Emosi nya rasanya ingin meledak ledak saja sekarang!

"Ya Tuhan!" lelah Seokjin.

Dia pun mendekat ke arah Yoongi, lalu mengelus erat pucuk kepala adik angkat pertama nya itu.

Yoongi semakin menikmati tidur nya.

"Min Yoongi" lirih Seokjin lembut.

"Hmmm" Yoongi menyahut nya dengan dehaman.

"Dua detik lagi kau tidak bangun, Jeruk di kulkas aku sumbangkan, oke?"

"ANDWE HYUNGGGG!!!!"

*********

"Ibu!! Noona!!"

Kedua wanita yang di sambut dengan riang kehadiran nya oleh Jimin pun mendekat, lalu memeluk Jimin erat di tengah tengah mereka.

"Aku rindu kalian" lirih Jimin setelah pelukan nya terlepas.

Jihyoo, kakak perempuan Jimin tersenyum kecil melihat adik nya ini.

Tangan nya terulur mengusap air mata sang adik.

"Kalian kok tau aku di sini?" tanya Jimin.

Ibu nya tersenyum penuh arti, "Kau beruntung memiliki hyung seperti Kim Seokjin, Nak.. Dia sangat peduli dengan adik adik nya"

Jimin tertegun.

Itu artinya?

Ibu dan Jihyoo tau Jimin di sini karena Seokjin.

Wahh, Jimin harus berterima kasih dengan Seokjin nanti.

"Jimin-ah" panggil sang kakak.

Jimin menoleh, "Nee?"

"Jangan menyerah ya? Noona bantu carikan pendonor ginjal secepat nya" pinta sang kakak dengan sangat tulus.

Jimin memalingkan wajah nya, ini yang ia tidak mau! Keluarga nya pasti ikut ikutan sedih karena diri nya!

Ibu Jimin mengusap rambut Jimin dengan lembut, "Bertahan lah nak, sampai kau benar benar sampai di titik terlelah hidup mu"

Jimin menoleh lalu mencoba tersenyum sambil menganggukkan kepala nya.

"Ibu, silahkan duduk... Noona juga duduk" suruh Jimin dengan sopan.

"Kenapa? Kau mau tidur?"

Jimin mengangguk sambil tersenyum.

"Maaf, Eomma"

Ibu nya tersenyum.

"Tak apa! Tidurlah, tapi harus bangun lagi ya!"

"Aku usahakan"

"Selamat malam anak ku sayang"

***********

Sebulan berlalu, Jimin mulai merasa bosan di rumah sakit. Tapi, tak ada yang bisa anak itu lakukan selain berbaring lemah tak berdaya di rumah sakit.

Besok sudah masuk tanggal 1 desember.

Jimin tak sengaja melihat kalender di ponsel nya tadi.

Diri nya tersenyum kecut karena tau hal itu.

Bulan ini.. Sahabat nya akan ulang tahun, tepat di tanggal 30 desember nanti.

Jimin sangat rindu dengan dia.

Selama Jimin tertidur akhir akhir ini, dia selalu bertemu Taehyung.

Di sana... Taehyung, Jungkook, dan juga Hoseok nampak baik baik saja.

Mereka bermain bersama seperti saat mereka masih hidup.

Helaan nafas itu akhir nya keluar lagi dari bibir plum milik Jimin.

"Kenapa, Jim?" tanya sang Ibu yang langsung mendekat kepada anak bungsu nya itu.

Jimin menggeleng, sambil memaksakan senyum nyaa.

"Ah, ibu tau! Kau pasti rindu Taehyung, kan?"

Jimin hanya bisa tersenyum..

Sudah pasti ia sangat rindu dengan anak itu.

"Eomma, aku boleh menemui mereka sebentar kan?"

Ibu nya Jimin mengangguk, "Asal jangan lama lama"

"Hanya sebentar"

/*********/

Pendek ya part ini?

Gpp deh, sekali kali.

Sebenar nya mau up banyak banyak, karena udah ada di draft, tinggal publish aja.

Tapi malas banget revisi!

Jadi... Nikmati saja.

Setiap hari satu part!

Oke?

Sampai ketemu besokkk

Semangat puasa nya!!💜💜💜

-Seokjin🐹

Jangan lupa vote and komen nya hmm

Part di wattpad gak bakal di hapus kayak nya, soal nya ending nya sama di novel beda.. Alur nya aja beda.

Yang penasaran silahkan nabung yaa

1. Film Out || BTSWhere stories live. Discover now