"Bayar saja! Atau nyawa ibumu terancam!" kata pria berambut gelap itu.

Pria berambut pirang di sebelahnya mendengus. "Jangan ibunya. Bawa saja putrinya, kita bisa menjualnya dengan harga bagus," bantahnya.

"Jangan sentuh putriku!" Ibuku maju dan mendorong pria berambut pirang itu.

"Jangan macam-macam dengan kami! Pecundang!" Pria berambut hitam itu mendorong ibuku lagi, dan ibuku jatuh untuk kedua kalinya. Tapi kali ini, dia tidak hanya mendorong, dia melayangkan pukulan ke wajah ibuku. Gerakannya sangat tiba-tiba, ibuku sudah berdarah di ujung bibirnya.

"Hentikan! Atau aku akan melapor polisi!" Aku berteriak karena sudah tidak dapat menahan emosiku.

"Aku punya buktinya."

Terdengar suara di belakangku, aku menoleh. Ethan sedang berada di atas motor besarnya, sambil memegang ponselnya.

"Aku sudah merekam tindakan kalian kepada Mrs. Allen," ucap Ethan sambil turun dari motornya. "Aku bisa laporkan ke polisi sekarang juga," imbuhnya.

Pria berambut hitam ingin menghampiri Ethan, tapi dicegah oleh pria berambut pirang.

"Kita pergi saja dan kembali besok," ujar pria pirang itu.

"Ingat, jalang! Aku akan kembali besok. Bayar atau putrimu akan aku bawa!" amuk pria berambut hitam.

Lalu keduanya pergi dengan mobil mini truck-nya. Sedangkan aku membantu ibuku berdiri, dan membawanya masuk ke dalam Bobby's. Ethan mengikuti di belakang kami.

"Bobby, boleh aku minta first aid kit?" tanya Ethan.

Aku membawa ibuku duduk di salah satu kursi, beberapa pelanggan melihat kami dengan tatapan kasihan. Tak lama kemudian, Ethan membawa kotak obat-obatan.

"Kau baik-baik saja, Mrs. Allen?" tanya Ethan kepada ibuku, sambil menyerahkan kotak obat kepadaku.

"Iya, terima kasih telah membantu," ujar ibuku.

Aku mengobati luka di ujung bibir ibuku.

"Mom, aku akan menjual mobil," usulku sambil mengobati luka ibuku.

Ibuku menghentikan tanganku, lalu menatapku tajam. "Tidak, Star! Jangan jual mobil itu, itu bisa untuk biayamu kuliah nanti," larang ibuku.

"Mom, bagaimana aku bisa kuliah dengan melihatmu dipukul seperti tadi? Aku tidak sanggup melihatmu dipukul seperti tadi, mom," bantahku.

"Maaf, aku tidak berniat ikut campur. Tapi aku rasa, Star ada benarnya. Lebih baik mobil itu dijual sekarang sebelum harganya turun, sisa uangnya bisa untuk ditabung untuk kuliah Star," kata Ethan.

"Tapi, itu tidak akan mencegahku untuk berhutang lagi, gajiku tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bulanan kami," ujar ibuku.

"Aku akan cari kerja," kataku sambil melanjutkan mengobati luka ibuku.

"Kebetulan ayahku memerlukan pekerja paruh waktu, untuk menggantikannya menjaga toko di sore hari hingga malam. Kau berminat?" tanya Ethan. Aku sudah tahu, jika keluarga Ethan memiliki toko perkakas di downtown. Ibuku pernah memberitahuku dulu.

"Benarkah? Tentu saja aku berminat. Aku berhutang banyak padamu, Ethan," ucapku tulus.

"Baik, berikan aku CV-mu besok, lalu aku akan memberi tahu ayahku

"Tunggu! Bagaimana kau akan pergi ke sekolah?" tanya ibuku.

"Aku akan membeli sepeda dari hasil penjualan mobil," jawabku seraya membereskan first aid kit, karena telah selesai mengobati luka ibuku.

Ibuku memelukku. "Kau sudah sangat dewasa, Star. Aku bangga padamu," ucapnya.

"Artinya kita harus menjual mobil hari ini juga, dan membeli sepeda hari ini juga," ucapku.

Ibuku mengangguk. "Maafkan aku karena membuatmu hidup susah, Star," ucap ibuku dengan lirih.

Aku menggeleng. "Tidak mom. Aku tahu apapun yang mommy lakukan adalah yang terbaik untukku," kataku.

"Kalian ingin kutemani pergi?" tawar Ethan.

Aku menggeleng. "Thanks, Ethan. Tapi aku rasa, aku bisa bersama ibuku saja," jawabku tulus.

"Baiklah jika begitu. Jika ada masalah, jangan ragu hubungi aku," kata Ethan sambil tersenyum lalu dia pergi.

Beberapa jam kemudian, ibuku pulang. Aku dan ibuku ke tempat penjualan mobil bekas. Beruntungnya kami, karena mobil kami terawat dengan baik, sehingga dapat dijual dengan harga yang masih tinggi. Kemudian, aku membeli sepeda untuk diriku sendiri. Lalu kami pulang naik taksi, dengan sepedaku terlipat di bagasi taksi. Besok, kami akan terbebas dari hutang.

___________________________________________

Sebutkan satu kata buat Ethan?
Kalau aku kebetulan! Dia selalu ada kebetulan di saat Star butuh. Kayak jin hehee..

Makasih yang sudah baca, jangan lupa tekan bintang. GBU 💕

 GBU 💕

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
STAR IN WILMINGTON ( END ✔️ )Where stories live. Discover now