OY_22

215 21 0
                                    

Happy reading 😊






Ceklek... Suara pintu terbuka

"Taetae apa kau sudah tidur?" tanya Jin.

"Ani Hyung wae?" Taehyung menggelengkan kepalanya.

"Apa kami boleh masuk?" tanya Jin lagi.

"Silahkan Hyungdeul, tidak ada yang melarang" Taehyung terkekeh kecil. Jin dan Namjoon masuk ke dalam tidak lupa menutup pintu mereka berdua pun duduk di atas kasur Taehyung.

Mereka bertiga hanya duduk terdiam tanpa berbicara, merasa bingung akhirnya Taehyung membuka suara.

"Hyungdeul"

"Oh... Eumm" Jin terlihat bingung, ia pun menatap Namjoon namun adik pertamanya itu hanya menggeleng.

Melihat itu Taehyung tersenyum lembut, menggenggam tangan Jin "Tanyakan saja Hyung, akan aku jawab sebisaku"

Jin membalas genggaman Taehyung lalu menatapnya "Tae... Jujurlah pada kami, apa yang sedang kau lakukan akhir-akhir ini?"

Taehyung berpikir mungkin ini lebih baik, jujur saja ia sudah hampir menyerah. Ia harus menceritakan semuanya kepada Hyungdeulnya, Keluarganya. Atau jika ia sudah siap ia juga akan menceritakan semuanya kepada Jimin.

Taehyung tersenyum lalu menatap kedua Hyungnya "Hyungdeul, apa kalian masih ingat pertanyaan tentang peristiwa kecelakaan ku?"

Jin dan Namjoon mengangguk "Memangnya kenapa Tae?" tanya Namjoon.

"Sekarang aku tahu pelaku asli yang menabrak ku"

"Jadi... " Jin dan Namjoon terkejut.

"Ne... yang selama ini di dalam penjara bukan dia pelakunya"

"Nugu?" tanya Namjoon.

"Tn. Jung Daesun"

"Maksudmu Tn. Jung Daesun pemilik CH Groups" ucap Jin. Taehyung mengangguk membuat Jin dan Namjoon terkejut.











OoO

Taehyung menatap gedung perusahaan besar, menghembuskan napasnya menenangkan jantungnya yang berdetak keras.

"Akhh!" Taehyung memegang dadanya yang terasa sakit, dengan spontan ia menengok ke arah pintu utama. Terlihat sebuah mobil berwarna hitam, lalu keluarlah pria dewasa yang Taehyung yakini adalah Jung Daesun.

Dengan penuh keberanian Taehyung mengikuti Jung Daesun secara sembunyi-sembunyi. Di balik dinding kokoh Taehyung mengintip Jung Daesun memasuki lift, menatap dengan cermat di lantai mana Jung Daesun tuju.











Lantai 20





OoO

"Aku merasa Taehyung telah menyembunyikan sesuatu dariku"

"Maksudmu Hyung?"

"Coba kau ingat-ingat lagi Jungkook-ah, akhir-akhir ini Taehyung tidak pernah bermain bersama kita. Dia selalu sibuk, mengurus inilah.... Mengurus itulah. Tapi, ia tak pernah memberitahukan kepada kita apa urusannya" jelas Jimin.

Jungkook terdiam lalu mengangguk pelan "Apa perlu kita interogasi Hyung?"

"Sudah pasti! Selesai dari sini kita menemui Taehyung"

"Memangnya kita mau kemana Hyung?" tanya Jungkook.

"Mengambil Hp ku yang tertinggal" jawab Jimin dengan santai.










OoO


Ting

Pintu lift terbuka dengan tergesa Taehyung keluar dari lift menuju ruangan Jung Daesun. Sedangkan Sekretaris yang tidak jauh dari ruangan Jung Daesun berusaha untuk menghalangi Taehyung.

"Tunggu! Anda tidak bisa masuk... "


Brakkk

Jung Daesun terkejut akibat suara pintu yang terbuka. Namun lebih terkejut lagi saat melihat siapa yang memasuki ruangannya.

"Akhh... " Taehyung kembali merasakan sakit pada dadanya.

"Neo... "Daesun menunjuk Taehyung.

"Jeosonghamnida Sajangnim, Saya tadi sudah mencegahnya namun... " ucap Sekretaris Daesun terpotong saat Daesun menyuruhnya untuk keluar, dengan perlahan Sekretaris itu keluar dari ruangan Daesun.

Daesun kembali menatap tak percaya pada Taehyung yang berada di depannya. Sedangkan Taehyung masih merasakan sakit pada dadanya. Namun, tak lama kemudian rasa sakit itu menghilang.

Taehyung menatap Daesun "Anda ingat siapa saya?"

"Neo...!"

"13 Oktober 2018, saya Kim Taehyung... Kenapa anda menabrak saya?" tangan Taehyung mengepal menahan kesedihan dan kemarahan.

"Apa maksudmu?! Kenapa kau bisa kesini dan menimbulkan keributan?! Untuk apa saya membunuhmu!" dengan tegas Daesun menolak perkataan Taehyung.

"Keluar!" lanjut Daesun penuh amarah.

"Anda yang menabrakku di persimpangan jalan Buyeong, lalu anda menyalahkan Jungkyu Ahjussi"

Daesun terdiam

"Apa Anda sebenarnya ingin membunuh Park Jimin?"

"Berhenti bicara omong kosong tanpa bukti Kim Taehyung ssi. Apa kau punya bukti?" ucap tegas Daesun.

Dengan penuh amarah Taehyung berteriak sembari menunjuk dirinya sendiri " Aku buktinya! Jadi beritahu yang sebenarnya kenapa Anda ingin membunuh Jimin? Apa salah Jimin sehingga kau dengan tega ingin membunuhnya?! "

Daesun tersenyum remeh "Laporkan saja kepada polisi, ingat!... Mereka tidak akan percaya kepadamu karena Oh Jungkyu sendiri yang mengatakan bahwa ia pelakunya"

Tangan Taehyung mengepal keras, wajahnya memerah. Ia kalah, benar apa yang dikatakan Jung Daesun. Para polisi tidak akan percaya dengan perkataannya.

"Lebih baik kau keluar sekarang atau ku panggilkan security untuk menyeretmu keluar "

Dengan kesal Taehyung pun keluar dari ruangan Jung Daesun.








----------------
I'm back

Belum pada lupakan sama ceritaku ini? Kalo sudah lupa silahkan baca ulang lagi...

Maafkan diriku ini yang sangat lambat untuk update.

Tetap stay ya....

Dan jangan bosan-bosan

Sampai jumpa lagi

One YearDove le storie prendono vita. Scoprilo ora