08. what a coincidence...

573 56 5
                                    

Rasa itu tiada yang salah
Walau datang tanpa persiapan
Terkadang hingga munculkan gelisah
Karena rasa timbul dari kenyamanan
--ameliartw00

Jordi Onsu
P
P
P
P

Jordi yang tengah fokus dengan pekerjaannya tiba tiba saja merasa ia ingin iseng menchat gadis manis itu ditengah kesibukannya ini.

Tidak tahu kenapa semenjak ia berbincang dengan gadis itu di toko rotinya, ia merasa memiliki aktivitas baru selain pekerjaannya yang menumpuk dan hobi berkuda yang beberapa saat lalu dilakoninya di waktu senggang.

Apalagi kalau bukan menjahili gadis itu dan membuatnya kesal karena tingkahnya yang bahkan diakuinya sangat menyebalkan karena tidak pernah ia tunjukan kepada orang lain. Setidaknya sampai saat ini, tidak ada seorangpun selain gadis itu yang mengetahui kalau ia juga memiliki sisi menyebalkan juga.

Walau sebenarnya Jordi sendiri pun tahu kalau mengirimkan pesan di tengah hari seperti ini bukanlah ide bagus karena gadis itu pasti disibukkan dengan toko roti miliknya yang kemungkinan mulai ramai karena jam makan siang sudah hampir datang.

Bisa dilihat dari profile WhatsApp Messenger milik gadis itu yang terakhir dilihat pada jam setengah empat sore tadi. Sedangkan saat ini waktu sudah menunjukkan hampir mendekati waktu Maghrib di mana kebanyakan para pekerja pabrik atau pegawai kantoran akan pulang di jam-jam sekarang ini.

Sehingga mungkin saja gadis itu saat ini tengah disibukkan dengan toko rotinya dan tidak sempat untuk membalas pesan darinya atau bahkan hanya sekedar membuka handphone-nya demi mencuri-curi waktu.

Sehingga pada akhirnya, Jordi berinisiatif untuk tidak lagi mengganggu gadis itu dan memberikan pesan singkat berisikan ucapan semangat dan mengingatkan gadis itu untuk menghubunginya setelah ia punya waktu senggang.

Jordi Onsu
Jangan terlalu capek ya kerjanya.
Semangat terus layani pelanggan yang datang! Tapi jangan senyum sama pelanggan cowok. Gaboleh! Haram hukumnya!
Kalau sudah punya waktu luang, kabarin aku secepatnya ya.
Selamat bekerja cantik.

Setelahnya pria itu meletakkan handphone-nya dan kembali fokus kepada tumpukan berkas serta berbagai grafik yang harus dipelajari dari progres perusahaannya beberapa hari belakangan ini.

-chapter8-

"Selamat datang, mau pesan apa Kak?" Tanya Fahsya yang kini menggantikan tugas sang Kakak sebagai kasir karena gadis itu masih sibuk meracik minuman pesanan pelanggan yang lain sendirinya belum diberikan perintah untuk mengantarkan sesuatu ke meja pelanggan mereka. Sehingga Fahsya mengambil inisiatif untuk menangani pelanggan yang baru datang terlebih dahulu supaya nanti sang kakak bisa melakukan pekerjaan serupa tanpa harus bolak-balik meja kasir dengan dapur.

Pelanggan wanita paruh baya dengan kulit kuning langsat dan bibir wajah khas Chinese itu mendongak untuk melihat berbagai yang tertera di papan menu toko roti mereka.

Membutuhkan beberapa saat baginya untuk memilih atau mungkin mempertimbangkan berbagai menu yang akan dipesannya dari toko roti milik sang kakak ini, hingga akhirnya wanita itu sudah mantap dan memutuskan untuk buka suara.

"Tolong buatkan satu Orange Squash, satu Matcha Latte, sama satu Americano less sugar." Ujar si pelanggan wanita itu membuat remaja lelaki yang tengah bertugas di bagian kasir itu mengangguk mengerti.

"Satu orange squash, satu matcha Latte dan satu Americano less sugar. Ada tambahan lagi Kak?" Tanya Fahsya yang dibalas gelengan kepala oleh wanita paruh baya tersebut. Remaja lelaki itu mengangguk dan mulai menambahkan hitam yang sudah dipesan untuk segera diproses.

God's Scenario (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang