✨dua belas✨

8 2 0
                                    

Hai haii..👋🏻
Sebelum mulai author mau kalian vote dulu yaa✨🍭

Happy reading☕️
_______________________________

Sudah sangat bosan Difa mendengarkan Pak Gusti berbicara didepan papan tulis seraya menerangkan materi yang ia bawakan.

Padahal materi pelajaran PKN hanya itu-itu saja, yang tak lain hanya membahas sejarah kemerdekaan Indonesia dan isi dari Pancasila.

Di samping Difa terdapat Raka yang sedang menelungsupkan kepalanya diantara kedua tangannya, ya dia tertidur.

Pak Gusti tidak mempersalahkan jika Raka tertidur, pasalnya jika Raka ditegurpun dia hanya bersikap acuh dan tak akan mendengarnya.

Dan meskipun Raka tidak menyimak saat guru tersebut menerangkan dia sudah mengerti, toh udah dari sananya Raka dibekalkan otak yang cerdas.

Sama halnya dengan Difa gadis itu nampak mengantuk akibat terlalu bosan dan memilih untuk memperhatikan Raka yang tertidur dengan kepala menyamping kearahnya.

Alis tebal, sorot mata tajam, rahang yang tegas, dan bibir yang berwarna merah muda, oh sungguh sempurna ciptaan tuhan yang satu ini, pikirnya.

Tapi seketika Difa membuang jauh-jauh pemikirannya itu, karena buat apa dia memandang Raka terus-terusan dan memujinya walau hanya dalam pikirnya.

Melihat Raka yang menggeliat sontak Difa memalingkan pandangannya kearah lain, gengsi tentunya jika dia ketahuan menatap Raka dengan tatapan yang bisa dibilang terang-terangan memuji dirinya.

*****

Kringg.. kringg..

"Oke anak-anak dikarenakan sudah bell istirahat Bapak sudahi dulu pelajarannya, dan jangan lupa tugas merangkum materi tadi dikerjakan dan dikumpulkan minggu depan dan kelompoknya adalah dari teman semeja kalian" Ucap Pak Gusti seraya mengakhiri kegiatan mengajarnya dikelas itu.

"Raka bangunn.." Panggil Difa sembari menggoyang-goyangkan bahu Raka yang tak kunjung bangun sampai Pak Gusti keluar dari ruangan.

"Apa" Sahutnya dengan intonasi suara rendah.

"Lo gak dengar tadi Pak Gusti ngomong apa?" Raka hanya menggelengkan kepalanya seolah berkata dia tidak tahu.

"Kita disuruh bikin kelompok terus ngerangkum yang tadi diterangin" jelasnya.

"Oh"

"Kok cuma oh doang sih?, jadi kapan kita kerja kelompoknya?"

"Kita?"

"Iyalah kan tadi disuruhnya buat kelompok dengan teman semeja, kan teman semeja gue elo!! Gimana sih?" Terangnya dengan geram kepada Raka.

"Nanti pulang sekolah" Jawabnya singkat.

"Apanya?"

"Kerja kelompok" Difa hanya ber'oh' ria saja setelah mengerti apa yang diucapkan oleh Raka.

"Oi Dif kantin kuy" Ajak Clara setelah membereskan peralatan tulisnya.

"Kuy, Raka awas gue mau lewat" Raka pun mengiyakan dan bangkit dari duduknya kemudian menghampiri persekutuannya yang tak lain adalah Kevin, Nathan, Ricky, dan Dicky.

*****

"Raka tungguin gue woii!!" Ucap Difa saat sampai di parkiran.

"Lama, nih" Raka lalu menyodorkan helm kearah Difa.

"Ih lo nya aja yang ninggalin gue!" Difa pun menerima helm tersebut dan memakainya.

"Gausah bacot, buruan"

"Ck, iya iya" Difa pun menaiki motor ninja Raka dan kemudian Raka pun mulai melajukan motornya.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

insta:@xyzzhrraa_

Jumat, 4 Juni 2021⛅️

See you..

Me and my refrigator boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang