11

24 4 1
                                    

"papa sama Mama mau pisah,"

Tidak ada yang lebih indah jika memiliki keluarga yang harmonis dan  tidak ada yang lebih sakit jika keluarga yang sewaktu kita kecil baik-baik saja kini harus ada kata perpisahan.

Broken home? Siapa yang mau seperti itu.semua orang pasti selalu berharap jika keluarganya selalu baik-baik saja tapi itu hanya rencana manusia ada Tuhan yang mengatur itu semua.

Definisi keluarga yang seharusnya jadi rumah untuk pulang sekarang hancur di mata Anantha.ketakutan Anantha terbukti hari ini.mama dan papanya akan berpisah,akan menemukan keluarga baru dan ia.....sendiri.

"Kamu pilih ikut papa atau mama?"

Jika dulu orang tuanya suka menyuruhnya memilih mainan sekarang beda.ia di suruh memilih yang seharusnya tidak bisa dijadikan sebuah pilihan.Anantha sayang dengan keduanya,tidak ada Anantha lebih sayang siapa.semuanya Anantha sayang dengan kadar yang sama.

"Itu gak bisa dijadiin sebuah pilihan," jawab Anantha dengan wajah datar dan tatapan tajam.

"Kamu harus--,"

"Kalo gitu Anantha pilih tinggal sendiri," sarkas Anantha.

"Gak bisa gitu dong nak,kamu harus pilih," ujar Risa dengan mata sembabnya.

"Kalo pilihan papa dan mama untuk cerai gak bisa di bantah maka pilihan Nantha untuk tinggal sendiri juga gak bisa mama papa bantah,"

"Baik,kalo itu mau kamu," pasrah jiver.

"Nantha ke atas dulu,"

Jiver dan Risa mengangguk barengan.anaknya itu sudah menjadi laki-laki dewasa dan mandiri.

Anantha merebahkan tubuhnya,menatap langit-langit kamarnya hening.keluarganya hancur, keluarga harmonis Anantha kecil sudah hancur.

Anantha meraih hpnya di atas nakas,ada banyak spam chat dari Anne.

Anne:kak dimana?

Anne:udah pulang?ato masih disekolah?

Anne:kak Nantha lagi sibuk ya?kok akhir ini jarang balas chat aku

Anne:tadi aku buatin bekal buat kak. Nantha,bekalnya aku kasi ke kak Bima.jangan lupa dimakan yaa

Anne:semangat kak, jangan telat makan

Anantha tersenyum tipis membaca spam chat dari Anne yang selalu terus mengerti dan menyemangatinya.Tapi  Anantha berbuat salah,lagi.bekal Anne ia tidak makan dan lupa untuk membawanya pulang.

"Arghh," Anantha mengacak rambutnya frustasi.

Masalahnya akhir-akhir sangat banyak, sampai-sampai ia bingung mau menyelesaikan yang mana dulu.Rencananya ia ingin kembali ke sekolah untuk mengambil bekal Anne tapi tubuhnya terasa sangat lelah dan memutuskan untuk istirahat dulu saja.

Saking lelahnya Anantha melupakan sesuatu.lupa membalas chat dari Anne.

***

"Pakkkk jangan ditutup duluuuu," teriak Anne diseberang jalan sedangkan diseberang sana pak satpam sudah siap-siap menutup gerbang.

Dengan tergesa Anne membayar grab yang ia tumpangi tadi.melihat kiri-kanan untuk memastikan tak ada kendaraan yang akan lewat.

Sampai depan gerbang, ternyata bukan hanya dirinya yang telat.sebuah mobil berwarna hitam baru saja masuk melewati Anne.

Tunggu.dia tidak salah lihat kan?ia telat bangun karena mengerjakan tugas prakaryanya yang belum selesai,paginya ia sudah ditinggal sama Agam dan ayahnya dan memutuskan menelpon Anantha untuk menjemputnya tapi gak diangkat.dari kemarin loh Anantha sama sekali tidak memberinya kabar, chatnya yang kemarin saja tidak dibalas,cuman diread saja.

Chegaste ao fim dos capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jun 29, 2021 ⏰

Adiciona esta história à tua Biblioteca para receberes notificações de novos capítulos!

Dua Hati [On Going]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora