"Apa takdir gue emang seperti ini?"
Sontak ia berjongkok, melindungi kepalanya dengan tangan, lalu menutup matanya rapat-rapat. Pasrah jika seandainya memang ini hukuman yang harus ia terima untuk menebus kesalahannya.
Tapi ajaibnya, papan kayu itu tidak kunjung terjatuh menimpanya.
Di detik itu juga, dunia mendadak beku.
Waktu terjeda tak menentu.
Tanpa sadar di saat yang bersamaan, lelaki itu membuka portal menuju enam titik lokasi yang berbeda.
"Apa yang terjadi?"
Saat matanya terbuka, lelaki itu melihat orang-orang di sekelilingnya mematung.
Benar, mereka seperti patung, manekin, apa pun itu, yang jelas mereka tidak bergerak.
Aktivitas di pasar terhenti. Persis seperti ketika seseorang menekan tombol pause dari tayangan tv yang sedang berputar.
"Hah?" Lelaki itu membuka telapak tangannya. Tak percaya dengan apa yang terjadi di hadapannya.
"Nggak mungkin.."
Jauh dari tempatnya berada, ada manusia-manusia lain yang mengalami hal serupa.
Sosok gadis berparas cantik yang melompat dari gedung parkiran sebuah universitas, mendarat dengan selamat usai jatuh di atas trampolin. Awalnya, trampolin itu hendak dipindahkan ke tempat lain oleh beberapa mahasiswa jurusan olahraga.
Namun anehnya, di hadapan Ruth, mahasiswa-mahasiswa itu mendadak berhenti melangkah.
Oh, salah. Rupanya tak hanya mereka, tapi semua orang di sekitar Ruth juga berhenti bergerak. Saat ia melompat dari gedung, di saat bersamaan para mahasiswa itu melintas di bawahnya menggotong trampolin.
Sungguh keberuntungan yang luar biasa, Ruth tidak jatuh seperti yang ia harapkan sebelumnya.
"Kok gue masih selamat, ya? Haisssh!" Gadis itu menggeram kesal. Tapi ketika matanya berkeliling, bolak-balik menatap rooftop dan posisinya sekarang, ia langsung meneguk ludah.
"Ternyata serem juga lompat dari lantai tiga. Gilak kalo tadi nggak ada trampolin ini, udah tinggal tulang belulang gue. Kayak lagunya Pamungkas. I want you to the bone..."
Ruth bergidik ngeri. Cepat-cepat melompat dari trampolin, berlari kebingungan menatap orang-orang disekilingnya yang beku seperti patung es.
Tak hanya Ruth yang mendapat keajaiban, tubuh Erland seketika terpelanting dari motornya ketika mesin motornya mendadak mati. Hanya tinggal beberapa inchi sebelum truk besar menyambarnya tanpa ampun.
"Shit!" Erland mengusap-usap lengannya yang membentur trotoar usai tubuhnya terlempar dari motor.
Dengan tertatih-tatih, ia mencoba berdiri. Betapa terkejutnya lelaki itu ketika menyadari sesuatu yang tak masuk akal terjadi di sekitarnya.
"Ada apa ini? Kenapa mereka semua diam?"
Bahkan walau tanpa pengendara, motornya masih tetap berdiri seperti semula. Berhadapan dengan truk besar yang akan membuatnya is dead di tempat jika kecelakaan itu benar-benar terjadi.
"Nggak masuk akal. Gue udah gila kayaknya," gumam lelaki itu.
Walau masih dipenuhi rasa penasaran, Erland langsung menghampiri motornya kemudian membawanya menepi.
Tak mau kalau tiba-tiba dunia berjalan kembali seperti sedia kala dan motornya akan jadi santapan truk besar itu.
"Depresi sih depresi, tapi urusan motor tetep kudu diutamain. Nabungnya susah."
Erland kemudian berjongkok, duduk di trotoar sembari memijat-mijat pelan lengannya yang makin lama rasa sakitnya semakin menjadi-jadi. Ia bahkan nyaris ambruk saat berusaha menuntun motornya tadi.
ESTÁS LEYENDO
LOADING ERROR
De TodoEros Perlambang Asmoro, sering dipanggil Cupid Millenial oleh teman-temannya. Sebutlah Mak Comblang versi kekinian. Tak terhitung berapa banyak pasang manusia yang akhirnya bisa berjodoh berkat perantara tangan dinginnya. . Malangnya, ia mengalami...
TARGET 7
Comenzar desde el principio
