi sekarang berbeda, berkat dirimu lo." oceh Tsukasa panjang sambil memandang Kou.

"aku?"

"benar. Kau memunculkan permohonan Mitsuba yang sebenarnya. Semakin kuat permohonan dan penyesalannya, penampakan bisa kuat dan sempurna. Permohonan Mitsuba adalah 'ingin mempunyai teman' 'ingin menghabiskan waktu bersamanya' 'mulai saat ini, dan selamanya'."

"apa yang kau bicarakan, sialan. Berhenti mengoceh dan kembalikan Mitsuba! Penyesalannya adalah tak bisa memotret-" kata Kou kesal.

"hm,tapi kau tau? Jika dia tinggal dikenangan banyak orang, maka dia bisa tinggal didunia ini lebih lama, lho."

"oh iya! Jika anak itu sama seperti mu maka kalian bisa bersama sama kan?" tanya Tsukasa sambil menunjuk Kou.

"HAH?!"

"itu tidak baik." kata (Name) dan menbuat Tsukasa menoleh kearahnya.

"he? Apanya yang tidak baik (Name)-chan???"

"jangan membuat orang lain putus asa. Itu sama saja melukai hati mereka, Tsu-chan bilangkan kalau kamu melakukan permintaan Mitsuba-kun?"

"ya! Aku melakukan permintaan seperti yang Mitsuba bilang!" kata Tsukasa riang.

"Tsukasa, kamu tak sebaik Amane-nii."

Tsukasa yg mendengar namannya tanpa suffix pun membuatnya tersenyum dgn mata penuh kehampaan.

"jangan membandingkan aku dengan Amane dong." kata Tsukasa sambil mendekati (Name).

(Name) yg merasa kalau dirinya akan diancam, dia bersiap dgn pisaunya.

Tsukasa memegang kepala (Name) dan ingin membenturkannya kelantai. Namun aksi itu ditahan, dan mengangkat (Name) lagi.

"oh benar juga, aku tak boleh melukai adik tersayangku" kata Tsukasa dengan senyum yg masih terpapar diwajahnya.

(Name) yang kaget pun mengeluarkan keringat dingin.

"jaa, Oyasumi." kata Tsukasa sambil menyentuhkan dua jarinya kedahi (Name), dan membuat (Name) pingsan.

'pingsan?!' kaget Kou.

































TBC

Alice in Wonderland:  Season 1                     【JSHK x Reader】Where stories live. Discover now