Bagian 7

366 51 14
                                        

Hey, hey. . . Kau bisa mendengar ku?  Kemarilah, ada hal yang harus kau lakukan, jangan tinggalkan dia. . . Karna dia masih hidup.

Sudah setengah tahun Hali koma, tubuh nya juga mulai berubah, dari tubuh nya yang dulu atletis sekarang menjadi kurus, bahkan tulang pipi nya nampak. Gempa semakin tertekan, dirinya benar² tidak ingin kehilangan adik kesayangan nya ini.

Gempa: "Jangan pergi. . . Aku sudah lelah sendirian. . ."

Namun tak ada jawaban dari sang penguasa petir ini.

Gempa: "Ini sudah setengah tahun, tapi dia belum sadar."

Sementara itu

Taufan dan yang lain nya ada di hospital yang sama dengan Hali, hanya saja mereka menjenguk Solar dan tidak tau ada Hali disana.

Thorn: *pandang bilik nomor 123*
Taufan: "Kau pandang ape Thorn?"
Thorn: "Kak Hali. . ."
Taufan: "Apa!?"

Taufan dengan amarah langsung mendobrak pintu dimana Hali dan Gempa berada, saking keras nya membuat Gempa tersentak kaget.

Taufan: "Mana budak tu hah!? Mana pembunuh abang Gempa!? Eh?" *pandang Gempa*
Gempa: . . .
Thorn: "Abang!!" *peluk Gempa*
Blaze: "Apa yang. . ."

Sedangkan yang tersisa terdiam melihat Gempa dan Hali yang koma.

Taufan: "A- abang. . . Abang!!!"

Taufan langsung memeluk Gempa, namun Gempa tidak membalas pelukan Taufan.

Taufan: "Abang Gem. . . Darimana abang selama ni? Taufan rindu. . ."
Gempa: "Taufan. . . Berdiri."

Taufan yang mendengar langsung berdiri, netra biru safir nya menatap sayu netra coklat madu Gempa yang redup

Taufan: "Ada apa bang?"
Gempa: "Apesal kau kat sini?"
Taufan: "Hanya melihat Solar. Tapi. . . " *pandang Hali*
Gempa: "Kau ingin tau? Kenapa Solar seperti itu?"
Taufan: "Uhm ada sosok yang menyerang nya."
Gempa: "Itu aku."
Taufan: "A- apa!?"

Taufan kaget dengan kata² abang tertuanya ini.

Taufan: "A- abang bohong kan!?"
Gempa: *geleng* "Tak."
Taufan: "Tapi. . . Kenapa."
Gempa: "Karna kalian sudah membuat abang kedua kalian ini koma! Kau tau!?"

Yang mendengar hanya terdiam, kecuali Thorn karena dia sudah tau.

Blaze: "Tapi die yang dah buat abang celaka!"
Gempa: "Bukan die! Tapi Retak'ka!"
All- HaliGem: "APE!?"
???: "Egh. . ."

Semua yang mendengar langsung melihat ke arah sumber suara yang tak lain suara Hali yang sadar dari koma.

Gempa: "Hali!" *langsung peluk Hali*
Hali: "Uhh. . . Tanah. . ."
Ice: "Tanah?"
Hali: "Aku. . . Dimana. . ."

Hali melihat sekeliling, mata nya yang buram mulai memfokuskan tatapan nya dan melihat sosok² yang menyiksa mereka selama ini.

Hali: "HAAAAA!!!! TIDAK AMPUNI AKU TOLONG!!!!"

Semua terkejut, Gempa langsung memeluk Hali diiringi para perawat datang menyuntikkan bius setelah mendengar teriakan Hali.

Taufan: . . .
Gempa: "Ini lah yang ku takutkan. . . Lebih baik kalian pulang, besok kalian datang satu persatu²."
Taufan: "Baiklah."

Mereka pun pulang. Gempa menghela nafas memandang Hali yang tertidur lagi dengan penuh air mata akibat ketakutan nya.

Gempa: "Hah. . . Semoga dia ok."

Bersambung. . ..

I'm not important, right? ^^Where stories live. Discover now