000

518 65 8
                                    

Kastil yang berdiri di tempat yang cukup tersembunyi itu nampak megah dan mewah. Setiap detailnya dibangun dengan bahan bahan terbaik yang harganya tentu saja tidak murah.

Tempat itu sangat sepi. Hanya dihuni oleh seorang pemuda tampan namun terkenal angkuh karena kekayaan dan ketampanannya. Mungkin karena itu tidak ada kediaman lain yang berdiri di dekat kastil itu.

Hari ini langit nampak begitu suram. Awan kelabu menutupi langit malam yang tengah disinari cahaya bulan purnama. Suara ketukan pun menjadi penghias sunyinya malam yang kelabu itu.

Sosok bertubuh bungkuk itu tertutupi oleh tudung jubah berwarna ungu gelap. Sedikit menutupi wajahnya hingga nampak misterius. Ia mencoba mendekati kastil itu namun di tahan oleh 2 penjaga yang menahannya dengan tombak.

Penjaga tersebut tidak mengatakan apapun. Mereka hanya terus memahan sosok misterius itu dengan mengacungkan ujung tombak tajam. Tidak peduli berapa kali orang itu mencoba untuk menerobos masuk.

Seorang pelayan membuka pintu mewah yang nampak jauh lebih besar dari ukuran tubuh manusia pada umumnya. Pintu itu hanya terbuka sedikit untuk sekedar mengintip siapa yang mengetuk pintu.

"Maaf, tuan kami tidak menerima tamu," Ucapnya dingin.

"Izinkan aku berteduh disini untuk sementara waktu," Ucap sosok misterius itu.

"Apa telinga anda bermasalah? Sudah kukatakan tuan kami tidak menerima siapapun, pergilah!" Ucap pelayan tersebut dengan beberapa penekanan agar lebih tegas.

"Tapi―"

"What's wrong?"

Kedua pasang netra itu beralih pada sang pemilik kastil. Pemuda tampan dengan surai merah dan netra lavendernya yang nampak indah. Pemuda itu melangkah mendekati sang pelayan yang kini membungkuk hormat pada majikannya itu.

"Tuan, orang ini ingin berteduh disini, saya sudah mengatakan bahwa tuan tidak menerima siapapun, tapi dia masih memaksa," Jelas sang pelayan.

Netra lavender itu memperhatikan penampilan sosok misterius itu dari atas hingga bawah. Menatap dengan tatapan dingin nan datar seolah-olah merasa risih dengan sosok aneh di hadapannya.

"Pergilah! Aku tidak menerimamu in here," Ucapnya.

"Hanya sebentar saja, aku akan menunggu di depan pintu ini saja," Ucap sosok misterius itu.

"Apa kamu not have telinga? Aku sudah mengatakan bahwa aku tidak menerima orang like you!" Tegasnya murka.

Tangannya memberi kode pada sang pelayan untuk mengusir sosok misterius itu. Dengan sigap ia langsung mendorong sosok tersebut hingga terjatuh.

Ia mencoba untuk berdiri lagi. Sementara pemuda itu menyuruh pelayannya untuk segera menutup pintu dan meminta penjaga agar mengusirnya keluar. Ia tidak ingin berlama-lama berhadapan dengan orang aneh. Rasanya akan segera merusak matanya saja.

"Keangkuhanmu akan menghancurkan dirimu sendiri dan kukatakan bahwa aku bersumpah bahwa setelah ini kamu akan kehilangan segala yang kamu banggakan itu, sampai kamu bisa menemukan nurani dan hati yang tulus untuk menerimamu dan mengembalikan semuanya,"

---

Malam yang menjadi sebuah ketenangan itu harus berakhir menjadi sebuah awal mimpi buruk. Sebuah teriakan terdengar dari kastil mewah nan indah yang sayang tak akan ada yang bisa mendengarnya.

Entah bagaimana pohon besar menumbuhkan akar hingga merusak jalan. Setiap dinding yang nampak mewah dan elegan itu kini terlihat seperti bangunan tua yang telah lama ditinggalkan.

Suara gagak hitam menghiasi keheningan malam yang sunyi setelah teriakan itu. Kata-kata yang mengutuknya itu telah menghancurkan semua yang dibanggakannya selama ini.

Kedua tangannya memegang wajahnya yang terasa terbakar. Tidak hanya wajahnya, namun seluruh tubuhnya kini terasa seperti terbakar. Ia membuka selimut yang menutupi dirinya. Meringkuk di atas tempat tidur menahan rasa sakit yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata.

Nyawa pun sudah seperti tak berharga lagi. Puluhan pelayan kini ambruk dari posisi mereka dengan darah seakan-akan mereka di musnahkan dalam hitungan menit.

---

"Bagaimana pun hanya nurani dan ketulusan hati yang selalu memancarkan cahaya,"

____________________

𝓑𝓮𝓪𝓾𝓽𝔂 𝓪𝓷𝓭 𝓣𝓱𝓮 𝓑𝓮𝓪𝓼𝓽

𝐃𝐢𝐬𝐧𝐞𝐲 || Beauty And The BeastWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu