04

1.3K 186 27
                                    

Chapter kali ini sedikit lebih pendek, aku sibuk banget soalnya bentar lagi lebaran sksksk

Enjoy, jangan lupa vote sama komennya

.
.
.
.
.
.

Yuuji terkekeh, prianya benar benar posesif.
padahal sudah tidak ada siapapun lagi yang menggoda dirinya tapi tangan kekar suaminya itu masih apik bertengger di pinggang rampingnya.

Sedikit flashback saat sedang asyik mencoba berbagai makanan yang ada di hadapannya, yuuji di hampiri dua pria yang menawarkan diri untuk menemaninya makan.

"Tidak baik membiarkan pemuda manis sendirian, bahaya" ucap salah satu pria itu, yuta namanya.

Yuuji sempat berkenalan, mereka sedikit berbincang- bincang walaupun lebih banyak di isi dengan yuta dan yuuji yang berbicara, temannya yuta hanya menyimak dan sesekali menimpali. Inumaki namanya

Tapi pria bernama inumaki ini terus menerus menatap yuuji, kan yuuji jadi salting.

Tolong ingatkan yuuji jika dia sudah memiliki suami

"Inumaki-san apakah ada sesuatu di wajahku?" Kata Yuuji memegang wajahnya.
"tidak" inumaki masih menatap yuuji
"O-oh oke, hehe" yuuji tertawa canggung.

"Yuuuujiii-chan, si toge itu hanya terpesona dengan wajah manismu" hampir menyentuh wajah yuuji, sebelum sebuah tangan menahan gerakan tangan yuta juga sedikit meremasnya.

"Sayang" yuuji menoleh,
"Kentooo-san" yuuji tersenyum manis.

Tidak tau saja yuuji, tiga pria di dekatnya itu menahan diri untuk tidak mimisan.

Melepaskan cengkraman tangannya dari tangan yuta, Nanami menarik yuuji untuk lebih dekat padanya dan memeluk pinggang yuuji posesif.

Bahkan yuta dan inumaki seperti bisa melihat aura hitam yang terpancar dari tubuh nanami, tidak dengan yuuji tentu saja.

Karena yang yuuji tau prianya adalah seorang yang sangat manis.

mengalihkan pandangan, sepertinya yuta dan inumaki sudah kalah duluan bahkan sebelum memulai, jadilah duo itu tersenyum sebentar ke arah Nanami dan yuuji meminta izin untuk pergi, walaupun sebenarnya hanya yuta yang tersenyum.

yuta bergegas menarik tangan inumaki untuk menjauh dari pasangan itu, daripada semakin sakit hati.

Dan jadilah seperti sekarang, Nanaminya benar benar tidak ingin melepaskan pelukan posesif nya dari pinggang istrinya.

"Apakah mereka menyentuh mu?"
"Kau yakin mereka tidak menyentuh mu?"
"Jika mereka macam macam bilang saja padaku, masih belum jauh mungkin aku bisa memukul mereka untukmu"

Padahal sudah berulang kali yuuji bilang jika dirinya baik baik saja, tapi suaminya itu benar benar cerewet.

Dengan penuh kasih sayang, yuuji menyumpal mulut Nanami dengan kue yang ada di tangannya, sedangkan Nanami hanya menatap tak terima pada istrinya.

Walaupun ujung-ujungnya dia mengunyah saja makanan yang disuapkan yuuji padanya.

Lagipula itu bekas gigitan yuuji, bukankah artinya mereka berciuman secara tidak langsung.

Nanami sih fine fine saja.

"Kau tau aku cemburu" terdengar memelas, Nanami menempelkan hidungnya pada pipi yuuji.

Terkekeh, duh yuuji gemas suaminya seperti bayi besar walaupun terdengar blak-blakan.
"Kento-san aku hanya mencintaimu kau tau itu" Mengelus tangan Nanami yang berada dipinggangnya, yuuji menikmati kecupan kecil yang Nanami berikan di pipinya.

"Aku juga mencintaimu" kata Nanami

________

Gojou menggeram, dia benar benar marah sekarang.

Samar samar mendengar pengakuan cemburu yang diucapkan Nanami secara gamblang, selebihnya gojou tidak dengar.

Karena wanita wanita sialan yang haus belaian sedang mengerumuni dirinya dan toji, dan sahabat bodohnya itu malah menyapa mereka dan bertingkah menjijikkan.

Membuat wanita wanita yang mengerumuni mereka malah makin senang bukannya menyingkir.

"Gojou-san apakah ada sesuatu yang mengganggumu?" Salah satu dari mereka bersuara, rasanya gojou ingin muntah mendengar suara yang di halus haluskan itu.

"Kalian mengangguku, menyingkir lah aku ingin lewat" masa bodo dengan reaksi wanita-wanita di sekitarnya itu.

Melirik gojou, toji bisa lihat bahwa temannya itu sedang menahan amarah.

"Berhenti bertingkah menjijikkan aku harus segera menemui kekasihku" lagi, gojou benar benar tidak peduli dengan reaksi wanita-wanita disekitarnya.

Bisik bisik terdengar, bahkan toji sedikit terkejut.
Sejak kapan si uban itu memiliki kekasih pikirnya

Kerumunan itu pun sedikit demi sedikit menghilang, sedangkan gojou terus menatap kedepannya dengan pandangan yang tidak bisa di artikan.

Rasanya kakinya membeku.

Yuujinya masih disana, dan itu nyata, itu benar benar yuujinya.

Tapi pemuda manisnya sedang bersama orang lain, tidak tahukah yuuji betapa bingungnya gojou sekarang?

Haruskah dia senang? Atau haruskah gojou sedih?

Senang karena akhirnya dia bertemu dengan pemuda manisnya atau sedih karena pemuda manisnya sudah menemukan sosok pengganti dirinya.

Gojou mengaku bahwa dia pernah berdoa kepada tuhan agar di pertemukan oleh yuuji dalam keadaan apapun, tapi bukan yang seperti ini yang gojou inginkan.

Tuhan menyalah artikan doanya.

Gojou masih tidak beranjak dari tempatnya berdiri, tapi matanya terus fokus melihat ke depan.

Menyaksikan teman barunya bermesraan dengan pemuda yang dicintainya, gojou memikirkan tentang apa saja yang akan terjadi jika dia menghampiri seseorang yang menjadi cintanya dulu maupun sekarang itu.

Apakah yuuji akan marah dan memukulnya?
Apakah yuuji masih mengenalinya?
Atau akankah yuuji berpura pura tidak mengenalinya?

Pikiran gojou berkecamuk.

Menghela nafas, gojou memilih melangkah menghampiri yuuji nya, dia tidak bisa menahan gejolak di hatinya.

Dia merindukan pemuda manisnya, sangat rindu bahkan rasanya gojou bisa mati sebab rindunya untuk seorang itadori yuuji.

Bersambung...

better - Gojo x yuujiWhere stories live. Discover now