Part 14

16 0 0
                                    

"Chris, makanlah." Cassie menyodorkan roti dan susu yang dia beli bersama Missy.

Operasi caesar yang seharusnya hanya berlangsung selama 40-50 menit, tapi hingga lebih dari 1 jam, operasi masih belum selesai dilakukan padahal bayi Julia sudah berhasil dikeluarkan, tapi tampaknya terjadi sesuatu karena suster sempat keluar untuk mengambil stok darah dan Katy pun sudah diminta untuk donor.

"Kau makan saja dulu, aku belum lapar."

"Kau harus makan, Chris, aku tahu kau pasti tadi melewatkan makan siang kan?"

Bagaimana Chris bisa menelan makanannya ketika adiknya sedang berjibaku dengan maut? Orang tua Andrew sudah datang, mereka syok mendengar anak dan menantunya kritis.

Bayi perempuan Julia sudah dibawa ke ruang NICU, karena lahir prematur dengan berat badan kurang dari 1kg, bayi itu segera mendapat perawatan dan dimasukkan kedalam inkubator.

Ketika Cassie melihatnya bayi itu tampak rapuh, sangat kecil dan dipenuhi bulu halus, kandungan Julia memang belum genap 7 bulan, dia pergi ke Bandung pun karena mertuanya ingin mengadakan acara 7 bulanan disana yang akan diselenggarakan minggu depan, itulah sebabnya Julia mengatakan dia akan kembali lama.

Tapi Cassie tidak berharap sama sekali akan merawat bayi Julia, karena dia tidak ingin Julia meninggal dunia, apa yang akan dikatakannya pada bayi mungil ini nanti mengenai Ibunya?

"Cass, Julia sudah berhasil melewati operasinya dengan baik, tapi dia belum sadarkan diri dan dokter sudah memindahkannya ke ruang ICU, kita hanya perlu menunggu perkembangan selanjutnya."

Kabar yang dibawa Chris kali ini amat membahagiakan Cassie, serta merta dia pun memeluk suaminya penuh haru.

"Kita tidak perlu menjadi orang tua bagi anak ini kan, Chris, aku tak sanggup bila harus kehilangan adikku."

"Kita tidak akan kehilangan dia, Sayang."

"Lalu bagaimana dengan Andrew?"

"Masih belum ada perubahan."

"Aku tidak mau melihat kematian lagi, Chris, semua itu mengerikan."

"Kematian itu pasti akan terjadi, Cass, kau siap ataupun tidak, kau harus sanggup menerimanya, bahkan untuk kematian Fabian, Jennie ataupun Missy, manusia yang hidup pasti akan mati."

Chris mengatakan kematian pasti akan terjadi, dan Cassie harus siap untuk itu, termasuk kematian adik dan anak-anak Cassie, lalu bagaimana dengan Chris sendiri? Memangnya jika dia melihat kematian Chris, Cassie akan merasa gembira? Dia akan membuat pesta?

Pria ini sudah memasuki kehidupannya, menyentuh hatinya, bagaimana dia akan sanggup jika suatu hati Chris pergi untuk selamanya? Bahkan melihatnya berduka karena dia sulit untuk memiliki anak, dia pun bersedih di satu sisi, tapi disisi lain, dia tetap belum siap untuk melahirkan bayinya sendiri.

Cassie tengah berada dalam dilema yang besar sekarang, dengan infertilitas Chris, Cassie memiliki keberuntungan karena dia tak perlu melahirkan bayinya sendiri, tapi tegakah dia merasa beruntung saat orang lain merasa tidak beruntung?

***

Semua keluarga masih harap-harap cemas menunggu Julia melewati masa kritisnya, disaat seperti ini Cassie pun tidak dapat berkonsentrasi merencanakan pernikahan adiknya, pikirannya selalu melayang pada Julia yang masih belum sadarkan diri.

Pikiran buruk menghantuinya setiap kali dia tenggelam dalam lamunan, bayangan akan kematian Paman dan bibinya mendatangkan trauma yang mendalam dihatinya, keduanya meninggal didepan mata Cassie dengan cara yang tragis, bagaimana Cassie tak merasa trauma.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Wedding Planner MarriageWhere stories live. Discover now