TARGET 2

609 216 1K
                                        

Location : Markas Klub Bola Solitude

02.00 PM

Target : Romeo Mencari Juliet

Clue potensi : Menjadi egois untuk menjadi apa pun

~~~

Btw, aku belum nentuin visual-visual tokoh Loading Error. Tapi tiap kali nulis part si Romeo, aku langsung kebayang ni orang woy.
Narsisnya nauzubillah 🤣

 Narsisnya nauzubillah 🤣

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Hai, Cantik!"

(yang merasa dipanggil, tolong buruan dijawab)

Lelaki itu berjalan menyusuri koridor stadion tempatnya berlatih sambil cengengesan. Melempar senyum serta pesonanya pada atlet-atlet perempuan yang sedang duduk selonjoran beristirahat di sepanjang koridor.

"Panggil gue Romeo. Apa kamu adalah Juliet yang selama ini gue cari?"

Anehnya, gadis yang diajak bersalaman dengannya malah mundur menjaga jarak. Tampak gemetar dan langsung bersembunyi di balik punggung temannya.

Romeo yang memiliki pembawaan ceria, masih tetap tersenyum. "Aisssh, pake acara malu-malu."

Romeo tahu kenapa orang-orang diklub memperlalukannga dengan cara berbeda. Tapi hatinya mengelak menerima perubahan itu.

Daripada makin sakit hati melihat reaksi atlet-atlet perempuan di sana, Romeo beringsut menuju lapangan untuk bergabung latihan bersama anggota klubnya.

"Gue masuk, kan?" tanya Romeo begitu sampai di lapangan tempatnya berlatih bersama teman-teman klub bolanya.

Dua pemain yang berposisi sebagai striker hanya mengangguk tanpa meresponnya.

Senyum Romeo perlahan pudar. Rasanya sungguh tak enak diabaikan seperti ini. Ia berusaha bersikap seperti biasanya meski teman-temannya sejadi tadi tidak memberinya bola.

"Hei, oper ke gue!" Romeo melambai-lambaikan tangannya, meminta bola.

Di luar dugaan, pemain belakang yang sedang menguasai bola malah menendang bolanya langsung ke penyerang yang berada jauh di depan. Hal itu membuat operannya melebar.

Romeo berdecak. Selama lima belas menit pertandingan berlangsung, para pemain seolah menulikan telinga ketika Romeo meneriaki mereka.

"Kenapa nggak lo oper ke Romeo?"

Samar-samar Romeo mendengar suara Zidane. Pemain yang baru dua bulan bergabung dengan klub kotanya.

"Kata pelatih dia udah nggak jadi bagian dari klub ini."

LOADING ERRORWhere stories live. Discover now