Prolog.

13K 280 13
                                    

Haii~

Ini adalah fanfiction pertama saya sekaligus post pertama saya di wattpad. Fanfict ini juga sudah saya publish di blog saya.. tapi, karena teman saya akhirnya saya publish juga disini... Enjoy~~


****************

Pagi ini cerah sekali. Seperti biasa aku menunggunya. Dia yang sejak kelas 1 SMA selalu berangkat dan pulang bersamaku dengan sepedanya. Rumah kami memang satu arah, namun beda komplek.

Aku menunggunya sambil duduk di teras rumahku. Seifuku berpola kotak-kotak sudah melekat dengan manis di badanku. Aku melirik jam di tanganku. Jam 06.15, sebentar lagi dia pasti sampai.

Benar saja, belum sampai 5 menit sepedanya sudah terparkir di depan halaman rumahku.

Dia yang menggunakan seifuku berpola sepertiku dengan lengan yang sudah digulung itu melambaikan tangannya ke arahku sambil tersenyum. Rambutnya yang berantakan sedikit menutupi matanya, membuat dia terlihat lebih tampan. Dengan segera aku bangkit dari tempat dudukku dan berlari menghampirinya.

"Sudah lama nunggunya?" Tanyanya ketika aku sudah sampai di depannya. Aku menggeleng.

"Nggak kok, lagian aku baru selesai siap-siap."

"Oh, ya udah cepetan naik!" Perintahnya.

"Iya iya, bawel!" Aku pun menaiki bagian belakang sepedanya.

"Udah siap?" Tanyanya sambil menoleh kearahku yang sudah duduk di belakang sepeda.

"Yap!" Jawabku

"Eh, sebentar," Jarinya yang lentik menggapai kepalaku dan merapikan beberapa helai rambutku yang jatuh. Pipiku perlahan memanas, di jarak yang sedekat ini aku bisa merasakan hembusan nafasnya di wajahku. Pasti pipiku sudah semerah tomat sekarang. Aku mengalihkan pandanganku ke samping.

"Nah udah rapi. Yuk berangkat!" Ucapnya dengan semangat.

"Let's go, Boby~!" Kataku sambil menepuk pelan bahunya. Ia hanya tertawa dan mulai mengayuh sepedanya ke sekolah.

****************

Sampai di kelas, aku berjalan menghampiri bangkuku yang terletak di barisan kedua dari belakang, dekat jendela. Aku senang dengan tempat ini, selain sejuk, disini aku bisa dengan mudah memperhatikannya. Dia-Boby yang sekarang sedang mengobrol dengan kawan-kawannya. Beberapa kali tawa keluar dari bibirnya yang manis. Dia memang selalu terlihat tampan dimataku.

Mungkin karena merasa sedang diperhatikan, ia menoleh ke belakang, ke arahku. Kedua mata bertemu. Ia tersenyum, senyuman yang membuat darahku berdesir. Aku memalingkan wajahku sejenak sekedar menetralkan suasana hatiku, lalu kembali menengok ke arahnya. Ternyata Ia telah kembali mengobrol dengan kawannya. Aku menghela nafas.

Melirik ke samping Jeje-teman sebangkuku sedang sibuk menyalin jawaban ke bukunya. Seperti biasa, dia tidak mengerjakan PR. Aku mengalihkan pandanganku ke jendela. Langit sangat biru, anak-anak lelaki sedang bermain basket dengan dikelilingi para fans mereka yang rata-rata perempuan. Hah, pemandangan yang sangat biasa.

****************

Bel istirahat berbunyi, banyak anak-anak yang keluar kelas untuk membeli makanan ke kantin, mengobrol dengan teman, dan lain- lain. Seperti biasa aku dan keenam temanku telah berada di kantin sekolah.

"Eh, nju. Lo mau makan apa?" Tanya Nabilah, temanku yang paling bawel sekaligus yang paling dekat denganku.

"Nggak, gue minum aja, es teh." Jawabku tanpa mengalihkan pandanganku dari gadgetku.

Futari Nori No JitenshaWhere stories live. Discover now