7

4.9K 744 60
                                    

Yakin gak mau ikutan PO novel satu ini? Gak nyesel? Seru loh! Kuy buruan yang mau PO chat me 085788190001
Harga only 99k, terjangkau banget, Gaes.

Kirim format pesanan
Nama
Alamat lengkap
No hp
Judul buku
Jumlah buku

*****

Dua tahun kemudian...

Seorang anak laki-laki berusia dua tahun lebih tengah berlarian di atas rumput. Di belakangnya ada Lynn yang mengejarnya dengan wajah menggemaskan.

"Ibu akan menangkapmu." Lynn terus mengejar putranya yang menggemaskan.

Putra Lynn berlari semakin tidak teratur, hingga menyebabkan balita tampan itu terjatuh.

"Apa itu sakit?" Lynn bertanya pada putranya dengan lembut.

"Tidak, Bu." Putra Lynn menjawab dengan senyuman.

Lynn tertawa kecil. "Anak hebat. Ayo berdiri." Ia membantu putranya berdiri.

Kemudian mereka kembali bermain lagi, beberapa meter dari keberadaan Lynn dan putranya saat ini, Letha tengah memandangi putri dan cucunya yang tampak sangat bahagia.

Ia merasa ikut bahagia karena akhirnya ia bisa melihat tawa dan senyum putrinya. Kehadiran seorang anak telah memberikan cahaya dan semangat dalam hidup putrinya.

Seperti yang Lynn katakan tiga tahun lalu, Lynn mampu merawat putranya dengan baik. Dan ya, itu memang Lynn lakukan.

Lynn melakukan segalanya dengan baik sebagai seorang ibu. Ia akan memeluk putranya ketika putranya membutuhkannya. Ia memberikan cinta tanpa batas untuk jagoan kecilnya. Dan dengan kedua tangannya ia menyiapkan makanan dan semua keperluan sang putra.

Sesekali Letha akan membantu putrinya merawat cucunya. Dahulu ia tidak bisa melihat tumbuh kembang Lynn, tapi sekarang ia bisa melihat bagaimana tumbuh kembang cucunya. Itu sedikit mengobati perasaan keibuannya yang tidak tersalurkan dahulu.

Ketika Lynn memiliki pekerjaan, ia akan mengajak cucunya bermain. Ia juga akan memberi makan dan menidurkan cucunya.

Memandangi cucunya ketika terlelap menjadi bagian yang sangat ia sukai. Terkadang ia akan menangis ketika ia mengingat bahwa dahulu ia tidak bisa melihat Lynn terlelap.

Ia benar-benar menyesal telah melewatkan semua tentang masa kecil Lynn, tapi tidak ada obat untuk penyesalannya. Ia hanya perlu menanggungnya sampai ia menutup usia.

Letha mendekati putri dan cucunya. Ia membawakan cemilan dan minuman untuk Lynn dan jagoan kecilnya.

Di saat yang sama, Lynn menerima panggilan dari ayahnya.

"Bu, tolong jaga Ryvero. Aku harus menjawab panggilan dari Dad," seru Lynn pada ibunya.

"Baiklah." Letha segera duduk di sebelah cucu kesayangannya.

"Ry, ayo kita makan kue. Nenek sudah membuatkannya untuk Ry. Ini sangat lezat." Letha menunjukan piring berisi kue.

"Yummy." Ry menghentikan kegiatan bermainnya. Ia membuka mulutnya segera. Menyantap makanan yang disuapi oleh neneknya.

"Anak pintar. Makan yang banyak." Letha tersenyum bahagia. Menyuapi Ryvero makan menjadi salah satu hal yang ia sukai. Ia benar-benar beruntung karena Lynn tidak menjauhkannya dari Ryvero.

Beberapa meter dari Letha dan Ryvero, Lynn menjawab panggilan dari ayahnya. Ia pikir ada sesuatu yang penting karena ayahnya selalu menghubunginya untuk hal-hal penting saja.

"Halo, Dad," seru Lynn.

"Dua minggu lagi Shirley akan bertunangan. Kau harus kembali ke Meksiko untuk menghadiri acara itu. Aku tidak ingin keluarga Archerio menjadi perbincangan karena kau tidak hadir di sana. Akan tetapi, aku tidak ingin melihat putramu ada di acara itu."

In Bed With The EnemyWhere stories live. Discover now