Bagian 5

363 51 39
                                        

Pagi :^

Gempa: "Hali? Bangun."
Hali: "Hrm. . . Apa? Apa?"
Gempa: "Jom mandi, lepas tu makan."
Hali: "Hrm. . . Ok."

Hali pergi ke bilik air nak mandi.

Gempa: "Hm? Die ok ke?"

Kat bilik air terdengar suara kesakitan macam tertusuk.

Gempa: "Eh!?" *dobrak pintu tu*
Hali: *tergeletak kat lantai*
Gempa: "Hali!?"
Hali: "Urh. . . K- kangen. . ." *pegang pisau*
Gempa: "Kangen apa?"
Hali: "Bang Gem. . . Hiks. . . Aku kangen. . . Hiks. . . Hiks. . ."
Gempa: "Uh?"
Hali: "Aku. . . Hiks. . . Nak susul die. . ." *nak tusuk dadanye*
Gempa: "Eh!? J- jangan! Nanti die sedih kalau macam tu. . ."
Hali: "Hiks. . . Aku sendiri. . . Hiks hiks. . ."
Gempa: "Dah dah, aku kat sini. Shhh. . ."
Hali: *peluk Gempa* "Hiks. . . Hiks. .  "

Selepas 3 minit

Gempa: "Oh ye lupa, nama aku Tanah."
Hali: "Hiks. . . T- tanah?" *sesenggukan*
Gempa: "Haah."
Hali: "Thanks. . . Dah rawat aku. . ."
Gempa: "Tak pe lah."
Hali: "Uh. . . Jom makan."
Gempa: "Jom."

Diorang pun makan dengan berselera.

Skip

Hali: "Hey Tanah, ada obat batuk tak?"
Gempa: "Ada, kat kotak atas peti sejuk."
Hali: "Thanks Tanah."
Gempa: "Iya." *batin* 'Dia kenapa?'
Hali: *minum obat* "Uhuk uhuk haish aku kenapa?"

Hali pun pergi ke kamar tapi ketika sudah di tangga terakhir tiba² saja dia pingsan dan ambruk dan jatuh berguling² dari tangga atas ke tangga bawah hingga pingsan dan mengeluarkan darah.

Gempa: "Hali!!!" *peluk Hali* "Kau kenapa!? Bertahan lah!"

Kat rumah elements.

Taufan yang sedang menonton televisi tetiba melihat sesuatu, seperti ambruk dan jatuh berguling² penuh darah.

Taufan: "A- apa tadi itu. . ."
Blaze: "Kau ok bang?"
Taufan: "Ok. . . Tapi. . ."
Blaze: "Tapi apa?"
Taufan: "Tak ada kok."

Kat hospital.

Gempa terlihat mondar-mandir menunggu dokter yang merawat Hali.

Ceklek~

Gempa: "Ah! Dokter!? Macam Mane keadaan adik saya?"
Dokter: "Kamu abangnye?"
Gempa: "Iya dok."
Dokter: "Adik kamu terkena kanker otak."

Deg!

Jantung Gempa seketika diam mendengar kata Dokter itu.

Gempa: "K- kanker!? Macam mana boleh Dok!?"
Dokter: "Dilihat dari hasil pemeriksaan, adik kamu memiliki keterbelakangan mental dan banyak bekas pukulan pada bagian kepala belakang."
Gempa: "Sekarang dia macam mana dok?"
Dokter: "Masa ni dia sedang koma."
Gempa: "Boleh saya masuk?"
Dokter: "30 menit ye."
Gempa: "Baik dok."

Dokter pun pergi dan Gempa masuk, melihat adik tertua nya terbaring lemas di kasur hospital dengan selang oksigen terpasang.

Gempa: "Hali harus kuat ye. . . Nanti Gempa kasih hadiah. . . Hiks. . . Hiks. . ." *gemgam erat tangan Hali*

Bersambung. . .

I'm not important, right? ^^Where stories live. Discover now