Kisah Sang Penghancur Ch 06 Vol 01

Start from the beginning
                                    

Tingkat kesatria kerajaan dibagi menjadi tiga, yaitu: kesatria tingkat awal, kesatria tingkat menengah, dan ksatria tingkat atas. Untuk kesatria tingkat awal yang menjadi kesatria setelah lulus ujian juga dibagi menjadi tiga tingkatan yang langsung didapat sesuai hasil ujian.

Tiga tingkatan itu adalah: kesatria tingkat awal pertama, tingkat awal kedua, dan tingkat awal ketiga. Misi yang diberikan kepada mereka juga disesuaikan dengan tingkatan mereka. Tapi......

"Tingkatan yang kalian dapatkan belum tentu menjamin keberhasilan kalian disetiap tugas, tak peduli tingkatan apa yang kalian miliki atau misi seperti apa yang kalian dapatkan. Kalian semua harus berjuang sekuat tenaga" Karena penentu keberhasilan adalah diri kalian sendiri" lanjut komandan itu.

"..."

"Tingkat kepercayaan diri kalian yang menjadi pondasi, tak peduli keadaan apapun. Jadilah diri kalian sendiri dan jadilah kesatria pembawa kejayaan bagi negri ini....." teriak komadan yang masih berdiri dipodium.

"..."

"Dengan ini, dengan wewenang yang berikan kepadaku. Kalian semua yang ada disini. Tak peduli lulus atau tidak. Dalam upacara hari ini. Kalian semua akan kulantik sekaligus. Menjadi pejuang yang akan mempertahankan negeri ini. Kalian semua adalah generasi penerus yang akan menjaga kedamaian di tanah Fermentia"

Semua orang di lapangan itu bertepuk tangan secara meriah, para peserta, para petinggi dan para komandan. Semuanya, tak terkecuali tuan Zuhetar dan Serina yang ikut menyaksikan upacara tersebut.

Setelah semua sesi upacara selesai, komandan pembina upacara membubarkan barisan. Para komandan dan petinggi istana meninggalkan tempat upacara. Sedangkan para peserta berkerumun disamping papan pengumuamn untuk melihat hasil ujian mereka.

Ada yang bangga, senang karena lulus dan diterima sebagai kesatria resmi, ada juga yang kecewa karena gagal menjadi kesatria dan hanya berkesempatan menjadi prajurit.

Sangking berdesakannya, banyak dari mereka yang memilih untuk menunggu dan bernaung dan ngadem dari panas matahari. Termasuk Dean yang tidak mau repot-repot berdesakan dan membiarkan peserta lain melihat hasilnya terlebih dahulu.

Dia menghela nafas dan memejamkan mata beberapa saat sembari duduk disalah satu sisi bangunan di sekitar lapangan. Saat dia membuka mata...

"Hai Dean" sapa seorang gadis cantik yang wajahnya tepat berada didepan wajah Dean dan sangat dekat bahkan hampir bersentuhan.

Dean terkejut dan terjungkal kebelakang. Gadis itu hanya tertawa kecil.

Ternyata gadis itu adalah Serina yang mendekat secara tiba-tiba setelah Dean baru saja duduk dan beristirahat.

"Jangan mengagetkan ku seperti itu, lagi pula sejak kapan kau ada disitu?" ucap Dean dengan nada kesal dan ekspresi masih terkejut.

"Ha, seorang kesatria tidak bisa merasakan seseorang didekatnya? Bagaimana kalau kau sedang dalam misi dan tidak menyadari ada musuh didekatmu. Kamu pasti terbunuh" ejek Serina.

"Kebiasaanmu tidak pernah berubah. Berhenti mengejutkanku seperti itu!"

"Tapi aku kan tak selalu melakukannya, meski aku ingin selalu melakukannya" "Jika aku selalu melakukannya nanti sensasinya jadi hilang dan tak seru lagi"

"Apa itu bisa kamu jadikan alasan untuk melakukan hal itu?"

"Tentu saja, karna aku ingin selalu ingin berada didekatmu" "Oh ya, selamatnya karena kamu lulus. Kamu memang hebat Dean" ucap Serina dengan tersenyum manis.

"Apa kau sudah melihat pengumumannya? Aku saja belum melihatnya"

"Tentu saja, aku sudah melihatnya pagi-pagi sekali, bahkan saat baru dipasang"

"Sampai segitunya kau melakukannya"

"karena aku ingin tahu apakah kamu lulus, jika tidak, aku tidak bisa memberi kejutan dong"

"Kejutan apa?"

"Ada deh, kalau kuberi tahu nanti namanya bukan kejutan lagi dong"

"Padahal kamu sudah mengatakannya"

"Hehe"

Saat Serina masih tertawa, muncul suara dari belakang.

"Serina, hentikan keusilanmu" itu suara kakek Zuhetar.

"Hah, Kakek. Aku cuma kangen karena beberapa waktu ini Dean tidak tinggal bersama kita"

"Tentu saja karena dia harus mempersiapkan diri untuk lulus ujian" "Oh ya, selamat ya Dean atas keberhasilanmu"

"...."

"Terimakasih kakek" jawab Dean senang.

"Kalau begitu ayo kita buat pesta kelulusanmu malam ini" ajak Serina dengan gembira.

"Maaf ya, Serina. Malam ini aku akan pulang kerumah bersama Erick dan Erika"

"Hah? Tidak boleh. Malam ini kamu harus pulang kerumah bersamaku" jawab Serina ngambek.

"Mungkin lain kali ya Serina" sahut Dean tersenyum.

"Tidak, tidak, tidak. Pokoknya harus malam ini" ucap Serina memaksa.

Dengan tangan tuanya, kakek Zuhetar menjewer telinga Serina dan menyeretnya denga paksa menuju kedalam bangunan.

"Serina kita juga ada pekerjaan, oh ya Dean. Sampaikan salamku pada komandan Yederick. Semoga kalian bersenang-senang" kata kakek Zuhetar.

"Tentu saja kakek"

"Kapan-kapan kita akan merayakannya bersama"

"Terimakasih banyak kakek" ucap Dean sambil melambaikan tangan. Sementara Serina masih meronta-ronta untuk melepaskan diri.

Tak lama kemudian, Erick dan Erika datang menemui Dean.

"Ada apa dengan Serina? Kenapa dia diseret oleh tuan Zuhetar?" tanya Erick.

"Tidak ada apa-apa. Hehe" jawab Dean.

"Apa kamu sudah melihat pengumuman? Kamu seharusnya melihatnya dan melihat namaku berada di golongan tingkat awal ketiga, hebatkan" sambung Erika.

"Heleh, aku dan Dean juga berada di tingkat yang sama denganmu. Bahkan mungkin nilainya lebih tinggi" ucap Erick.

"Tapi tetap saja aku adalah kesatria wanita terkuat didunia" bantah Erika.

"Sudah-sudah, ayo kita pulang. Ayah pasti sudah menunggu digerbang" ajak Dean.

Mereka pun pergi menuju gerbang. Gerbang petualangan yang akan menunggu....


Kisah Sang Penghancur / Tales The DestroyerWhere stories live. Discover now