MELASKAR [TAMAT]

sensitive

Waktu pun berlarut dan malam pun tiba

Kiki membawakan 1 gelas susu hamil milik Andin, yg akan ia antar ke kamar .

Toktoktok(suara ketukan pintu)

"Mba Andin, ini Kiki"

Cklek (suara pintu)

Kiki sontak terkejut melihat yg terjadi, banyak tisu yg berserakan dan Andin yg menangis.

"Mba Andin". panggil Kiki dengan panik
"Mba Andin kenapaa". Tanya Kiki sambil menghampiri

Saat itu Mirna sedang mencari Kiki, ia berfikir bahwa Kiki sedang mengantarkan susu untuk Andin, dan Mirna pun menyusuli kiki

"Demplon". Panggil mirna pada kiki
"Loh loh ini kenapa"
"Lu apain Andin ki". Tanya mirna pada kiki

"Loh mba, nga Kiki apa apain"

Mirna pun mencoba menenangkan Andin

"Eeeeeh , eh, ini kenapa bumilnya nangis". Tanya mirna

Andin tak merespon

"Mba ,minum susu dulu ya Uda Kiki buatin". Ucap Kiki

Andin menggelengkan kepalanya

"Din kenapa nangis si, elu berantem ama pak bos" tanya mirna

Andin hanya menggeleng kan kepala

"Truss, kenapa Mbaa". Tanya Kiki
"Iya Din ada apa cerita ya sama kita" sambung mirna

Tak menjawab pertanyaan Kiki dan jg Mirna , tapi Andin malah menjadi jadi menangis

"Aduhhhh ,ini gmnaa to mbaaa mir"

"Gw jg ga tau ini Ki"

Mirna pun berfikir sejenak

"Ki coba lu panggil pak bos deh, tadi pak bos diruang kerja"

"Yaudah yaudah yaudah Kiki panggil sebentar"

Kiki meletakan terlebih dahulu susunya dan langsung bergegas memanggil Al.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
_di ruang kerja Al

Cklek(tanpa ketuk Kiki langsung membuka pintu)

"Mas al mas al". Panggil Kiki dengan panik

"Kenapaa ". Jwb al sambil mengetik laptop di mejanya

"Mba Andin".

"Andin kenapa". Jwb al dengan santai

"Mba Andin nangis"

Al pun langsung menoleh dan berdiri

"Kenapa bisa".tanya Al dengan panik

"Ga tau mas". Jwb kiki dengan nada takut

Aldebaran langsung bergegas kekamar

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
_dikamar

Al datang dengan wajah panik disusul kiki

"Din ,hei kenapa" tanya Al sambil menaiki diri ke atas ranjang

Andin hanya menggelengkan kepalanya

"Kenapa cerita sama saya". Ucap Al

"Maaaasss". Panggil Andin sambil menarik Al untuk dipeluk

"Iyaaa, kamu kenapa nangis". Tanya Al dengan lembut
"Ada yg nyakitin kamu atau apa"