Pindah

2.3K 264 10
                                    










Sambil vote ya guys












"Kita mau kemana yah?" bocah yang tengah memeluk boneka beruang dan sebelah tangannya lagi digandeng oleh Renjun itu mendongak keatas melihat wajah sang ayah.

"Mau kerumah ayah"

Sekarang mereka bertiga tengah berada dibandara, Renjun memboyong Hana serta Nathan untuk ikut pulang ketanah kelahirannya, China.

Renjun harus kembali ke China karena diutus untuk mengurus perusahaan milik kakeknya, tak ada yang mau meneruskan selain Renjun karena semua anggota keluarganya punya bisnis masing-masing.

"Sini ayah gendong, kita masuk kepesawat" Renjun merengkuh tubuh kecil itu dan dibawanya kedalam gendongannya. Sebelah tangan Renjun ia gunakan untuk menggandeng tangan Hana.

Walaupun tempat duduk mereka sebaris, namun Renjun tetap terpisah dengan dia sendiri dan Hana bersama Nathan disamping jendela. Perjalanan hanya memakan waktu dua jam namun Renjun mengambil first class untuk memastikan Hana tetap nyaman.

"Sambil makan sini Nathan" suruh Hana pada anaknya itu yang tengah fokus menata mainan dinosaurus yang dibawanya dalam tas tadi.

Mulut bocah itu terbuka tapi fokus wajahnya tetap pada mainannya, hal ini sedikit menyulitkan Hana untuk menyuapinya.

"Harus habis ya, nanti kalau ga habis ditinggal ayah dibandara" bujuk Hana.

"Aaa gamau, mau ikut ayah lihat lusa"

Renjun memang sempat menjanjikan Nathan untuk melihat rusa karena dirumah Renjun sana ia memelihara Rusa dihalamannya.

Untungnya Nathan udah gapernah mencari dimana sosok papanya selama ini. Pernah sekali bertanya "Papa kok ga dirumah ayah juga?" namun setelah itu tak pernah bertanya lagi karena Renjun yang selalu menyogoknya dengan menuruti semua permintaan bocah itu.

Beruntung Hana mempunyai sahabat seperti Renjun, entah apa yang terjadi kalau masalah seperti ini Hana hadapi sendirian. Renjun sudah banyak membantu Hana.

Dua jam perjalanan, akhirnya mereka semua landing juga. Diluar sana supir pribadi Renjun udah menunggu. Saat tau mereka bertiga udah keluar segera supir itu mengambil alih koper mereka.

"Yahh tidur dia" ucap Renjun saat mengetahui Nathan tidur dalam pangkuannya. "Katanya tadi pengen lihat rusa"

Hana mengusap keringat yang ada dikening anaknya itu, sepertinya sang anak kecapekan karena waktu nunggu koper Nathan berlarian dibandara.

Karena kondisi jalanan yang ngga seberapa macet jadi lebih memakan waktu sedikit untuk sampai dirumah Renjun.

"Mama" pekik Hana saat turun dari mobil dan depan pintu udah ada kedua orang tua Renjun.

Hana melebur kedalam pelukan mamanya Renjun, memang Hana akrab banget sama keluarga Renjun mengingat mereka udah kenal lama. Renjun sendiri keluar mobil sambil menggendong Nathan yang tengah tertidur pulas.

"Ini udah berapa bulan?" tanya sang mama sambil memegang perut Hana.

"Udah delapan bulan ma"

"Waah habis ini dong, kamar babynya belum siap"

"Diajak masuk dulu dong ma menantunya" suruh tuan Huang pada istrinya.

Akhirnya mereka semua masuk kedalam mansion besar milik keluarga Huang ini. Renjun lebih memilih untuk menaruh Nathan dikamar terlebih dahulu.

Para maid datang membawakan minuman untuk mereka semua.

"Renjun ngerepoti kamu ngga?" tanya tuan Huang pada Hana.

Hana menggeleng "Engga pa, justru Hana yang ngerepoti Renjun, malah sekarang jadi ngerepotin papa mama juga"

Sang mama mengelus punggung Hana. "Sejak kapan kamu ngerepotin, dari dulu kan kamu anak mama papa"

Renjun kembali lagi kelantai satu dan langsung duduk disamping Hana.

"Udah beli perlengkapan buat babynya belum Njun?" tanya sang mama pada anak bungsunya ini.

Renjun menggeleng, "Terakhir periksa babynya belum mau nunjukin jenis kelaminnya ma, sampai kesel Renjun. Akhirnya kita belum beli sampai sekarang"

Sang mama terkekeh "Ya begitu jadi orang tua, nanti biar mama papa aja yang beliin"

"Sekarang istirahat gih, kasihan Hana Njun, ajak tidur"

Renjun menangguk lalu memegang tangan Hana untuk membantunya berdiri. "Selamat malam ma pa" ucap Hana.

🎈

"Wah Wah" pekik Nathan kala memegang tubuh rusa kecil didepannya.

Nathan langsung merengek turun ketika habis mandi dan keluar ke balkon, ia melihat kebawah dan menjumpai rusa yang berjalan disekitaran taman rumah.

"Nih kamu berani ga Than" Renjun mengasihkan sebuah dot yang berisi susu untuk rusa.

"Buat Athan yah?" tanya polos bocah itu. "Engga sayang, kamu pegangin buat rusanya"

"Wahh lusanya kayak Athan suka minum susu"

Nathan memegangi botol itu dengan dibantu Renjun agar tak jatuh, tau sendiri pasti Nathan kalah dengan tenaga rusa itu walaupun cuma minum susu.

Hana datang sambil membawa piring ditangannya. Hana duduk disamping Renjun lalu menyuapinya sesuap brownise yang ia buat tadi bareng mamanya Renjun.

"Enak ga?" tanya Hana.

Renjun mengangguk "Kapan buatnya?"

"Barusan sama mama" jawab Hana. "Nathan mau ga?"

Para rusa langsung berhamburan kala ada sebuah truk memasuki kawasan mansion Renjun. Truk itu terparkir tepat didepan pintu utama mansion, terlihat beberapa pekerja yang turun dari truk itu.

Mereka menurunkan sebuah tempat tidur bayi dan juga tempat tidur anak, ada juga lemari untuk menyimpan baju banyinya juga. Sepertinya mamanya Renjun yang memesan semua itu untuk cucu mereka yang mau lahir.

Baru sehari Hana dimansion Renjun udah diperlakuin istimewa aja.

Kamar calon baby berada tepat disamping kamar yang digunakan Hana, memang Hana dan Renjun memakai kamar yang terpisah karena Hananya yang gamau tidur sama Renjun, yang ada nanti adu mulut.

"Yah adik bayinya kapan keluarnya, kok lama sih?"

Renjun tersenyum lalu mengelus pucuk kepala anak itu. "Sabar ya, habis ini Nathan jadi kakak, harus dijagain ya adiknya"





TBC




✔ Papa Mama | Lee JenoWhere stories live. Discover now