5. Jung Jaehyun and Problem

Start from the beginning
                                    

Bugh

Pemuda itu meringis sakit saat merasakan perutnya yang di sikut oleh Jaemin yang menatap sinis dirinya, merasa tidak suka akan Jaehyun yang begitu sengaja menebarkan pesonanya yang membuat Jaemin muak.

"Tidak usah tebar pesona begitu, lagi pula kamu tidak tampan Jaehyun" cibir Jaemin yang mendapat decakan dari Jaehyun yang memutar bola matanya.

Sahabat manisnya itu tidak rela sekali jika melihatnya senang sedikit saja.

"Ck! aku tampan Jaemin, kamu saja yang tidak mengakuinya. Bilang saja jika kamu iri!" Balas Jaehyun kemudian.

Alpha itu balas melirik sinis Jaemin yang kini tengah berdecak kesal di buatnya, hingga hal yang tidak Jaehyun duga Jaemin lakukan membuat Jaehyun mengadu sakit sebab kaki kanannya yang di tendang oleh omega itu.

"YA! PARK JAEMIN!"

Jaemin tertawa puas sembari berjalan santai menuju kantin tanpa menghiraukan sahabatnya yang sudah mengumpati kelakuannya itu, dirinya ingin marah namun sudah terbiasa akan kelakuan tidak terpuji Jaemin kepadanya.

Sedang Mark yang melihatnya meringis pelan, tidak menyangka jika adiknya akan berbuat seperti itu pada sahabatnya sendiri.

Alpha itu melangkah mendekat kearah Jaehyun dan membantu Alpha itu untuk berdiri, agaknya ia merasa kasihan pada Jaehyun yang menjadi korban adiknya itu.

"Apa Jaemin selalu berbuat seenaknya padamu Jaehyun?"

Jaehyun mengangguk sebagai jawaban, sendari dulu Jaemin memang selalu bersikap sesukanya padanya, dan Jaehyun tidak mempermasalahkan hal itu.

"Aku minta maaf atas nama adikku"

"Tak perlu, lagi pula aku lebih suka dia bertindak seperti itu" jawab Jaehyun sembaru tersenyum menanggapi raut wajah tidak enak Mark yang begitu kentara.

Pemuda itu mengucapkan terimakasih pada Mark sekaligus berpamitan untuk menyusul Jaemin yang belum terlalu jauh.

▪︎My Everything▪︎

Jaehyun melangkahkan kakinya beiringan dengan Jaemin di sampingnya, mereka sedang berada di parkiran saat ini, tentunya untuk pulang ke kediaman masing-masing.

Sepasang mata tajam itu melirik Jaemin di sampingnya yang begitu tenang sama seperti ketika mereka di Amerika dulu. Tapi walaupun begitu, Jaehyun masih tidak menyangka dengan apa yang telah terjadi pada sahabatnya itu.

Sebenarnya Jaehyun sudah ada di negara ini sejak 2 hari yang lalu, dan kemarin dirinya pergi ke kampus ini untuk mengurus berkas kepindahannya, hingga matanya tidak sengaja melihat Jaemin yang berjalan di parkiran sendirian, membuat Jaehyun berniat memanggil Jaemin jika saja ia tak melihat sang sahabat yang seperti menahan sakit sembari menatap pasangan Alpha omega yang tengah berpelukan itu.

Awalnya Jaehyun tak ingin berburuk sangka, namun kala ia melihat gelagat sang sahabat, membuat Jaehyun sadar jika Alpha itu adalah mate sahabatnya.

Hal itu menumbuhkan tekat dalam diri Jaehyun untuk memberi pelajaran pada Alpha yang berani menyakiti permata keluarga Park itu, dan akan ia buat Alpha itu memilih Jaemin tepat di depan matanya sendiri.

Walau caranya ini, mungkin akan memancing keributan juga membuat sang sahabat berada di dalam masalab karnanya.

"Jaemin"

"Ada apa?"

Jaemin menaikkan sebelah alisnya kala melihat Jaehyun yang hanya diam di tempatnya sembari menatap lurus matanya dengan tatapan menyesal, hingga tiga menit setelah Jaemin bertanya pun, Alpha itu tetap diam membisu.

"Jaehyun, ada a–"

Si manis terdiam kaku, menatap Jaehyun yang juga menatapnya dengan tatapan menyesal dengan kedua bibir berbeda volume itu bertaut, saling menempel hingga Jaemin merasakan pergerakan di bibirnya kala Jaehyun mulai melumat bibirnya pelan, membuat omega manis itu menutup rapat matanya dengan kedua tangannya yang berada di dada Jaehyun. Memberi jarak di antara keduanya kala lengan kekar sang Alpha melingkar di pinggang rampingnya.

Sang omega meleguh pelan kala merasakan lidahnya di sesap sang Alpha, membuat tubuh mungil itu melemas di pelukan Jaehyun yang semakin memeluk pinggang sang sahabat. Mempersempit jarak di antara keduanya dengan Jaehyun yang semakin memperdalam ciumannya, membawa omega Park itu masuk ke dalam jurang kenikmatan dengan sang omega yang tengah berperang dengan dirinya sendiri.

Jaemin mencengkram switer Jaehyun dengan pikiran yang berkecamuk, bingung akan pilihan yang ada di depannya tentang menikmati atau mendorong Jaehyun untuk melepaskan tautan bibir mereka.

Ia tak ingin membuat masalah, karna itu pilihan Jaemin adalah mendorong Jaehyun bersamaan dengan denyutan sakit itu muncul sebelum sebuah tangan menarik kerah baju Jaehyun, membuat tautan bibir mereka terlepas secara paksa.

Bugh

"Jaehyun!"

Jaemin membulatkan matanya terkejut, tubuhnya refleks mendekat kearah Jaehyun yang jatuh tersungkur setelah seseorang memukulnya.

Si bungsu Park memegang kedua bahu Jaehyun dengan tatapan khawatir yang begitu kentara di sepasang mata rusa itu, khawatir akan keadaan sang sahabat mendengar begitu kerasnya pukulan itu hingga membuat Alpha Jung itu tersungkur karnanya.

"Jaehyun kamu berdarah!" Panik Jaemin yang kini tak mempedulikan seseorang yang berdiri dengan gurat emosi di wajah tampan itu.

Seseorang itu melangkah mendekat, menarik tangan Jaemin agar berdiri yang membuat omega itu kembali terkejut akan tindakan tiba-tiba itu.

"Apa yang kamu lakukan!" Bentak Jaemin yang kesal akan apa yang di lakukan pemuda itu pada sahabatnya.

Sedang pemuda itu menatap tajam Jaemin yang balas menatapnya, menyungkirkan jauh-jauh rasa takutnya walau tak dapat berbohong bila tubuh sang omega sedikit bergetar saat ini.

"Diam"

Pemuda itu menggunakan Alpha tonenya membuat Jaemin terdiam kaku, tak dapat melawan perintah mutlak sang Alpha yang kini mengalihkan tatapannya pada Jaehyun yang mengusap sudut bibirnya, menghilangkan darah yang sempat keluar sebab sudut bibirnya yang koyak.

"Beraninya kamu mencium omega orang lain sialan"

"Jika aku menciumnya, apa urusannya denganmu Lee Jeno" sinis Jaehyun sembari menatap remeh Alpha di depannya yang balas menatap tajam dirinya dengan aura tak bersahabat, sudah seperti ingin membunuhnya saja.

"Aku matenya" Ucapnya seraya berjalan pergi dengan tangan kanan yang menarik paksa Jaemin di belakangnya, meninggalkan Jaehyun sendirian disana yang tengah tersenyum puas akan renacanya yang berhasil. Tak lupa dengan oleh-oleh yang membuat pipinya lebab saat ini.

"Aku harap kamu punya alasan kuat kenapa melakukan hal itu Jung Jaehyun" ucap seseorang yang kini berdiri di samping Jaehyun sembari menatap kepergian Jeno dan Jaemin.

Pemuda itu memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, berdiri tegap dengan tas yang tersampir di bahu kirinya.

Sedang Jaehyun yang mendengarnya terjekeh pelan, tau akan siapa yang kini berdiri di sampingnya dengan aura membunuh yang begitu kuat.

Alpha Jung itu tentu punya alasan, walau alasan di balik tindakannya ini meninggalkan lebam di pipinya yang mungkin perlu beberapa hari untuk sembuh.

Tbc.

Si bapak tuh baik tau, ya walau caranya aja yang memancing keributan.

Soory for typo

Salam manis T.

My Everything - NominWhere stories live. Discover now