Guru Jimin mati matian membujuk ayah Jimin untuk mendukung keputusan Jimin menjadi trainne di bighit.

Hingga akhirnya, Tn. Park pun setuju dan membiarkan Jimin debut dengan enam member lain nya.

Tapi sekarang.. Amarah yang terpendam itu akhir nya membeludak lagi.

"Ayah,, aku melakukan ini bukan hanya karena impian ku saja, yah.. Aku juga ingin memperbaiki perekonomian kita" lirih Jimin, kepala nya masih ia tundukkan ke bawah.

"Omong kosong macam apa itu?!" bentak ayah Jimin lagi.

"Pergi sekarang juga dari sini! Dan jangan pernah kembali!" usir nya.

Jimin langsung mengangkat kepala nya, "Ayah usir Jimin?"

"Menurut mu?!"

"Tapi.. Jimin harus kemana Ayah?" tanya Jimin lirih.

"Terserah mu! Kau kan punya uang! Pergi! Atau ayah tendang kau dari rumah ini sekarang juga!"

"Aku tidak pergi jika ayah tidak memberi tahu ku di mana kakak perempuan ku dan ibu ku"

Tn. Park berdecih, "Kenapa masih mencari dua orang itu? Bukan kah ayah yang merawat mu sekarang?"

Jimin menatap ayah nya dengan tatapan heran.

Kenapa dengan ayah nya?

"Pergi! Kenapa masih di sini?!"

Dengan berat hati, akhir nya Jimin berbalik lalu kembali menggeret koper nya keluar dari rumah.

Brakkk

Ayah nya langsung membantingkan Jimin pintu setelah Jimin keluar dari rumah nya.

Jimin tersenyum kecut melihat hal itu.

"Ayah.. aku ini anak mu atau bukan sebenar nya?" lirih Jimin sambil berbalik menatap pintu.

*****

Setelah di usir, Jimin tak langsung pulang ke dorm, dia butuh waktu untuk sendiri.

Karena tak ingin Seokjin tau dirinya sekarang ada di Seoul, bukan di Busan, Jimin memilih menginap di apartemen nya sendiri malam ini.

Sesampai nya di sana, dia membuka pintu apartemen nya, melepaskan semua pakaian yang membuat badan nya lengket, lalu merendam diri nya di dalam bak kamar mandi.

"AAAAARRRRRRRGGGGGHHHHHHHHH..."

Jimin berteriak, melupakan emosi yang ia pendam selama ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin berteriak, melupakan emosi yang ia pendam selama ini.

"Aku benci diri ku sendiri!!"

Jimin terus saja berteriak sendiri di kamar mandi itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jimin terus saja berteriak sendiri di kamar mandi itu. Beruntung dinding nya beton jadi tidak ada yang tahu jika dia sedang kacau sekarang.

"Tae... Hidup ku hancur, Tae.. Tae.. Kamu dimana.. Hiksss, dunia ini kejam tae.. Aku lelah"

Jimin terus saja meracau tak jelas, dan setelah merasa sedikit tenang, dia pun keluar dari kamar mandi.

Tapi tiba tiba perut Jimin terasa sakit sekali, dia kembali terduduk di sisi bak, memegangi perut nya yang sakit itu.

"Ahhhh.... Sakit.. nyaa...." lirih Jimin.

******

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

******

"Jin hyung!"

Seokjin menoleh, "Apa Yoongi?"

"Barang ku tertinggal di apartemen nya Jimin" adu nya, Seokjin mengernyit bingung.

"Sejak kapan kau jadi pelupa?"

Yoongi berdesis kesal, "Lupa itu wajar, hyung"

Seokjin mengangguk angguk, "Lalu mau bagaimana? Kau akan mengambil nya di sana?"

"Temani aku"

"Jangan bilang kau tidak tau password apartemen nya Jimin?"

Yoongi memamerkan sederet gigi nya.

"Kalau tidak mau cepat lupa, harus hafalkan rumus pythagoras" saran Seokjin.

"Hyung menghapal itu ya?"

Seokjin menggeleng, "Itu hanya saran, tapi aku tidak percaya, bukti nya setelah menghapal rumus kepala ku malah pusing"

"Saran dari siapa memang nya, hyung?"

"Namjoon"

*******

Tbc!

Jangan lupa vote and komen nya ✨

1. Film Out || BTSWhere stories live. Discover now