Epilog

4K 256 106
                                    

Kemarin sore, Seokjin sudah di perbolehkan keluar dari rumah sakit, seharus nya pagi ini lelaki itu bisa menginjakkan kaki nya di tanah kelahiran nya, tapi sayang.. Ketiga kurcaci nya menolak untuk pulang ke Korea, dan memilih bertahan dulu di Amerika.

Dengan rengekan sebagai senjata terampuh nya, Keempat hyung line bangtan akhir nya menurut saja.

Sekarang, ketiga kurcaci itu sudah masuk lebih dulu ke kamar Seokjin, padahal sekarang Bighit sudah menyewakan untuk satu orang masing masing satu kamar, tapi maknae line tetap bersikukuh ingin tidur di kamar Jin.

Seokjin memijit pelipis nya, yang agak pusing sekarang.

Namjoon yang melihat itu langsung khawatir, "Hyung? Gwenchana?" tanya Namjoon.

Yoongi dan Hoseok langsung mengalihkan atensi mereka pada sang kakak.

Seokjin membuka kembali kedua mata nya, "Ya.. Aku baik baik saja, eoh!" jawab Seokjin.

Semua yang ada di sana bernafas lega.

Hening sejenak, mereka berempat tak ada niatan membuka percakapan sama sekali. Entah canggung atau memang tak ada bahan pembicaraan.

Yoongi melirik arloji yang melingkar di tangan nya.

"Wah, sudah mau jam sepuluh pagi! Kemana para maknae itu?" gerutu Yoongi sambil melirik ke arah pintu kamar Seokjin yang tertutup rapat.

Semua yang ada disana bertatapan bingung, pasal nya tadi maknae line mengajak para hyung nya untuk makan di luar, sambil jalan jalan mencari oleh oleh, mereka sudah hampir setengah bulan di Amerika ngomong ngomong.

"Biar ku lihat" putus Seokjin akhir nya, dia pun bangkit berdiri, mengumpulkan tenaga, bersiap untuk mengeluarkan rapper andalan nya untuk mengomeli ketiga maknae bangtan itu.

Klek

Baru saja Seokjin ingin melebarkan mulut nya, sedetik kemudian ia kembali menutup mulut nya serapat mungkin.

Saat melihat para maknae nya tertidur pulas dengan posisi meringkuk.

Jungkook di bagian paling depan, Taehyung di tengah, dan Jimin yang paling belakang. Mereka saling berpelukan, kecuali Jungkook yang memeluk guling.

"Wah, sejak kapan mereka tertidur?" gumam Seokjin, lalu melangkah masuk ke dalam kamar, untuk mendinginkan suhu kamar, juga menutup horden di kamar nya.

Ketiga member yang melihat Seokjin gagal ngomel itu langsung ikut mendatangi sang kakak, mereka penasaran.

"Seperti nya mereka kelelahan" gumam Hoseok saat sampai di depan pintu kamar.

Seokjin berbalik lalu menempelkan telunjuk di bibir nya, meng-isyarat kan untuk diam.

"Kalian juga tidur saja dulu, nanti sore saja jalan jalan nya" usir Seokjin sambil menarik Hoseok keluar dari kamar nya.

Baru saja Seokjin menatap Yoongi, pria itu sudah mundur duluan. "Hyung tidak perlu mengusir ku, aku sadar diri kok, aku ke kamar ku sekarang"

Seokjin mengangguk.

Sebelum pergi, Namjoon menatap Seokjin dengan tatapan prihatin.

"Kau kenapa?" tanya Seokjin saat menatap raut wajah sedih sang leader.

"Kalau mereka tidur di kasur, hyung tidur di mana?"

Seokjin berpikir sejenak.

"Ke kamar ku saja hyung" tawar Namjoon tiba tiba.

Seokjin menggeleng keras, "Kalau aku ke kamar mu, bisa bisa aku tidak tidur karena suara ngorok mu itu"

Namjoon mendengus.

"Hyung bercanda, jangan khawatir kan hyung, sana tidur" suruh Seokjin sambil tersenyum.

"Tapi, hyung.."

Blam!

Seokjin menutup cepat pintu kamar nya, meninggalkan Namjoon sendiri di luar sana.

Seokjin bernafas lega, akhir nya dia benar benar kembali di kehidupan nyata nya.

Kaki nya berjalan ke tepi kasur, lalu mengusak lembut rambut Jungkook. Tiba tiba ingatan nya terbayang, soal mimpi itu.

Terasa nyata.. Tapi untung lah hanya mimpi.

Seokjin memutuskan tidak menceritakan mimpi itu pada siapa pun, karena itu kisah nya, jadi biar dia saja yang tau.

Dia lalu mengecup satu persatu dahi adik adik nya,, lalu ikut tidur di samping Jimin, Seokjin bisa tidur tanpa bergerak sama sekali.

Kali ini mereka harus berbagi kasur.

**********

T A M A T

⭐ and 💬 jangan lupa

1. Film Out || BTSOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz