PART 2

14 3 2
                                    

----------------------------
Part 2 : No Longer
----------------------------

"Tidak ada yang patut disalahkan bila nanti pada masa dimana hukum kekekalan tidak lagi mampu mengabadikan suatu rasa yang tak punya perasa."

🌻🌻🌻
⏪➖➖➖➖➖➖⏩



ENJOY!
.
.
.
.
.
.
.

Aqsha tampak sedang sibuk menyapu teras kelasnya, tiba-tiba Frans dan razel lewat didepannya.

"Ck, gak liat apa orang lagi nyapu." Ujar Aqsha pada mereka.

"Eh Aqsha sorry-sorry kami cuma numpang lewat kok" cengir Razel.

Setelah mereka pergi Aqsha kembali melanjutkan aktivitasnya. Felly keluar dari kelas dan menghampiri Aqsha.

"Sha temenin gue ngantar proposal ini ke Frans yuk" ajak felly.

"Males banget gue tapi yaudahlah daripada gue gabut."

Felly memanggil Frans didepan kelasnya, sedangkan Aqsha berdiri dibelakangnya.

"Ada apa nyari gue?"

"Ini proposal buat festival Lo cek aja kalau ada yang kurang bilang ke gue."

"Oh oke" jawab Frans singkat

Aqsha menatap Frans penuh kebencian. Tiba-tiba tatapan mata Aqsha dan Frans bertemu. Aqsha tetap menatapnya garang. Frans tetap dengan kekalemannya. Aqsha menarik tangan Felly.

"Udah selesai kan? Yuk balik."

"Oh iya udah yuk."

"Hari ini ada menu baru loh Lo mau cobain gak?" Tanya Aqsha pada Felly.

"Gak deh, gue kayak biasa aja."

"Lo gak bosen apa makan roti Mulu, sesekali yang lain dong." Oceh Aqsha

"yaudah terserah."  Jawab Felly tak mau berdebat.

Aqsha pergi memesan makanan dan Felly menunggu sendirian dimeja yang sudah mereka tentukan sebelumnya. Razel datang bersama Frans membuat seisi kantin heboh, Razel melihat Felly yang asik memainkan ponselnya, lalu mereka menghampiri Felly dan duduk di kursi dihadapan Felly. Felly yang merasa ada orang didepannya menegakkan kepalanya dan disambut senyuman dari Razel.

Aqsha datang membawa 2 mangkuk bakso

"Loh kalian?" Ujar Aqsha

"Hai, kami numpang duduk disini ya." Ujar Razel.

"Oh duduk aja. Nih fell" ujar Aqsha sambil memberikan semangkuk bakso.

Aqsha makan seperti biasa namun Felly kelihatan tidak nyaman karena dua orang dihadapannya itu.

Setelah selesai makan Felly berdiri dan berpamitan hanya kepada Aqsha. Sepeninggalan Felly, tinggallah Aqsha, Frans dan Razel dimeja tersebut. Karena suasana canggung Razel berinisiatif untuk membuka obrolan.

"Btw Lo tampil gak sha pas acara bebas nanti?"

"Hmm gimana ya, gak tau juga sih gue." Jawab Aqsha yang membuat Razel melengos.

"Tampil aja deh, nyanyi sama Frans berdua, ngedate eh duet maksud gue." Ujar Razel yang disambut raut terkejut oleh Aqsha, sedangkan Frans tetap datar.

"Ih enak aja Lo zel, ogah gue nyanyi sama es!" Ujar Aqsha kesal yang mendapat tatapan tidak terima dari Frans yang dikatakan es.

"Lo pikir gue mau!" Balas Frans sewot

"Dasar es kutub, sok kegantengan!"

"Gue emang ganteng"

Karena jawaban Frans, Aqsha semakin gencar untuk beradu argumen dengan es kutub tersebut. Melihat Aqsha dan Frans yang saling memaki membuat Razel yang ada diantara kedua manusia bar-bar itu tertawa.

Frans dan Aqsha masih asik saling mengatai satu sama lain yang membuat seisi kantin mengalihkan atensi mereka kepada tiga orang yang berada dipojok.

"Itu kenapa sih?"

"Tumben Frans mau ngomong."

"Berantem kenapa sih itu?"

Begitulah kurang lebih bisikan atau perkataan perkataan yang dapat ditangkap oleh Indra pendengaran Razel. Namun perkataan terakhir yang didengarnya membuat nya tidak mampu untuk menahan tawanya.

"Kak Aqsha selingkuh ya sama kak Razel, makanya kak Frans marah gitu."

Razel bergumam didalam hati sambil tertawa

'Pacaran aja enggak, gimana mau selingkuh'

Setelah berpamitan kepada Aqsha, Felly melangkahkan kakinya menuju toilet. Setelah selesai urusan di toilet Felly keluar dari toilet tersebut. Baru sampai didepan toilet Felly dikagetkan dengan keberadaan Andra yang berdiri tepat didepan toilet perempuan. Melihat wajah terkejut dari Felly, membuat Andra tertawa.

"Kaget ya Lo cil"

"Bisa gak, gak usah ikutan!?" Tanya Felly agak kesal.

Andra yang paham maksud Felly hanya tersenyum remeh.

"Ikutan apa?"

Felly hanya diam, terlalu malas untuk menjawab pertanyaan dari spesies orang seperti Andra.

"Temenin gue makan!"

Baru hendak menjawab Andra lebih dahulu berbicara kembali tanpa mengizinkan Felly untuk menjawab.

"Wajib gak sunah apalagi makruh, dan gak ada penolakan!" Tegas Andra dan menarik paksa Felly kearah kantin.

"DUH MAKAN APA NIH ENAKNYA"  ujar Andra dengan suara yang dikeraskan yang membuat seisi kantin mengalihkan perhatian kepada mereka yang baru sampai dan mengabaikan percekcokan yang terjadi antara Aqsha dan Frans.

"Apa? Mau bilang gue ganteng? Gausah gue udah tau kok" ujar Andra untuk membalas tatapan orang-orang.

Kemudian Andra menyeret Felly kearah mang Dadang dan memesan mie ayam. Setelah itu kembali menyeret Felly untuk duduk dimeja paling tengah. Posisinya berhadapan yang membuat Andra dapat melihat dengan jelas wajah kesal Felly.

"Gak usah kesel gitu, muka Lo tambah jelek jadi nya"

Felly berusaha untuk menulikan telinganya yang membuat Andra terkekeh.

"FRANS, AQSHA UDAH RIBUTNYA, NTAR PALLING IN LUP LOH!" Tegur Andra yang membuat Aqsha dan Frans reflek menjawab bersamaan.

"OGAH!"





TBC....





Aqshani Sheila Putri





You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 19, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Strange DuoWhere stories live. Discover now