TARGET 3

933 292 774
                                        

Location : Universitas Garuda

02.00 PM

Target : Ruth Victoria

Clue potensi : Untuk menghancurkan seseorang butuh waktu. Jika hanya ada satu lawan, aku bisa mengatasinya. Tapi jika mereka datang bersamaan, di saat itulah aku membutuhkan bantuan.

Ayo coba tebak, apa potensi Ruth?

***

Btw, kasih lope dulu ke aku, dong, soalnya part baru ini nyampe 2000 kata loh💚

~~~

READY FOR THE BATTLE?

"Dasar jalang!"

Ruth nyaris terjungkal saat tiba-tiba seseorang meneriakinya dan menjambak rambutnya sangat kencang.

"Awwww!" pekiknya manja.

"Aduh, Kak. Tolongin aku, dong."

Ruth mencoba meminta bantuan pada mahasiswa-mahasiswa yang berseliweran di koridor.

Namun tak satu pun dari mereka yang berminat menolongnya. Malah kebanyakan di antara lelaki itu spontan menjauh. Bergidik jijik menghindari Ruth yang mencoba mendekat.

Sialan. Nggak kayak biasanya mereka pada rebutan nolongin gue, sekarang gue dianggurin gini.

"Lo ada masalah apa -"

Hampir saja Ruth memaki si pelaku sebelum kalimatnya tertelan lagi. Kini tatapannya bertemu dengan manik mata sesosok wanita berpenampilan elegan.

Dengan blazer berarna putih tulang, juga syal bermotif bunga dan tas merknya, kentara sekali jika wanita itu berasal dari kalangan atas.

"Kenapa kamu masih menemui suami saya?"

Pertanyaan yang sengaja dinadakan kencang itu, tentu menarik perhatian para mahasiswa dan mahasiswi yang berlalu-lalang di sepanjang koridor kampus.

"Apa harga dirimu memang serendah itu?"

Itu bukan pernyataan, lebih terdengar seperti penegasan.

Ruth membenahi letak kacamata hitamnya, mengibas pelan rambutnya, kemudian menanggapi dengan santai, "saya, kan, sudah pernah menjelaskan ini pada anda. Jika saya akan tetap menemuinya karena saya bertanggung jawab merawatnya."

Plak!

Tamparan keras mendarat di pipi Ruth yang mulus itu. Meninggalkan semburat kemerahan di pipinya yang seputih susu.

"Benar-benar tidak tahu malu!" hujat wanita itu, memperlakukan Ruth seperti sampah.

Dibanding membalas sikap kasar wanita itu, Ruth malah semakin bersemangat memancing amarahnya.

Abis ini tinggal lapor polisi aja atas tuduhan penganiyaannya, dan gue bakal dapet uang ganti rugi. Mayan duitnya.

"Ah, iya satu lagi. Dia juga kelihatan bahagia, kok, kalau saya yang merawatnya," bisik Ruth sembari tersenyum licik.

Wanita itu mendelik. Menatap Ruth yang membalas tatapannya tanpa rasa takut.

Detik berikutnya Ruth hanya bisa pasrah saat wanita itu menjambaknya dan menyeretnya menuju suatu tempat.

Sepanjang koridor keduanya menjadi tontonan. Ada yang berbisik-bisik sembari menatap sinis ke arah Ruth, ada pula yang langsung tanggap menyalakan kamera ponsel lalu merekamnya.

LOADING ERRORWhere stories live. Discover now