Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Susah juga ya kalau udah disayang sama Pak Dosen Yang Terhormat Doyoung."
= = =
Musim UTS, musimnya sibuk untuk para mahasiswa, belajar dan belajar terus. Padahal bukan UAS, tetapi masih ada yang ambis serius belajar. Kaya Ellise.
Tetapi Ellise harus menghadapi kenyataan kalau dia jatuh sakit. Kemarin malam waktu belajar sampai subuh, dia mimisan. Besoknya demam, malamnya lagi nggak bisa gerak dari tempat tidur, lemas banget dia. Akhirnya meminta tolong pada Jaehyun dan Rose, tapi berujung dibawa ke puskesmas.
Ellise menahan diri untuk tidak kedengaran oleh Doyoung kalau dia sakit. Karena yang ada, Ellise justru semakin pusing sama kerempongan Doyoung tadi.
Tapi apesnya, Ellise harus di rujuk ke RS, setidaknya harus diinfus. Atau istirahat sebentar. Mula-mula Ellise menolak, meminta untuk diberikan obat aja, tetapi tetap, meminta obat pun perlu diperiksa ke dokter.
Ellise makin pusing karena besok dia UTS, nggak bisa absennya. Untungnya perawat di IGD itu cuman bilang diinfus aja sebentar, nanti dikasih obat dan pulang.
Ellise juga menyuruh Rose untuk kembali ke apartnya, mengambil beberapa bahan materi buat besok. Ingin dibaca-baca lagi. Mulanya juga ditolak Rose, bahkan dapat umpatan dari Jaehyun. Tapi memang pada dasarnya Ellise terlalu keras kepala, Rose mengalah dan menuruti apa kata perintah Ellise.
Hanya saja, saat ke apart Ellise, Rose bertemu dengan Doyoung yang ingin berkunjung. Harapan agar Doyoung tidak tahu kondisinya sirna. Hal itu juga dijadikan kesempatan Rose agar Ellise tidak belajar dan istirahat saja.
Alhasil, Jaehyun dan Rose pulang dengan senyum kemenangan, sedang Doyoung berada di samping dirinya yang sedang berebah lemah, mengamati Ellise dengan mata yang tajam.
"Kenapa matanya kebuka? Ayo tutup terus tidur." Doyoung menatap tajam pada Ellise yang beberapa detik lalu membuka matanya. "Kamu harus istirahat, Ellise."
Dibalik wajah pucat Ellise, ada rasa sesal dalam hatinya. Pergerakannya seakan diawasi serta benar-benar dibatasi oleh Doyoung.
"Aku kayaknya udah baikan deh."
Doyoung mengernyit tajam, kedua gangannya terlipat di dada. "Perlu saya ambilin cermin besar biar kamu ngaca?"
Ellise meringis. Merasa tertohok. Iyasih, dia bener-bener merasa capek dan lemah, tapi pikirannya terus tertuju pada UTS besok.
"Aku mau baca sedikit materi buat besok, nggak boleh emang?"
