Eros Perlambang Asmoro, sering dipanggil Cupid Millenial oleh teman-temannya. Sebutlah Mak Comblang versi kekinian. Tak terhitung berapa banyak pasang manusia yang akhirnya bisa berjodoh berkat perantara tangan dinginnya.
.
Malangnya, ia mengalami...
Kini, ia hanya diam melamun. Seolah menunggu sesuatu, namun ia tak tahu apa yang ia tunggu. Yang jelas, Erland merasa Tuhan masih memberinya kesempatan kedua. Tapi sampai kapan dunia membeku seperti ini?
Sementara di dalam gudang, Romeo membuka sebelah matanya. Ia mengerjap-ngerjap. Merasa atmosfer di sekitarnya mendadak aneh.
"Hah? Lo lagi ngeprank gue, ya?" tanya Romeo kebingungan saat melihat pria di depannya mematung sembari mengacungkan pisau yang hanya berjarak beberapa centi dari perutnya.
"Woi, Pak. Spada?"
Tak percaya jika mereka benar-benar membeku, Romeo menyentil hidung satu per satu lalu menonyor dahi pria di depannya.
"Anjrot! Beneran beku, dong!" pekiknya terkejut begitu tonyorannya tidak berefek apa pun pada pria itu.
"Atau lo pada lagi cosplay jadi manekin?" tanya Romeo asal nyeplos.
"Ini gue lagi masuk jebakan batman atau gimana, sih? Jangan-jangan di sini ada kamera tersembunyi?" tanya lelaki itu masih dengan kehebohannya sendiri.
Matanya berbinar penuh semangat. "WAAH, WAAH, NGGAK NYANGKA GUE. TERNYATA POTENSI GUE BANYAK!"
Romeo melompat-lompat kegirangan. Meninju udara dengan semangat berapi-api. Merasa semakin tampan dan berbakat berkat kekuatan baru yang diaku-akunya sebagai kekuatan miliknya.
Mari tinggalkan Romeo yang narsis dan pd abis. Biarkan asyik dengan dunianya sendiri sebelum nantinya tersadar jika kekuatan itu sebenarnya milik target 7.
Kini beralih ke lokasi di mana Lord dan Inge sedang bertaruh nyawa. Lord bingung bukan main ketika melihat sungai kecil di bawah jembatan tampak lebih tenang. Ralat, bukan cuma tenang. Tapi riaknya bahkan tidak terlihat.
"Oh, My God. Airnya berhenti ngalir. Kok bisa?" batin Lord yang masih bergelantungan di jembatan.
"Tutorial jadi uuk aak, check!" katanya sebal sendiri. "Gue gimana naiknya, dah."
Krek... Krek...
Lord tak tahan lagi. Tangannya memerah. Ia pun hanya bisa pasrah ketika pegangannya di pagar benar-benar terlempas.
"Aaaaa!" teriaknya yang terdengar seperti lolongan.
Setetes cairan berwarna merah mengalir dari tangannya yang tanpa sengaja tertusuk duri bambu di pagar pembatas. Secara ajaib menciptakan perisai tak kasat mata yang melindungi lelaki itu dari bahaya. Ia jatuh dengan lambat, sangat lambat, layaknya selembar tisu yang terombang-ambing di udara. Jika sampai bawah nanti kecepatan jatuhnya masih selamat ini, Lord dijamin tidak terluka.
"Arrrrgh!"
Namun belum sampai mendarat, Lord merasa serangan yang sangat dahsyat menusuk-nusuk kepalanya.
"Arrgh jangan sekarang!" pekiknya.
Tangan dan kakinya menyentak-nyentak tak terkendali. Matanya menerawang kosong seperti orang yang kehilangan kesadaran.
Dan seperti yang sudah-sudah ketika penyakitnya kambuh, Lord mengalami kejang-kejang juga sesak napas.
Perisai itu mendadak musnah seiring dengan konsentarsinya yang pecah.
Byur!
Lord tercebur di sungai yang masih tampak tenang itu.
Tak jauh dari keberadaan Lord, sesosok gadis berparas menggemaskan seperti boneka, mengerling panik ke sekelilingnya.
Di dahinya bercucuran keringat. Tubuhnya merosot ke aspal. Lemas begitu menyadari tinggal seujung kuku ia tertabrak kendaraan di depannya. Inge benar-benar tidak menyangka akan selamat dari kecelakaan itu.
Dan..apa yang kini terjadi? Ia mengerjap-ngerjap tak percaya. Waktu berhenti dan dunia seolah mati. Inge mengira, hanya dirinya satu-satunya orang yang tersisa di bumi, yang terbebas dari kebekuan itu.
Tapi suara teriakan seseorang yang terdengar tak jauh dari tempatnya berada, membuat gadis itu segera berlari kembali ke bawah jembatan.
"Ya, Tuhan! Dia jatuh beneran."
Inge dihantui perasaan bersalah ketika melihat sosok tubuh lelaki terapung di pinggiran sungai.
"Kali ini gue nggak boleh ninggalin dia," ucapnya lirih, merapal janji di dalam hati.
Walau dengan tubuh mungilnya, ia tentu kesusahan menarik Lord dari pinggir sungai. Tapi karena tekadnya sangat kuat, Inge terus mencoba sedikit demi sedikit sampai akhirnya ia berhasil membawa Lord ke daratan.
Sementara di laboratorium salah satu sekolah ternama, Adinda terpaku kala melihat runtuhan atap yang melayang beberapa centi di atas kepalanya.
Ia sontak menoleh ke jendela dan mendapati Arhan mematung di sana.
"Hah?" Adinda memukul-mukul lengannya. Mencubit pipinya sendiri karena merasa penglihatannya sedang terganggu.
Atau gue lagi berhalusinasi?
Adinda yang selalu menomorsatukan logika dan fakta, merasa apa yang dilihatnya sekarang adalah sebuah kemustahilan.
Tapi bukannya di dunia ini, apa pun bisa saja terjadi? Bahkan terkadang, ada saat di mana kita mengalami hal-hal aneh yang tak dapat dijelaskan dengan teori mana pun.
Keberuntungan tak terduga... Keajaiban yang datang secara mengejutkan di saat kita berada diambang keputusasaan.. Juga pertolongan yang berasal dari orang asing. Seseorang yang belum pernah kau temui. Seseorang yang mungkin berada tidak jauh dari jarakmu. Lalu apa sebenarnya, kita semua saling terhubung?
***
JENG-JENG! Serius amat woy bacanya. Fantasinya dapet nggak?
JADI INTINYA SELAMAT SEMUA GESSSS TARGETNYA! YEAAAAAY! BERKAT POTENSI TARGET 7, DONG. YANG DARI KEMARIN PALING KALIAN TUNGGU.
SEKARANG GILIRAN EROS YANG PUNYA PR NIH.
Si cucok meong harus menemukan ketujuh target dan menjalankan misi yang diberikan oleh Love Cupid. Kasih semangat buat Eros! Ganbatteeeeeeee Eros si cucok meong🤣🤣🤣🤣🤣
Btw gengsss, Aku bawa cogan baru biar klean makin seger nunggu buka puasa.
ERLANDOAPOLLO (Bukan cuma bisa meniru suara, ada kekuatan lain yang masih tersembunyi dari lelaki ini)
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
SPAM NEXT DISINI! PART BERIKUTNYA BAKAL KETEMU SI CUCOK MEONG DAN SEGALA KEREMPONGANNYA NGURUSIN TUJUH ANAK🤣🤣🤣